Perancangan Perangkat Keamanan Sepeda motor

berfungsi untuk memilih perangkat Arduino yang telah terhubung dengan komputer Admin melalui kabel usb. Input code befungsi untuk menginput kode id hasil enkripsi dari Algoritma AES. Dan connect berfungsi untuk mendekripsikan kembali kode id yang telah dienkripsikan sebelumnya sehingga Arduino terkoneksi dengan sistem.

3.5 Perancangan Perangkat Keamanan Sepeda motor

3.5.1 Perancangan Pin Arduino Pada Arduino, terdapat pin yang berfungsi sebagai tempat pengolahan sinyal data. Baik bersifat analog maupun digital. pada sistem yang akan dibangun ini, pin dimanfaatkan untuk pengolahan RFid, buzzer, maupun relay. Yang semua proses dilakukan secara digital. Gambar 3.17. Arsitektur Arduino Sistem memanfaatkan pin yang terdapat pada arduino, masing-masing pin dibagi sesuai dengan kebutuhan sistem. pada sistem yang dibangun, pin yang digunakan berasal dari Digital InputOutput karena output dari arduino berupa perintah untuk menyala atau mati. adapun pembagian pin yang digunakan adalah: 1. RFid menggunakan pin 9 – pin 13. 2. Buzzer menggunakan pin 8. 3. Relay menggunakan pin 2 dan pin 3. Universitas Sumatera Utara 3.5.2 Perancangan Rangkaian Catu Daya dan Kunci Kontak Agar alat yang dibuat dapat bekerja dengan baik. Maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Perangkat yang menggunakan sumber tegangan listrik adalah perangkat arduino. Arduino uno harus menerima arus listrik untuk menyala minimum 5 volt dan maksimal 12 volt. Arus listrik yang diterima oleh arduino harus stabil untuk menghindari terjadinya drop saat pengoperasian arduino. Gambar 3.18. Rangkaian catu daya pada arduino Pada Gambar 3.18. penulis akan menggunakan arus dari baterai sepeda motor ACCU. Arus listrik pada baterai sepeda motor sebesar 12 volt. Sehingga cukup untuk menyalakan arduino pada sistem. Gambar 3.19. Relasi relay pada rangkaian Kunci kontak Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3.19. merupakan relay yang dipasang pada rangkaian kelistrikan sepeda motor. Relay menjadi pemutus arus dari rangkaian kelistrikan sebelum kelistrikan sepeda motor di proses pada kunci kontak. 3.5.3 Perancangan Radio Frequency identification RFid pada Arduino. Gambar 3.20. Relasi RFid pada Arduino Pada Gambar 3.20. ini menunjukkan RFid terpasang pada rangkaian Arduino. Arduino sebagai pusat sistem menerima RFid melalui slot input digital. RFid pada dasarnya menerima input dari mifare sehingga proses yang terjadi pada RFid merupakan proses input. 3.5.4 Perancangan Buzzer dan LED Didalam sistem yang akan dibangun, Buzzer dan lampu LED berfungsi sebagai indikator bahwa sistem telah berjalan. Pada dasarnya, buzzer dan LED dipasang pada rangkaian yang sama dengan Relay. Sehingga indikator yang diberikan oleh buzzer dan LED adalah indikator yang menandakan bahwa relay telah diaktifasi. Gambar 3.21 Rangkaian LED Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3.21 menjelaskan proses yang terjadi pada LED sebagai indikator bahwa sistem telah berjalan. LED akan menyala jika menerima tegangan dari Arduino. Gambar 3.22. Rangkaian Buzzer Pada Gambar 3.22. menjelaskan proses yang terjadi pada buzzer sebagai indikator bahwa sistem telah berjalan. Tegangan yang dihasilkan oleh arduino akan mendorong transistor untuk mengirim tegangan ke buzzer sehingga buzzer menghasilkan bunyi.

3.5.5 Perancangan Sistem perangkat keras keseluruhan

Dari Gambar 3.23 dapat dilihat seluruh rangkaian perangkat keras sudah saling terhubung satu sama lain. Dari rangkaian ini dapat dilihat bahwa RFid berfungsi sebagai input dengan pengolahan secara digital dihubungkan pada arduino yang memiliki port digital input. Hasil pengolahan dari arduino setelah menerima input dari RFid adalah mengaktivasi relay pada bagian output. Sebagai indikator bahwa sistem telah berjalan, buzzer akan menghasilkan suara dan lampu LED akan menyala. Gambar 3.23 Sistem keseluruhan Universitas Sumatera Utara START Inisialisasi RFID, SPI, EEPROM Relay, Buzzer Baca Kartu RFID Jika terdeteksi ada kartu Baca Serial Kartu UID Jika terdeteksi ada serial kartu Baca dan bandingkan dengan data UID yang tersedia pada EEPROM Jika serial UID sesuai dengan data UID 1 Jika serial UID sesuai dengan data UID 2 Nyalakan Buzzer selama ¼ detik Nyalakan Buzzer selama ¼ detik Nyalakan Relay 1 Nyalakan Relay 2 selama 1,5 detik Jika Relay 1 belum pernah menyala Matikan Relay 1 Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Tidak Gambar 3.24 Flowchart Sistem Perangkat Keamanan Sepeda Motor Universitas Sumatera Utara Adapun proses yang terjadi pada sistem perangkat keamanan sepeda motor adalah: 1. Sistem keamanan sepeda motor akan aktif setelah arduino uno mendapatkan tegangan listrik dari baterai sepeda motor. 2. Setelah menyala, arduino uno akan mengecek perangkat terhubung seperti RFid reader, SPI, EEPROM, Relay dan Buzzer. 3. Arduino yang telah mendapatkan tegangan listrik akan menyalakan RFid reader juga. RFid reader akan terus menyala selama arduino uno mendapatkan tegangan listrik. Selama mendapatkan tegangan listrik, RFid reader akan menunggu tag dari dari RFid tag mifare. 4. Setelah mifare di tag, RFid reader akan membaca serial kartu UID dan mencocokkannya dengan serial kartu UID yang tersimpan didalam EPPROM. 5. Jika sesuai, sistem akan memerintahkan buzzer untuk menyala sebagai tanda bahwa sistem telah berfungsi dengan semestinya. Jika tidak sesuai, maka sistem akan mencocokkan serial kartu UID kedua didalam EEPROM. Jika serial kartu sesuai, maka sistem akan memerintahkan Buzzer untuk menyala. Universitas Sumatera Utara BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1 Implementasi Sistem