bungkus setengah bahkan ada juga yang mampu menghabiskan dua bungkus dalam setiap harinya, selain itu didukung oleh pengetahuan gizi yang kurang
dalam rumah tangga seperti pembagian makanan dalam keluarga. Kondisi kesehatan dan gizi banyak dipengaruhi pada kondisi ketersediaan pangan dan
ekonomi keluarga. Melalui wawancara yang dilakukan keluarga cenderung beranggapan
bahwa besarnya pengeluaran non pangan berpengaruh pada pangan rumah tangga, sehingga anak balitanya makan hanya untuk memenuhi kebutuhan saja, tanpa
harus memerhatikan makanan yang dikonsumsi apakah mengandung gizi atau tidak. Anak balita yang ditemukan pada keluarga perokok lebih sering sakit
dibanding anak balita pada keluarga yang bukan perokok. Untuk itu keluarga perokok harus memerhatikan gizi balitanya agar kebutuhan gizi balita terpenuhi.
Hal ini disebabkan masih banyaknya keluarga miskin yang merokok dan masih mempunyai anak balita. Untuk itu informasi kesehatan perlu ditingkatkan
terutama tentang rokok dan gizi balita, agar keluarga perokok dapat meminimalkan pengeluaran rokok dan memenuhi kebutuhan gizi balita dengan
makanan bergizi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melihat gambaran
ketersediaan pangan dan status gizi balita pada keluarga perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah apakah ada pengaruh ketersediaan pangan dan status gizi balita di
Universitas Sumatera Utara
Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang lawas.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran ketersediaan pangan dan status gizi balita pada keluarga perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun
Kabupaten Padang Lawas.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik keluarga perokok yang dilihat dari tingkat
pendapatan keluarga, tingkat pedidikan, tingkat pekerjaan dan perilaku merokok keluarga di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara
Barumun Kabupaten Padang Lawas. 2.
Mengetahui ketersediaan pangan keluarga di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan informasi bagi masyarakat khususnya keluarga perokok dalam rangka meningkatkan kebutuhan gizi bagi balita.
2. Sebagai masukan informasi bagi Puskesmas Trans Pirnak Marenu untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan bagi keluarga perokok terutama yang
memiliki balita.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ketersediaan Pangan
Ketersediaan food availabillity yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup aman dan bergizi untuk semua orang baik yang berasal dari produksi
sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan pangan. Ketersediaan pangan ini diharapkan mampu mencukupi pangan yang didefenisikan sebagai jumlah
kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat Hanani, 2012.
Ketersediaan pangan artinya pangan tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga baik jumlah, mutu, dan
keamananya. Ketersediaan pangan mencakup kualitas dan kuantitas bahan pangan untuk memenuhi standart energi bagi individu agar mampu menjalankan aktivitas
sehari-hari Dinkes Propsu, 2006.
Jumlah penduduk padang lawas yang cukup besar, dengan pertambahan jumlah penduduk setiap tahun, sehingga membutuhkan ketersediaan pangan yang
cukup, yang tentunya akan memerlukan upaya dan sumber daya untuk
memenuhinya. Beberapa masalah dalam mencukupi ketersediaan pangan adalah :
1. Upaya mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup menghadapi kendala
kemampuan produksi pangan yang semakin terbatas disebabkan oleh berlanjutnya konversi lahan pertanian kepada kegiatan non pertanian:
semakin langkanya ketersediaan sumber daya air untuk pertanian, curah hujan yang tidak menentu.
Universitas Sumatera Utara