Jumlah Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan C

6. Faktor Regional FR

Kondisi lingkungan di lokasi ruas jalan mempengaruhi kinerja struktur perkerasan selama masa pelayanan jalan. Parameter penunjuk kondisi lingkungan adalah Faktor Regional FR. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi kinerja perkerasan jalan seperti curah hujan dan iklim tropis, elevasi muka air tanah, kelandaian muka jalan, fasilitas dan kondisi drainase, dan banyaknya kendaraan berat. Nilai FR memiliki rentang antara 0,5 – 4 berdasarkan pertimbangan teknis perencana dapat menambah nilai FR sesuai catatan kaki pada tabel 6. Tabel 5. Faktor Regional Curah Hujan Kelandaian I Kelandaian II Kelandaian III 6 6-10 10 kendaraan berat kendaraan berat kendaraan berat ≤ 30 30 ≤ 30 30 ≤ 30 30 Iklim I 900 mmth 0,5 1,0 - 1,5 1 1,5 - 2,0 1,5 2,0 - 2,5 Iklim II 900 mmth 1,5 2,0 - 2,5 2 2,5 - 3,0 2,5 3,0 - 3,5 Catatan : Pada bagian – bagian jalan tertentu, seperti persimpangan, pemberhentian, atau tikungan tajam jari-jari 30 m FR ditambah dengan 0,5. Pada daerah rawa-rawa FR ditambah dengan 1,0. Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SNI. Tahun 1987

7. Indeks Permukaan IP

Indeks Permukaan ini menyatakan nilai daripada kerataankehalusan serta kekokohan permukaan yang berkaitan dengan tingkat pelayanan bagi lau lintas yang lewat. Adapun beberapa nilai IP beserta artinya seperti yang tersebut di bawah ini : a. IP = 1,0 : adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga sangat mengganggu lalu lintas kendaraan. b. IP = 1,5 : adalah tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin jalan tidak putus. c. IP = 2,0 : adalah tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang masih mantap. d. IP = 2,5 : adalah menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik. IP di awal umur rencana atau awal masa pelayanan jalan IP ditentukan dari jenis perkerasan yang dipergunakan untuk lapis permukaan, seperti jenis lapis permukaan menggunakan Laston yang biasa digunakan di Indonesia nilai IP adalah 3,5 – 4. IP di akhir umur rencana yang diharapkan IP t ditentukan berdasarkan fungsi jalan dan LER seperti pada tabel berikut : Tabel 6.Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana IP t LER lssharilajur rencana Fungsi Jalan Lokal Kolektor Arteri Tol 10 1,0 - 1,5 1,5 1,5 - 2,0 - 10 - 100 1,5 1,5 - 2,0 2 - 100- 1000 1,5 - 20 2 2,0 - 2,5 - 1000 - 2,0 - 2,5 2,5 2,5 Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SNI. Tahun 1987

Dokumen yang terkait

Evaluasi Tebal Lapis Perkerasan Lentur Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012 Dengan Menggunakan Program Kenpave

17 135 102

DESAIN TEKNIS PERKERASAN JALAN RUAS JALAN SOEKARNO HATTA SIMPANG KALI BALOK – SIMPANG PUGUNG PJR (Studi Kasus Ruas Jalan By Pass Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

3 28 59

DESAIN TEKNIS PERKERASAN JALAN RUAS JALAN SOEKARNO HATTA SIMPANG KALI BALOK – SIMPANG PUGUNG PJR (Studi Kasus Ruas Jalan By Pass Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

2 24 59

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta/Bypass Bandar Lampung)

11 45 56

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta/Bypass Bandar Lampung)

11 44 57

ANALISA PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN Analisa Pengaruh Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Menggunakan Nottingham Design Method (Studi Kasus : Ruas Jalan Pantura).

0 1 20

ANALISIS PENGARUH REKATAN ANTAR LAPIS PERKERASAN TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN DENGAN Analisis Pengaruh Rekatan Antar Lapis Perkerasan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Semara

0 0 16

I. PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rekatan Antar Lapis Perkerasan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Semarang).

0 0 8

ANALISIS PENGARUH REKATAN ANTAR LAPIS PERKERASAN TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN DENGAN Analisis Pengaruh Rekatan Antar Lapis Perkerasan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Semara

0 0 16

Perencanaan Tebal Perkerasan Tambahan Menggunakan Metode Benkelman Beam Pada Ruas Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.

1 1 49