3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner Simarmata, 2009, dan Kurniasih, 2008, yang sebelumnya sudah di uji
validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui kevalidan dan kendala data yang diperoleh, kepada responden atau sampel penelitian dan wawancara langsung
dengan responden serta observasi langsung pada objek penelitian, hasil wawancara dan hasil observasi yang diperoleh, dicatat pada lembar kuesioner dan
lembar observasi penelitian yang telah dipersiapkan.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data Status Anak Balita dari Puskesmas di Desa Trans Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.
3.5 Defenisi Operasional
1. Ketersediaan pangan rumah tangga adalah keadaan rumah tangga dalam 12
bulan terakhir dan jumlah pangan yang tersedia dalam rumah tangga untuk
dikonsumsi keluarga dalam sehari-hari.
2. Status Gizi Balita adalah gambaran atau kondisi status gizi balita dilihat
berdasarkan BBU, TBU, dan BBTB. 3.
Pendidikan adalah Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh oleh orangtua
4. Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas orangtua balita sehari-hari
5. Suku adalah golongan sosial berkaitan dengan asal usul dan tempat asal
serta kebudayaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Jumlah keluarga adalah seluruh anggota keluarga yang menjadi beban
tanggung jawab orangtua. 7.
Penghasilan adalah segala bentuk pendapatan keluarga dari hasil pekerjaan tetap maupun tambahan dalam rupiah.
8. Pengeluaran adalah Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh seluruh anggota
rumah tangga yang meliputi pengeluaran pangan, non pangan dan rokok. 9.
Penggolongan perokok adalah jumlah rokok yang dihisab oleh kepala keluarga ayah dalam sehari-hari.
10. .Pengeluaran Pangan adalah besarnya uang yang dikeluarkan untuk konsumsi makanan dan minuman seluruh anggota rumah tangga.
11. Pengeluaran Non Pangan adalah besarnya uang yang dikeluarkan bukan untuk konsumsi makanan dan minuman seluruh anggota rumah tangga.
12. Pengeluaran Rokok adalah besarnya uang yang dikeluarkan untuk konsumsi rokok kepala rumah tangga ayah.
3.6 Metode Pengukuran
1. Ketersediaan pangan Ketersediaan pangan diperoleh berdasarkan jawaban responden terhadap
pertanyaan dari kuesioner yang disusun Bickel et al., 2000, dalam tobing, 2010, dengan kategori sebagai berikut:
Terjamin :
0-2 dari 18 pertanyaan dijawab dengan seringkadang-kadang, ya dan hampir setiap
bulanbeberapa bulan tetapi tidak setiap bulan.
Universitas Sumatera Utara
Rawan kelaparan tingkat ringan : 3-5 dari 18 pertanyaan dijawab dengan seringkadang-kadang, ya dan hampir
setiap bulan beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan.
Rawan Kelaparan tingkat sedang: 6-8 dari 18 pertanyaan dijawab dengan seringkadang-kadang, ya dan hampir
setiap bulan beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan.
Rawan Kelaparan tingkat berat : Lebih dari 9 dari 18 pertanyaan dijawab dengan : dengan seringkadang-kadang, ya
dan hampir setiap bulan beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan.
2. Status gizi balita Status gizi balita diperoleh melalui pengukuran antropometri BBU, TBU
dan BBTB dengan menggunakan standart Kemenkes RI. 2010.
a. Kategori status gizi berdasarkan indeks BBU, 0- 60 Bulan a. Gizi Buruk
: b. Gizi Kurang
: c. Gizi Baik
: d. Gizi Lebih
:
Universitas Sumatera Utara
b. Kategori status gizi berdasarkan indeks TBU, 0-60 Bulan a. Sangat Pendek
: b. Pendek
: c. Normal
: d. Tinggi
: c. Kategori status gizi berdasarkan indeks BBTB, 0-60 BulanĀ·
a. Sangat Kurus :
b. Kurus :
c. Normal :
d. Gemuk :
3. Pendidikan orangtua dapat dikelompokkan menjadi : a. SD
b. SMP c. SMA
d. Perguruan Tinggi. 4. Pekerjaan orangtua dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pengawai Negeri b. Pedagang
c. Petani d. Guru Honorer
Universitas Sumatera Utara
5. Suku orangtua dapat dikelompokkan menjadi : a. Jawa
b. Mandailing c. Melayu
d. Karo 6. Menurut Papalia olds dan feldman, 2009, Jumlah keluarga dapat
dikelompokkan menjadi : 3 kelompok a. Keluarga kecil : 4 orang
b. Keluarga sedang : 5 - 6 orang c. Keluarga besar : 7 orang
7. Penghasilan rumah tangga adalah berdasarkan standar pendapatan upah minimum kabupaten Padang Lawas menurut Badan Pusat Statistik 2013
Kecamatan Aek Nabara Barumun dalam Angka 2013 adalah sebesar Rp. 1.605.000.
a. Rp 1.605.000 maka dikatakan pendapatan rendah b.
Rp 1.605.000 dikatakan pendapatannya tinggi 8. Pengeluaran rumah tangga adalah berdasarkan standar pendapatan upah
minimum kabupaten Padang Lawas menurut Badan Pusat Statistik 2013 Kecamatan Aek Nabara Barumun dalam Angka 2013 adalah sebesar Rp.
1.605.000. a. Rp 1.605.000 maka dikatakan pendapatan rendah
b. Rp 1.605.000 maka dikatakan pendapatannya tinggi
Universitas Sumatera Utara
9. Penggolongan Perokok Menurut Sitepoe, 2000 dalam Alamsyah, 2007 membagi perokok atas empat
bagian: a. Perokok ringan, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok
antara 1-10 batang perhari, b. Perokok sedang, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok
antara 11-20 batang perhari, c. Perokok berat, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih
dari 20 batang perhari, dan d. Perokok yang mengisap rokok dalam-dalam.
10. Pengeluaran pangan dapat dikategorikan berdasarkan nilai median dari pengeluaran pangan yang ada di Desa Trans Pirnak Marenu
a. Rp 500.000 maka dikatakan pengeluaran rendah b.
Rp 500.000 maka dikatakan pengeluaran tinggi 11. Pengeluaran non pangan dapat dikategorikan berdasarkan nilai median dari
pengeluaran non pangan yang ada di Desa Trans Pirnak Marenu a. Rp 225.000 maka dikatakan pengeluaran rendah
b. Rp 225.000 maka dikatakan pengeluaran tinggi
12. Pengeluaran pangan dapat dikategorikan berdasarkan nilai median dari pengeluaran rokok yang ada di Desa Trans Pirnak Marenu
a. Rp 430.000 maka dikatakan pengeluaran rendah b.
Rp 4300.000 maka dikatakan pengeluaran tinggi
Universitas Sumatera Utara
3.7 Teknik Pengolahan Data