Prasasti Kebon Kopi Prasasti Muara Cianten

89 Sejarah Indonesia

4. Prasasti Muara Cianten

T erletak di muara Kali Cianten, Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan, Bogor. Inskripsi ini belum dapat dibaca. Inskripsi ini dipahatkan dalam bentuk “aksara” yang menyerupai sulur-sulsuran, dan oleh para ahli disebut aksara ikal.

5. Prasasti Jambu Pasir Koleangkak

Terletak di sebuah bukit pasir Koleangkak, Desa Parakan Muncang, Nanggung, Bogor. Inskripsinya dituliskan dalam dua baris tulisan dengan aksara pallawa dan bahasa sansekerta. Isinya sebagai berikut: “Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya, adalah pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termashur Sri Purnawarman, yang sekali waktu memerintah di Tarumanegara dan yang baju zirahnya yang terkenal tiada dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang telapak kakinya, yang senantiasa berhasil menggempur musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging musuh- musuhnya”. Gambar 2.13 Prasasti Kebon Kopi II Sumber : Bambang Budi Utomo. 2010. Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik Hindu-Buddha. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 90 Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi Semester 1

6. Prasasti Cidanghiang Lebak

Terletak di tepi kali Cidanghiang, Desa Lebak, Munjul, Banten Selatan. Dituliskan dalam dua baris tulisan beraksara pallawa dan bahasa sanskerta. Isinya sebagai berikut: “Inilah tanda keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari Raja Dunia, Yang Mulia Purnwarman, yang menjadi panji sekalian raja-raja:.

7. Prasasti Pasir Awi

Inskripsi ini terdapt di sebuah bukit bernama Pasir Awi, di kawasan perbukitan Desa Sukamakmur, Jonggol, Bogor, Inskripsi prasasti ini tidak dapat dibaca karena inskripsi ini lebih berupa gambar piktograf dari pada tulisan. Di bagian atas inskripsi terdapat sepasang telapak kaki. Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat Kerajaan Tarumanegara mulai berkembang pada abad ke-5 M. Raja yang sangat terkenal adalah Purnawarman. Ia dikenal sebagai raja yang gagah berani dan tegas. Ia juga dekat dengan para brahmana, pangeran, dan rakyat. Ia raja yang jujur, adil, dan arif dalam memerintah. Daerahnya cukup luas sampai ke daerah Banten. Kerajaan Tarumanegara telah menjalin hubungan dengan kerajaan lain, misalnya dengan Cina. Dalam kehidupan agama, sebagian besar masyarakat Tarumanegara memeluk agama Hindu. Sedikit yang beragama Buddha dan masih ada yang mempertahankan agama nenek moyang animisme. Berdasarkan berita dari Fa-Hien, di To-lo- mo Tarumanegara terdapat tiga agama, yakni agama Hindu, agama Buddha dan kepercayaan animisme. Raja memeluk