telah mereka dengar dari orang lain. Namun pemahaman mereka masih terbatas. Contohnya adalah konsep mengenai waktu. Karena waktu masih belum dipahami
sama sekali, anak akan menerjemahkan sesuai kerangka pemahamannya sendiri Wong, 2009.
Pemikiran anak prasekolah sering kali dijelaskan sebagai pemikiran magis. Karena egosentris dan alasan transduktif mereka, mereka percaya bahwa pikiran
adalah yang paling berkuasa. Pikiran tersebut ,menempatkan mereka pada posisi yang rentan untuk merasa bersalah dan bertanggung jawab terhadap pikiran
buruk, yang secara kebetulan terjadi sesuai dengan keindahan yang diharapkan Wong, 2009.
2.10.5 Perkembangan Moral
Perkembangan penilaian moral anak kecil berada pada tingkat paling dasar. Mereka berperilaku sesuai dengan kebebasan atau batasan yang berlaku
pada suatu tindakan. Pada orientasi hukuman dan kepatuhan, anak berusia sekitar 2 sampai 4 tahun menilai apakah suatu tindakan baik atau buruk bergantung dari
apakah hasilnya berupa hukuman atau penghargaan. Apabila anak dihukum, tindakan tersebut berarti baik, tanpa memperhitungkan makna tindakan tersebut.
Sedangkan dari sekitar usia 4 sampai 7 tahun anak-anak berada pada tahap orientasi instrumental naïf, yang segala tindakan ditujukan kearah pemuasan
kebutuhan mereka dan lebih jarang ditujukan pada kebutuhan orang lain. Mereka memiliki rasa keadilan yang sangat konkret Wong, 2009.
2.10.6 Perkembangan Spritual
Pengetahuan anak tentang keyakinan dan agama dipelajari dari orang lain yang bermakna dalam lingkungan mereka, biasanya dari orang tua dan praktik
Universitas Sumatera Utara
keagamaan mereka Kenney, 1999 dalam Wong 2009. Namun, pemahaman anak kecil mengenai spiritual dipengaruhi oleh tingkat kognitifnya. Anak
prasekolah memiliki konsep konkret mengenai Tuhan dengan karakteristik fisik, yang sering kali meyerupai teman imaginer mereka. Mereka mengerti kisah
sederhana dari kitab suci dan menghapal doa-doa yang singkat, tetapi pemahaman mereka mengenai makna ritual ini masih terbatas. Mereka memperoleh manfaat
dari penjelasan konkret yang diberikan oleh pemuka agama, seperti gambar kitab susi dan cerita tentang kelahiran utusan Tuhan mereka Wong, 2009.
2.10.7 Perkembangan Citra Tubuh
Masa prasekolah memainkan peranan penting dalam perkembangan citra tubuh. Dengan meningkatnya pemahaman bahasa, anak prasekolah mengenai
individu memiliki penampilan yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Pada usia 5 tahun anak mulai membandingkan ukuran tubuhnya dengan teman sebaya
dan bisa menjadi sadar bahwa mereka tinggi atau pendek, terutama jika orang lain mengatakan mereka sangat besar atau sangat kecil untuk usia mereka. Meskipun
perkembangan citra tubuh telah maju, anak prasekolah tidak dapat mendefenisikan ruang lingkup tubuhnya dengan baik dan mereka hanya memiliki
sedikit pengetahuan mengenai anatomi internalnya Wong, 2009.
2.10.8 Perkembangan Seksualitas