2.2 Status Gizi Balita
Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Status gizi baik bila jumlah asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Status gizi tidak seimbang dapat diprestasikan dalam bentuk gizi kurang dari yang dibutuhkan. Sedangkan status gizi lebih bila asupan zat gizi melebihi dari yang
dibutuhkan. Sehingga status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi Almatsier, 2003.
Masalah gizi merupakan masalah yang multi dimensi, dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab. Penyebab langsung gizi kurang adalah makanan tidak
seimbang baik jumlah, dan gizinya, disamping itu asupan zat gizi tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara optimal karena adanya gangguan penyerapan
akibat adanya penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung adalah tidak tersediaanya pangan rumah tangga, besarnya pengeluaaran non pangan seperti
rokok akan berdampak pada kesehatan keluarga terutama anak balita. Semua keadaan ini erat kaitannya dengan rendahnya pendidikan, pendapatan, dan
kemiskinan. Keadaan diatas menunjukkan bahwa ditingkat rumah tangga ketersediaan
pangan masih lemah. Penyebab utama lemahnya ketersediaan pangan adalah kemiskinan yang bukan hanya keluarga tidak mampu membeli pangan, untuk
mencukupi kebutuhan minimum mereka, tetapi juga rendahnya pengetahuan mengenai pangan yang ikut menyumbang terhadap status gizi seseorang.
Kemiskinan dan ketersediaan pangan merupakan dua fenomena yang saling terkait, bahkan dapat dipandang memiliki hubungan sebab akibat. Dalam
hal ini kondisi ketersediaan pangan yang rentan menjadi sumber kemiskinan dan
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya, oleh karena itu kemiskinan dan ketersediaan pangan merupakan dua hal yang tak terpisahkan karena saling satu sama lain saling interaksi.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita 2.3.1. Penyebab Langsung