Teori Umum Proteksi Sistem Manajemen Kartu Mifare untuk Perangkat Keamanan Sepeda Motor Menggunakan Algoritma AES

SubBytes merupakan transformasi byte dimana setiap elemen pada state akan dipetakan dengan menggunakan sebuah tabel subtitusi S-Box. II. ShiftRows Transformasi ShiftRows adalah pergeseran bit dimana bit disebelah kiri akan dipindahkan menjadi bit disebelah kanan atau disebut sebagai rotasi bit. III. MixColumns MixColumns mengoperasikan setiap elemen dalam satu kolom pada state. 3. Final round, adalah proses untuk putaran terakhir yang meliputi SubBytes, ShiftRows, dan AddRoundKey. Sedangkan pada proses dekripsi AES-128, proses putaran juga dikerjakan sebanyak 10 kali a=10, yaitu sebagai berikut: 1. AddRoundKey 2. Putaran sebanyak a-1 kali, dilakukan proses: InverseShiftRows, InverseSubBytes, AddRoundKey, dan InverseMixColumns. 3. Final round, adalah proses untuk putaran terakhir yang meliputi InverseShiftRows, InverseSubBytes, dan AddRoundKey.

2.3 Teori Umum

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Sutabri, 2012. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu. Yakub, 2012. A. Karakteristik Sistem 1. Komponen Sistem Component System. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat Universitas Sumatera Utara dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”. 2. Batasan Sistem Boundary System. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem Environment System. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem Interface System. Media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsitem ke sub sistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk sub sistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem Input System. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Universitas Sumatera Utara 6. Keluaran Sistem Output System. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. 7. Pengolahan Sistem Processing System. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran Sistem Objective. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. B. Klasifikasi Sistem 1. Sistem Absrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya. 2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, danpergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human Universitas Sumatera Utara machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabillistik Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic. 4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. 2.3.2 Konsep Dasar Pengontrolan Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proyek berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia. Erinofiardi et al,2012. Saat ini, kontrol otomatis sudah diterapkan dalam banyak bidang ilmu yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan rumit untuk dilakukan lebih teliti dan mendapatkan hasil yang lebih detail. Selain itu pemanfaatan control secara otomatis dapat meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh human error. A. Jenis-jenis Pengontrolan 1. Sistem Kontrol Loop Terbuka Sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem control ini, nilai keluaran tidak diumpan-balikkan ke parameter pengendalian. Erinofiardi, 2012. Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 2.1. menggambarkan tidak ada proses umpan balik yang terjadi pada sistem. Sehingga proses yang terjadi pada sistem hanya memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat kendali. Gambar 2.1. Sistem Pengendali loop terbuka Sumber: Erinofiardi et al, 2012 2. Sistem Kontrol Loop Tertutup Sistem kontol loop tertutup adalah suatu sistem yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap kendali yang dilakukan. Erinofiardi et al,2012. Sistem kontrol loop tertutup memiliki sinyal umpan balik yang merupakan keluaran dari sistem tersebut, namun pada sistem control loop keluaran dari sistem tersebut di umpankan kembali ke elemen pengendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran mendekati hasil yang diinginkan. Sinyal input merupakan masukan yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan. Untuk sistem pengendalian ini sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller. Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup Sumber : Erinofiardi et al, 2012 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 2.2. menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran yang dilakukan didalam sistem kontrol loop tertutup. Sinyal input dibandingkan terlebih dahulu dengan sinyal umpan balik untuk menghasilkan sinyal bersih yang akan dikirimkan ke elemen pengendali untuk menghasilkan sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali. 2.3.3. Konsep Dasar Sinyal Sinyal adalah energi elektrik arus atau gelombang dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pulaintensitas. Mulyanto, 2009. Variasi energi disebut juga dengan sinyal terbagi atas 2 bagian. Yaitu: a. Sinyal Analog Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Kuswanto, 2014. b. Sinyal Digital Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal digital juga biasanya disebut juga sinyal diskret. Kuswanto, 2014.

2.4 Perangkat Keamanan Sepeda Motor