Studi Pendahuluan Prosedur Pengembangan

59 Gambar 3.2. Alur Penelitian Reseacrh and Development Model Pembinaan

3.2.1 Studi Pendahuluan

Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan studi pendahuluan. Dalam studi pendahuluan dibahas analisis berbagai kebutuhan berdasarkan kajian teoritis dan kajian empiris. Studi pendahuluan ditujukan untuk mengeksplorasi informasi yang bersifat teoritis dan empiris sebagai STUDI PENDAHULUAN Analisis Kebutuhan Kajian Empiris Validasi Praktisi FGD PRAKTISI Model yang layak diujicobakan Penyusunan Model Awal Model Faktual Kajian Teoritis Validasi Pakar AKADEMISI Revisi Model Revisi Model 60 landasan perumusan program yang dilakukan melalui kegiatan wawancara dan dokumentasi untuk penyusunan model melalui kajian teoritis dan empiris sehingga diperoleh model pembinaan yang operasional. Kajian teoritis dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mengungkapkan dan menemukan pendapat para ahli, definisi, dan konsep, prinsip dan teori-teori baik berupa hasil penelitian terdahulu maupun kepustakaan lainnya yang menunjang. Hasil studi kepustakaan yang dimaksud adalah relevan dengan teori dan konsep pembinaan sekolah imbas Adiwiyata itu sendiri. Kajian empiris dilakukan dengan mengadakan kajian fenomena aktual guna mengeksplorasi informasi baik dari sekolah induk maupun sekolah imbas untuk mengidentifikasi proses pelaksanaan pembinaan, kebutuhan dalam pembinaan, potensi yang dimiliki dalam menunjang pembinaan. Kemudian kesemua teori tersebut dijadikan sebagai konsep pendukung dalam pelaksanaan penelitian. Dalam kajian kepustakaan juga dipelajari data-data sekunder dan laporan penyelenggaraan pembinaan yang pernah ada sebelumnya. Pada tahap studi pendahuluan dijabarkan menjadi 3 sub tahapan: 61 Tahap persiapan; pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengadakan analisis kebutuhan seperti pengurusan surat izin ke lapangan, dan berbagai instrumen yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam tahap persiapan juga dilakukan pengembangan instrumen identifikasi seperti: a pedoman wawancara kepada calon sekolah Adiwiyata Mandiri untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pegorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pembinaan yang dilakukan oleh sekolah Adiwiyata Mandiri, b pedoman wawancara kepada sekolah imbas yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan sebenarnya yang dilakukan oleh sekolah calon Adiwiyata Mandiri. Tahap pendalaman; dalam kegiatan ini, akan dilakukan pencatatan, serta wawancara mengenai kondisi obyek penelitian, mengidentifikasi masalah, dan melakukan survei kebutuhan dalam pembinaan. Tujuan tahap ini adalah untuk mengumpulkan dan memeriksa data yang tepat mengenai kondisi obyek penelitian dan dilakukan secara sistematik dengan membandingkan hasil temuan dengan hasil studi literatur yang dilakukan. Tahap analisis kebutuhan; dilakukan untuk menemukan kebutuhan dalam pembinaan, dimana 62 didalam kegiatan ini akan dibahas mengenai hasil-hasil dari tahap pendalaman, yaitu analisis masalah dan kebutuhan dalam pembinaan sehingga hasil analisis dijadikan acuan dalam menentukan desain pembinaan yang dibutuhkan dalam merumuskan model pembinaan Adiwiyata bagi sekolah imbas. Setelah diketahui potensi dan masalah yang dihadapi selama pembinaan dan faktor yang mengancam keterlaksanaannya, dibuat perencanaan awal mengenai konsep pembinaan yang akan diberikan sebagai langkah pengembangannya, perumusan tujuan pembinaan, penentuan langkah-langkah pembinaan, dan uji coba kelayakannya.

3.2.2 Penyusunan Model