h. Injeksi Injection
Menurut Kartasapoetra 1991, injeksi adalah penggunaan pestisida dengan cara dimasukkan kedalam batang tanaman, baik dengan alat khusus
injektor atau
infus maupun
dengan membor
batang tanaman
tersebut.Pestisida yang diinjeksikan diharapkan akan tersebar keseluruh bagian tanaman melalui aliran cairan tanaman, sehingga organisme pengganggu
tanaman sasaran akan terkendali dan juga digunakan untuk sterilisasi tanah. i.
Ready Mix Bait RMB Menurut Kartasapoetra 1991, formulasi berbentuk segiempat blok
besar dengan bobot 300 gram dan blok kecil dengan bobot 10-20 gram serta pelet. Formulasi ini berupa umpan beracun siap pakai untuk tikus.
j. Penyiraman Drenching, Pouring On
Adalah penggunaan pestisida dengan cara dituangkan disekitar akar tanaman untuk mengendalikan hama atau penyakit didaerah perakaran atau
dituangkan pada sarang semut Djojosumarto, 2000.
2.3.2 Pencampuran Pestisida
Cara pencampuran Pestisida dapat diketahui dengan membaca label pada pakbotol yang tercantum Sastroutomo,1992. Pencampuran pestisida dalam
aplikasinya tank mix dapat dilakukan apabila : 1.Sasarannya berbeda
2.Pestisida yang dicampurkan tidak menimbulkan efek buruk 3.Pencampuran dilakukan untuk menimbulkan sinergisme atau memperkuat
efikasi pestisida tersebut
Universitas Sumatera Utara
4.Pencampuran, khususnya pada fungisida atau herbisida dapat dilakukan untuk memperluas spektrum pengendaliannya
5.Pencampuran juga dapat dilakukan bila bertujuan untuk memecahkan organisme tanaman pengganggu yang sudah resisten atau untuk mencegahmenunda
resistensi Djojosumarto,2000.
2.3.3 Dosis Pestisida
Dosis adalah jumlah pestisida yang diaplikasikan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman pada setiap satuan luas bidang sasaran, misalnya
liter produk pestisida per hektar, kilogram pestisida per hektar dan sebagainya Harahap 1994. Untuk fumigasi ruangan, dosis adalah jumlah fumigan yang
diaplikasikan untuk setiap satuan volume ruang sasaran literm
3
,gramm
3
. Dosis dapat dinyatakan dalam dosis produk atau dosis bahan aktif. Kadar bahan
aktif produk umumnya dapat diperkirakan dari angka-angka yang terdapat dalam nama dagangnya. Kandungan bahan aktif juga dicantumkan dalam label
pestisida bersangkutan atau pada petunjuk penggunaan yang menyertainya Djojosumarto,2000.
2.3.4 Konsentrasi Pestisida
Konsentrasi penyemprotan adalah jumlah pestisida yang dicampurkan dalam satu liter air atau bahan pengencer lainnya untuk mengendalikan
organisme tanaman pengganggu tertentu Wudianto,2001. Konsentrasi dinyatakan dalam milliliter ml,cc, produk perliter air produk cair, gram
produk per literair produk cair, atau persen produk padat atau cair Djojosumarto,2000.
Universitas Sumatera Utara
Petunjuk Penggunaan Pestisida yang dianjurkan :
Nama Dagang Dosis
Volume Semprot Bahan Aktif
Sevin 85 SP 2 grl,
100- 200 LHa Karbaril
Currater 3 GR 12,75-17 kgHa 500-1000 LHa
Karbofuran Curracorn
2-4 mlL 200-400 LHa
Profenofos Dafat 75 SP
1-2 grL 400 LHa
Asefat Roundup 486 SL
3-6 L 500-1000 LHa
Mansito Fenval 200 EC
0,25-0,5 mlL 300-500 LHa
Fenvalerat Duppon Lanete 40 SP
1-2 grL 450-600 LHa
Metomil Metindo 25 WP
1,5-2 grL 300-500 LHa
Metomil Amnate 150 SC
0,2-0,4 mlL 400-500 LHa
Indoxacarb Antracol 70 WP
1-3 grL 300-500 LHa
Propineb Score 250 EC
1-2 mlL 100-200 LHa
Difenokonazol
2.4 Cara Masuk Pestisida ke dalam Tubuh