98
Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi Semester 1
3. Prasasti Telaga Batu
Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang. Prasasti ini tidak berangka
tahun. Isinya terutama tentang kutukan- kutukan yang menakutkan bagi mereka
yang berbuat kejahatan.
4. Prasasti Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur ditemukan di Pulau Bangka, berangka tahun 608 Saka 656
M. Isinya terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan
Sriwijaya, dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat.
5. Prasasti Karang Berahi
Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi, berangka tahun 608 saka 686 M.
Isinya sama dengan isi Prasasti Kota Kapur. Beberapa prasasti yang lain, yakni Prasasti
Ligor berangka tahun 775 M ditemukan di Ligor, Semenanjung Melayu, dan
Prasasti Nalanda di India Timur. Di samping prasasti-prasasti tersebut, berita Cina juga
merupakan sumber sejarah Sriwijaya yang penting. Misalnya berita dari I-tsing, yang
pernah tinggal di Sriwijaya.
Gambar 2.18 Prasasti Kota
Kapur
Sumber : Bambang Budi Utomo. 2010.
Atlas Sejarah Indonesia Masa
Klasik Hindu- Buddha, Jakarta:
Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata.
Gambar 2.17 Prasasti Telaga Batu
Sumber : Bambang Budi Utomo. 2010. Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik
Hindu-Buddha, Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
99
Sejarah Indonesia
Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
Ada beberapa faktor yang mendorong perkembangan Sriwijaya antara lain:
a. Letak geografis dari Kota Palembang. Palembang sebagai pusat pemerintahan terletak di tepi Sungai Musi. Di
depan muara Sungai Musi terdapat pulau-pulau yang berfungsi sebagai pelindung pelabuhan di Muara Sungai
Musi. Keadaan seperti ini sangat tepat untuk kegiatan pemerintahan dan pertahanan. Kondisi itu pula menjadikan
Sriwijaya sebagai jalur perdagangan internasional dari India ke Cina, atau sebaliknya. Juga kondisi sungai-sungai yang
besar, perairan laut yang cukup tenang, serta penduduknya yang berbakat sebagai pelaut ulung.
b. Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja. Hal ini telah memberi kesempatan Sriwijaya
untuk cepat berkembang sebagai negara maritim.
Perkembangan Politik dan Pemerintahan
Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang pada abad ke-7. Pada awal perkembangannya, raja disebut dengan
Dapunta Hyang. Dalam Prasasti Kedukan Bukit dan Talang
Gambar 2.19 Manapo Tinggi Muara Jambi
Sumber: Dok. Direktorat Geografi Sejarah, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2010