Penanganan darurat Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru

2.5 Penanganan darurat

Avulsi dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada gingiva, ligamen periodontal dan jaringan pulpa. 20 Kerusakan ini tidak dapat dicegah namun dapat diminimalisasi dengan cara meminimalisasi nekrosis yang terjadi pada ligamen periodontal, sementara gigi terlepas dari rongga mulut. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan ketika trauma avulsi terjadi adalah dengan melakukan replantasi segera setelah cedera terjadi 5 menit. 5,20,21 Kondisi gigi yang kering akan menyebabkan hilangnya metabolisme fisiologis normal dan morfologi sel-sel periodontal, oleh karena itu waktu maksimal yang dapat digunakan untuk mengembalikan gigi adalah sekitar 120 menit 2 jam. 1,3,5 Gigi harus segera disimpan dalam suatu media yang sesuai hingga anak bisa di bawa ke dokter gigi apabila dalam jangka waktu tersebut gigi tidak dapat dikembalikan ke dalam soket. Tingkat keberhasilan replantasi bergantung pada banyak faktor seperti, status gigi yang avulsi, tahap pertumbuhan akar, lamanya gigi berada di luar soket, lingkungan media penyimpanan dan waktu perawatan. 20 Menurut dua penelitian di Nigeria dan Singapore, sejumlah orangtua memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terhadap penanganan kasus avulsi. 1,22 Hal ini terjadi karena banyaknya orangtua yang tidak pernah menerima informasi mengenai trauma gigi sehingga pelayan kesehatan, wali anak, guru dan orangtua sebagai orang terdekat anak harus diberi informasi tentang penanganan darurat yang dapat dilakukan pada saat kasus avulsi terjadi. 1 Hal-hal yang dapat dilakukan pada saat terjadi kasus avulsi , yaitu: 15 1.Menenangkan anak. 2.Menghentikan pendarahan dan membersihkan luka yang ada disekitar wajah anak. 3.Mencari gigi yang hilang dan memegang gigi pada bagian mahkota dengan tidak menyentuh bagian akar gigi. 4.Gigi yang kotor dicuci sebentar 10 detik di bawah air mengalir dan mereplantasikan gigi kembali ke soketnya. Saat gigi sudah berada pada soket, anak diinstruksikan untuk menggigit saputangan atau kain agar gigi tetap pada posisinya. Universitas Sumatera Utara 5. Gigi di tempatkan di dalam segelas susu atau media penyimpanan lain yang sesuai dan anak dibawa ke klinik terdekat jika hal ini tidak memungkinkan, atau karena ada alasan lain untuk gigi tidak dapat direplantasikan anak dalam keadaaan tidak sadar. Gigi juga dapat di simpan di dalam mulut, di bawah lidah atau di vestibulum jika anak dalam keadaan sadar. 6. Penggunaan Hank ’s balanced storage medium HBSS atau saline sebagai media penyimpanan jika memungkinkan.

2.6 Pencegahan