65
Mandiri, sehingga sekolah diharuskan untuk membina sekolah sebagai sekolah imbas Adiwiyata. Selain itu SD
Marsudirini 77 Salatiga sudah pernah melakukan pembinaan terhadap beberapa sekolah imbas, sehingga
sudah memiliki
pengalaman dalam
pembinaan Adiwiyata sehingga memudahkan bagi peneliti untuk
mengetahui bagaimana
pembinaan yang
telah berlangsung dan kendala apa saja yang dihadapi sekolah
dalam membina. Kemudian dari sekolah imbas dipilih dua sekolah imbas yang sudah berhasil mendapatkan
penghargaan Adiwiyata, baik tingkat kota maupun provinsi, hingga nasional berkenaan dengan pembinaan
untuk melihat bagaimana keterlaksanaan pembinaan disekolah tersebut serta kekurangan dan kelebihan
dalam pembinaan. Kedua sekolah imbas tersebut adalah SD Mangunsari 3 dan SD Negeri Salatiga 06.
3.4 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian pengembangan ini adalah berupa data kualitatif, dimana
data berbentuk kata, kalimat, bagan, gambar, foto. Berikut adalah bagan jenis data sesuai dengan
kebutuhan data pada setiap langkah penelitian.
66
Tabel 3.1. Langkah dan Jenis data Langkah
Penelitian Data yang diperlukan
Sumber data Jenis Data
Metode pengumpulan
Data Instrumen
Analisis Kebutuhan
Profil SD Marsudirini 77, pelaksanaan pembinaan
Adiwiyata, Keterlaksanaan program
Adiwiyata
disekolah imbas, kelebihan dan
kekurangan model
pembinaan yang ada, serta
peluang dan
ancaman dalam
pembinaan. Pembina Adiwiyata calon
sekolah Adiwiyata
Mandiri, kepala sekolah atau ketua Adiwiyata,
ataupun yang pernah mengikuti
pembinaan sekolah imbas.
Hasil wawancara
Wawancara Instrumen
wawacara
Merumuskan rancangan
model awal Model
pembinaan adiwiyata, konsep model
berbasis partisipasi Buku literatur, jurnal
Hasil penelitian
terdahulu Studi literatur
- Validasi
Pakar Masukan
mengenai kekurangan
dan kelayakan model
Ahli Adiwiyata,
ahli bidang
teknologi pembelajaran,
ahli pembinaan Adiwiyata
Angket Skala likert
Validasi Praktisi
Masukan mengenai
kekurangan dan
kelayakan model Praktisi
Focus group
discussion FGD
Skala likert
67
Untuk mendapatkan
data-data penelitian,
disusun beberapa indikator sebagai acuan. Indikator yang dikembangkan dalam penelitian ini dijadikan
sebagai instrumen pengumpulan data penelitian. Indikator yang dikembangkan berkaitan dengan
komponen-komponen model
pembinaan yang
diformulasikan sebagai berikut:
68
Tabel 3.2 Indikator Penelitian No
Tujuan Aspek yang
diteliti Indikator
A. Menemukan
gambaran model pembinaan yang
selama ini
digunakan untuk membina sekolah
Adiwiyata, yaitu mulai
dari perencanaan,
pengorganisasian ,
pelaksanaan, serta monitoring
dan evaluasi. Perencanaan
1. Menetapkan kebutuhan pembinaan
2. Menetapkan sasaran dan tujuan pembinaan
3. Menetapkan materi pembinaan
4. Menetapkan strategi pembinaan
5. Menetapkan tempat
6. Menetapkan waktu
7. Menetapkan monitoring dan evaluasi
B.
Pengorganisasi an
1. Menetapkan pengurus
2. Merumuskan jabaran tugas pengurus
3. Mengorganisasikan:
a. Pembina
b. Sekolah imbas
c. Tempat
d. Materi
e. Media
f. Sarana dan prasarana
g. Waktu
h. Monitoring dan evaluasi
C. Pelaksanaan
1. Melaksanakan pembinaan berdasarkan materi dan strategi pembinaan
yang telah ditetapkan. 2.
Membimbing, memotivasi, memberi penguatan, mengkomunikasikan tujuan, serta melakukan pengawasan dan penilaian dalam pembinaan.
3. Mengawasi proses pembinaan yang dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembinaan.
69
No Tujuan
Aspek yang diteliti
Indikator
4. Pengawasan terhadap komponen-komponen pembinaan: sekolah imbas,
proses, dan hasil pembinaan 5.
Mengkoordinasikan antar personil pembinaan D.
Monitoring dan Evaluasi
1. Personil pelaksana monitoring dan evaluasi
2. Penetapan waktu
3. Sasaran monitoring dan evaluasi:
a. Pembina
b. Sekolah imbas
c. Materi
d. Sarana prasarana
e. Capaian sekolah imbas
f. Kendala-kendala
4. Metode monitoring dan evaluasi
5. Pelaporan
70
3.5 Instrumen Pengumpulan Data