a. Perkembangan motorik: 1 Naik turun tangga tanpa dibantu dengan menggunakan kaki kiri dan kanan secara bergantian, 2 Berjalan pada garis
yang lurus, melompat dengan satu kaki, dan 3 Berjalan mundur. b. Perkembangan perseptual kognitif: 1 Mendengarkan dengan penuh perhatian
pada cerita yang sesuai dengan umurnya, 2 Mengetahui perbedaan dua kata yang pengucapannya mirip: kaki-daki, tembok-gembok, dan 3 Membentuk
segi empat dari potongan segitiga. c. Perkembangan berbicara dan berbahasa: 1 Berbicara tentang benda, kejadian,
dan orang yang tidak ada, 2 Menggunakan preposisi di dalam dan di bawah, dan 3 Menguasai 1500 kosakata atau lebih, menceritakan cerita yang sudah
dia kenal ketika melihat gambar pada buku. d. Perkembangan personal sosial: 1 Tampaknya mengerti saatnya bertukar giliran
dalam bercakap-cakap, tetapi tidak selalu mau melakukannya, 2 Bersikap terbuka dan ramah, terkadang terlalu antusias, dan 3 Menyukai persahabatan,
sering mempunyai satu atau dua teman bermain yang spesial.
2.5 Perkembangan dan pertumbuhan otak
Kematangan otak merupakan pondasi dari semua aspek perkembangan anak. Lingkar kepala adalah pengukuran fisik yang penting yang harus dilakukan
secara regular pada bayi dan anak karena hal ini dapat memberi petunjuk mengenai pertumbuhan otak. Pada awalnya, terdapat lebih banyak sel otak
neuron dari pada yang anak butuhkan, dan hubungan antar sel terus-menerus terbentuk sebagai akibat dari pengalaman pembelajaran yang berlangsung Allen,
2010.
Universitas Sumatera Utara
Secara bertahap, melalui proses natural yang disebut pemangkasan, berhubungan sel aktif dan saraf diperkuat oleh melemahnya sel-sel yang tidak
terpakai. Hal ini menjelaskan, sebagai contoh, mengapa anak dengan mata juling akan menjadi buta pada kasus amblyopia penglihatan yang lemah kecuali ada
penanganan khusus sedini mungkin. Oleh karena itu, kedua faktor genetika dan pengalaman pembelajaran menjadi signifikan dalam perkembangan dan
pertumbuhan Allen, 2010.
2.6 Perkembangan dan Pertumbuhan khas Perkembangan dan Pertumbuhan otak yang khas ini adalah istilah yang
dipakai untuk mengacu pada penguasaan keterampilan dan perilaku tertentu sesuai dengan urutan dan kecepatan yang dapat diprediksi. Rentang perkembangan dan
pertumbuhan yang dianggap normal bersifat luas, termasuk sedikit variasi atau ketidakteraturan, seperti anak berumur tiga tahun yang cadel, atau bayi yang
berusia dua belas bulan yang belajar berjalan tanpa melalui tahap merangkak Allen, 2010.
2.7 Faktor yang berperan dalam perkembangan
Kecepatan dan tingkat perkembangan berkaitan erat dengan kematangan fisiologis dari sistem saraf, otot dan kerangka tubuh. Perkembangan juga
dipengaruhi oleh keunikan faktor keturunan, lingkungan, budaya, dan nilai keluarga pada tiap individu. Kombinasi faktor-faktor ini menimbulkan beragam
variasi yang bias diamati pada anak Allen, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Proses pertumbuhan ini terus berlangsung hampir sepanjang fase kehidupan, namun kecepatan pertumbuhannya bervariasi sesuai dengan tahapan
usia. Contohnya, pertumbuhan berjalan cepat selama fase bayi dan remaja menjadi lebih lambat dan tidak terlalu dramatis pada anak usia sekolah. Bahkan
pada usia lanjut, walaupun tidak terlalu pesat, tubuh terus-menerus memperbaiki dan mengganti selnya Allen, 2010.
Menurut Santoso 1999 ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar.
2.7.1 Faktor dalam Merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor
bawaan maupun faktor yang diperoleh, termasuk disini: 1 Hal-hal yang diturunkan dari orang tua maupun generasi sebelumnya yaitu warna rambut dan
bentuk tubuh, 2 Unsur berpikir dan kemampuan intelektual yaitu kecepatan berpikir, 3 Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh yaitu, kekurangan hormon yang
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, dan 4 Emosi dan sifat- sifat temperamen tertentu yaitu pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain
Santoso,1999 2.7.2 Faktor luar
Yaitu faktor-faktor yang ada diluar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan social serta kebutuhan fisik anak :
a Keluarga: Pengaruh keluarga adalah pada sikap dan kebiasaan keluarga dalam mengasuh dan mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, hubungan
Universitas Sumatera Utara
antara saudara dan lainnya. Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal Santoso, 1999.
b Gizi: Keadaan kesehatan gizi tergantung pada tingkat konsumsi yaitu kualitas hidangan yang mengandung semua kebutuhan tubuh. Ada tingkatan kesehatan
gizi lebih dan gizi kurang. Akibat dari kesehatan gizi yang tidak baik, maka timbul penyakit gizi. Umumnya pada anak balita diderita penyakit gizi kurang
dan gizi lebih yang disebut gizi salah malnutrition Santoso, 1999. c Budaya: Faktor lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan
suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya: hal kebersihan, kesehatan dan pendidikan. Tata cara dan kebiasaan
yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Demikian juga sikap dan pandangan atau cara
berpikir suatu masyarakat yang belum tentu sesuai dengan kondisi masyarakat yang lebih luas Santoso, 1999.
d Teman bermain dan sekolah: Lingkungan sosial seperti teman sebaya, tempat dan alat bermain, kesempatan pendidikan yang diperoleh yaitu bersekolah,
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak Santoso, 1999.
2.8 Penilaian perkembangan anak