a. SUB adalah kode Assembly untuk instruksi substract, yaitu mengurangkan suatu angka dari angka lain.
b. CBI adalah kode assembly untuk instruksi Clear bit InputOutput, yaitu memberi logika nol pada suatu pin InputOutput digital.
3. Bahasa tingkat tinggi Bahasa tingkat tinggi memiliki sintaks yang mendekati bahasa manusia.
Sehingga bahasa tingkat tinggi lebih mudah untuk dipelajari, meski demikian bahasa tingkat tinggi umumnya menghasilkan ukuran kode yang lebih besar
dari bahasa Assembly. Pada penerapannya bahasa tingkat tinggi memerlukan perangkat lunak kompiler compiler untuk menerjemahkan kode bahasa
mesin. Adapun beberapa contoh perangkat lunak pemrograman microcontroller
adalah bahasa C, Assemblyer, dan basic.
2.7 Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penggunaan Algoritma AES antara lain:
1. Sistem pengamanan data sidik jari menggunakan algoritma AES pada sistem kependudukan berbasis radio frequency identification Putra et al, 2012
Pada penelitian ini, penulis menggunakan algoritma AES untuk mengamankan data sidik jari user pada sistem kependudukan. data sidik jari pada sistem ini disimpan
didalam radio frequency identification RFid tag. dengan memanfaatkan metode ini, teknologi RFid tag hanya dapat digunakan oleh user yang memiliki hak akses saja.
2. Perbandingan Algoritma AES dengan Algoritma XTS-AES untuk enkripsi dan dekripsi teks sms berbasis java ME Mariana et al, 2013
Pada penelitian ini, penulis menganalisa perbandingan performansi algoritma AES dan XTS-AES dengan menerapkan algoritma tersebut pada aplikasi berbasis java ME.
pengujian dua algoritma ini bertujuan untuk mengamankan informasi saat menggunakan aplikasi SMS.
3. Implementasi QR-Code dan algoritma kriptografi AES pada pengamanan keaslian dokumen Kusuma I.B,2012
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik QR-Code untuk mengubah data tertulis menjadi kode-kode 2-dimensi yang tercetak kedalam suatu media yang lebih
Universitas Sumatera Utara
ringkas. lalu hasil transformasi yang dilakukan oleh QR-Code lalu dienkripsi menggunakan algoritma AES. sehingga, hasil transformasi dari QR-Code tidak dapat
diidentifikasi secara langsung format dan isinya oleh orang lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini akan menjelaskan proses yang terjadi didalam sistem. Adapun proses yang terjadi di dalam sistem adalah proses konektifitas antara perangkat keamanan sepeda
motor dengan sistem manajemen kartu mifare dan proses enkripsi dan dekripsi kode id menggunakan algoritma AES.
Pada Bab ini juga menjelaskan bagian yang menjadi objek peneleitian yang dilakukan penulis serta tahapan penyelesaian masalah pada objek penelitian. Selain
itu, bab ini juga menjelaskan rancangan sistem yang dirancang oleh penulis.
3.1 Arsitektur Umum