Daya Dukung Tanah Dasar

8. Koefisien Kekuatan Relatif a

Koefisien kekuatan relatif masing – masing bahan dan kegunaannya sebagai lapis permukaan, pondasi atas, dan pondasi bawah ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test untuk bahan dengan aspal, kuat tekan untuk bahan semen, atau CBR untuk bahan lapis pondasi bawah. Tabel 7. Koefisien Kekuatan Relatif a Koefisien Kekuatan Kekuatan Bahan Jenis Bahan Relatif a1 a2 a3 MS Kt CBR kg kgcm 0,4 - - 744 - - Laston 0,35 - - 590 - - 0,32 - - 454 - - 0,3 - - 340 - - 0,35 - - 744 - - Lasbutag 0,31 - - 590 - - 0,28 - - 454 - - 0,26 - - 340 - - 0,3 - - 340 - - HRA 0,26 - - 340 - - Aspal Macadam 0,25 - - - - - Lapen mekanis 0,2 - - - - - Lapen manual - 0,28 - 590 - - Laston Atas - 0,26 - 454 - - - 0,24 - 340 - - - 0,23 - - - - Lapen mekanis - 0,19 - - - - Lapen manual - 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan semen - 0,13 - - 18 - - 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan kapur - 0,13 - - 18 - - 0,14 - - - 100 Batu pecah kelas A - 0,13 - - - 80 Batu pecah kelas B - 0,12 - - - 60 Batu pecah kelas C - - 0,13 - - 70 Sirtupitrun kelas A - - 0,12 - - 50 Sirtupitrun kelas B - - 0,11 - - 30 Sirtupitrun kelas C - - 0,1 - - 20 Tanah Lempung kepasiran Tabel 7. Koefisien Kekuatan Relatif a Lanjutan - 0,28 - 590 - - Laston Atas - 0,26 - 454 - - - 0,24 - 340 - - - 0,23 - - - - Lapen mekanis - 0,19 - - - - Lapen manual - 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan semen - 0,13 - - 18 - - 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan kapur - 0,13 - - 18 - - 0,14 - - - 100 Batu pecah kelas A - 0,13 - - - 80 Batu pecah kelas B - 0,12 - - - 60 Batu pecah kelas C - - 0,13 - - 70 Sirtupitrun kelas A - - 0,12 - - 50 Sirtupitrun kelas B - - 0,11 - - 30 Sirtupitrun kelas C - - 0,1 - - 20 Tanah Lempung kepasiran Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SNI. Tahun 1987 Lapis pondasi Bersemen Gambar 7 memperlihatkan grafik yang dapat digunakan untuk memperkirakan Koefisien Kekuatan Relatif untuk lapis pondasi bersemen. 1 Skala diturunkan dengan merata ratakan hubungan yang diperoleh dari Illinois, Lousiana dan Texas. 2 Skala diturunkan pada proyek NCHRP Gambar 9. Variasi koefisien kekuatan relatif lapis pondasi bersemen

9. Rumus Dasar Metode Analisis Komponen

Rumus dasar metode analisis komponen mengacu pada rumus ASSTHO’72 , namun dimodifikasi untuk Indonesia. Dengan demikian bentuk rumusnya menjadi sebagai berikut : Penurunan rumus MST = 10 T [ ] [ ] [ ] [ ]

Dokumen yang terkait

Evaluasi Tebal Lapis Perkerasan Lentur Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012 Dengan Menggunakan Program Kenpave

17 135 102

DESAIN TEKNIS PERKERASAN JALAN RUAS JALAN SOEKARNO HATTA SIMPANG KALI BALOK – SIMPANG PUGUNG PJR (Studi Kasus Ruas Jalan By Pass Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

3 28 59

DESAIN TEKNIS PERKERASAN JALAN RUAS JALAN SOEKARNO HATTA SIMPANG KALI BALOK – SIMPANG PUGUNG PJR (Studi Kasus Ruas Jalan By Pass Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

2 24 59

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta/Bypass Bandar Lampung)

11 45 56

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta/Bypass Bandar Lampung)

11 44 57

ANALISA PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN Analisa Pengaruh Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Menggunakan Nottingham Design Method (Studi Kasus : Ruas Jalan Pantura).

0 1 20

ANALISIS PENGARUH REKATAN ANTAR LAPIS PERKERASAN TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN DENGAN Analisis Pengaruh Rekatan Antar Lapis Perkerasan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Semara

0 0 16

I. PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rekatan Antar Lapis Perkerasan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Semarang).

0 0 8

ANALISIS PENGARUH REKATAN ANTAR LAPIS PERKERASAN TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN DENGAN Analisis Pengaruh Rekatan Antar Lapis Perkerasan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Semara

0 0 16

Perencanaan Tebal Perkerasan Tambahan Menggunakan Metode Benkelman Beam Pada Ruas Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.

1 1 49