antara saudara dan lainnya. Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal Santoso, 1999.
b Gizi: Keadaan kesehatan gizi tergantung pada tingkat konsumsi yaitu kualitas hidangan yang mengandung semua kebutuhan tubuh. Ada tingkatan kesehatan
gizi lebih dan gizi kurang. Akibat dari kesehatan gizi yang tidak baik, maka timbul penyakit gizi. Umumnya pada anak balita diderita penyakit gizi kurang
dan gizi lebih yang disebut gizi salah malnutrition Santoso, 1999. c Budaya: Faktor lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan
suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya: hal kebersihan, kesehatan dan pendidikan. Tata cara dan kebiasaan
yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Demikian juga sikap dan pandangan atau cara
berpikir suatu masyarakat yang belum tentu sesuai dengan kondisi masyarakat yang lebih luas Santoso, 1999.
d Teman bermain dan sekolah: Lingkungan sosial seperti teman sebaya, tempat dan alat bermain, kesempatan pendidikan yang diperoleh yaitu bersekolah,
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak Santoso, 1999.
2.8 Penilaian perkembangan anak
Menurut Andriana 2011 salah satu metode skrining atau pemeriksaan untuk mengetahui kelainan perkembangan anak adalah dengan Denver
developmental screening test DDST. DDST adalah sebuah metode pengkajian
yang digunakan untuk menilai perkembangan anak umur 3-5 tahun Andriana, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi. Revisi terakhir adalah Denver II yang merupakan hasil revisi dan standardisasi dari
DDST dan DDST-R Revised Denver Developmental Screening Test. Perbedaan Denver II
dengan skrining terdahulu terletak pada item-item tes, bentuk, interprestasi, dan rujukan Andriana, 2011.
Manfaat DDST bergantung pada umur anak. Pada bayi, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis seperti serebral palsi. Pada anak, tes ini
juga dapat membantu meringankan permasalahan akademik dan sosial. Umur anak 0-6 tahun dan terbagi dalam empat sektor yaitu, kepribadiantingkah laku
sosial personal social, gerakan motorik halus fine motor adaptive, bahasa language,
perkembangan motorik kasar gross motor Andriana, 2011. Dalam pelaksanaan skrining dengan Denver II yang terdiri dari 125 tugas
perkembangan, usia anak ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Jika dalam
perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas Andriana, 2011.
Setelah usia ditentukan, kemudian tarik garis berdasarkan usia kronologis yang memotong garis horizontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang lulus Passed = P, dan berapa yang gagal Fail = F, tidak ada kesempatan No OpportunityNO,
yang menolak RefusalR. Selanjutnya berdasarkan pedoman hasil tes diklasifikasikan dalam Andriana, 2011.
2.8.1 Abnormal
Universitas Sumatera Utara
Jika dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 keterlambatan atau lebih, ditambah 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan dan pada
sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia Andriana, 2011.
2.8.2 Meragukan Jika pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih. Serta pada 1
sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia. Lakukan uji
ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan Andriana, 2011.
2.8.3 Normal Tidak ada keterlambatan pada 1 sektor atau lebih, dan paling banyak 1
peringatan pada 1 sektor. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya Andriana, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Tabel Pemeriksaan Denver developmental screening test II DDST II.
Universitas Sumatera Utara
2.9 Tinjauan status nutrisi dan tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun