Keadaan Demografi Keadaan Umum Desa Muara Putih, Merak Batin dan Krawangsari

Tabel 12. Luas tanam, produksi, dan produktivitas jagung di Desa Merak Batin, Desa Muara Putih dan Desa Krawang Sari, tahun 2011 Desa Luas tanam ha Produksi ton Produktivitas tonha Merak Batin Muara Putih Krawang Sari 997 995 879 7.074 5.171 6.862 7,1 5,1 7,8 Sumber : Kecamatan Natar Dalam Angka, 2012 Tabel 13. Luas tanam, produksi, dan produktivitas padi di Desa Merak Batin, Desa Muara Putih, dan Desa Krawang Sari, tahun 2011 Desa Luas tanam ha Produksi ton Produktivitas tonha Merak Batin Muara Putih Krawang Sari 550 414 452 3.520 2.316 3.275 6,4 5,5 6,1 Sumber : Kecamatan Natar Dalam Angka, 2012 Produksi dan produktivitas jagung tertinggi berada di Desa Krawang Sari yaitu sebesar 7,8 tonha. Sementara itu produksi dan produktivitas padi tertinggi berada pada Desa Merak Batin yaitu sebesar 6,4 tonha. Desa Muara Putih, Desa Merak Batin, dan Desa Krawang Sari merupakan salah satu desa berpotensial dalam bidang pertanian, khususnya pada sektor tanaman jagung. Penanaman jagung di daerah penelitian pada umumnya menggunakan lahan kering, di mana kebutuhan air untuk tanaman jagung tergantung pada curah hujan. Pengolahan lahan dilakukan satu kali dalam setahun karena jika musim hujan pengolahan tanah tidak dilakukan karena pembukaan lahan dilakukan tanpa olah tanah TOT. VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1. Rata-rata pendapatan rumah tangga petani jagung di Kecamatan Natar sebesar Rp23.791.838,24tahun. Pendapatan rumah tangga petani jagung di Kecamatan Natar bersumber dari pendapatan usahatani dari kegiatan budidaya sendiri on farm, sebesar Rp20.846.262,96tahun 86,85, kegiatan usahatani di luar kegiatan budidaya off farm, sebesar Rp707. 647, 06tahun 3,16 dan di luar kegiatan pertanian non farm, sebesar Rp 2.238.039,22tahun 9,99. 2. Distribusi pendapatan rumah tangga petani jagung di Kecamatan Natar cenderung merata dengan nilai Indeks Gini sebesar 0,31 Oshima dan 28,05 Bank Dunia dengan arti bahwa distribusi pendapatan rumah tangga masih berada pada ketimpangan yang rendah. 3. Berdasarkan kriteria Sajogyo 1997, petani jagung di Kecamatan Natar yang berada dalam kategori cukup sebesar 60,78 , kategori nyaris miskin sebesar 15,69, dan kategori hidup layak sebesar 23,53. Sedangkan berdasarkan kriteria BPS 2007 rumah tangga petani jagung