Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian

masuk kedalam tubuh melalui mulut walaupun bisa juga terserap kulit dan terhisap pernapasan Wudianto, 2001. 6 Golongan Antikoagulan : Yang termasuk kedalam golongan ini antara lain ; brodifakum, difasinon, dekabit, kumatetralil, bromadiolone dan kumaklor yang merupakan bahan aktif rhodentisida Wudianto, 2001.

2.2.2 Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian

Menurut Djojosumarto 2000, pestisida pertanian pada umumnya adalah bahan kimia atau campuran bahan kimia serta bahan-bahan lain ekstrak tumbuhan, mikroorganisme dan sebagainya. Yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Karena itu senyawa pestisida bersifat bioaktif. Artinya, pestisida dengan satu atau beberapa cara mempengaruhi kehidupan, misalnya menghentikan pertumbuhan, membunuh hamapenyakit, menekan hamapenyakit, membunuhmenekan gulma ; mengusir hama, mempengaruhimengatur pertumbuhan tanaman, mengeringkanmerontokkan daun. Maka pestisida tetap merupakan racun. Setiap racun selalu mengandung resiko dalam penggunaannya. Beberapa resiko penggunaan pestisida dibidang pertanian adalah : 1. Resiko Bagi Keselamatan Pengguna. Resikonya adalah kontaminasi pestisida secara langsung yang dapat mengakibatkan keracunan, baik akut maupun kronis. Keracunan akut dapat menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, mual, muntah dan sebagainya. Beberapa pestisida dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan. Keracunan pestisida yang akut berat dapat menyebabkan penderita tidak sadarkan diri, kejang-kejang, bahkan meninggal dunia. Keracunan kronis lebih Universitas Sumatera Utara sulit dideteksi karena tidak segera terasa, tetapi dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan saraf, fungsi hati dan ginjal, gangguan pernapasan, keguguran dan cacat pada bayi Djojosumarto,2000. 2. Resiko Bagi Konsumen Resikonya adalah keracunan residu sisa-sisa pestisida yang terdapat dalam produk pertanian. Resiko bagi konsumen dapat berupa keracunan langsung karena memakan produk pertanian yang tercemar pestisida atau lewat rantai makanan. Meskipun bukan tidak mungkin konsumen menderita keracunan akut, tetapi resiko bagi konsumen umumnya dalam bentuk keracunan kronis, tidak segera terasa dan dalam jangka panjang mungkin menyebabkan gangguan kesehatan Djojosumarto,2000. 3. Resiko Bagi Lingkungan Dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut : a. Resiko bagi orang , hewan, atau tumbuhan yang berada ditempat, atau disekitar tempat pestisida digunakan. Drift pestisida misalnya, dapat diterbangkan angin dan mengenai orang yang kebetulan lewat . Pestisida dapat meracuni hewan ternak yang masuk ke kebun yang sudah disemprotkan pestisida Djojosumarto,2000. b. Bagi lingkungan umum, pestisida dapat menyebabkan pencemaran lingkungan tanah, udara, dan air dengan segala akibatnya Mukono, 2005. Misalnya kematian hewan nontarget, penyederhanaan rantai makanan alami, penyederhanaan keanekaragaman hayati, efek beracun secara tidak langsung yang ditimbulkan dari biokumulasibiomagnifikasi Flint, 1990. Universitas Sumatera Utara c. Khusus pada lingkungan pertanian agroekosistem, penggunaan pestisida pertanian dapat menyebabkan hal-hal berikut Harahap, 1994. 1 Menurunnya kepekaan hama, penyebab penyakit dan gulma terhadap pestisida tertentu yang berpuncak pada kekebalan resistensi hama, penyakit dan gulma terhadap pestisida. 2 Resurjensi hama, yakni fenomena meningkatnya serangan hama tertentu sesudah perlakuan dengan insektisida. 3 Timbulnya hama yang selama ini tidak penting. 4 Terbunuhnya musuh alami hama. 5 Perubahan flora, misalnya penggunaan herbisida secara terus menerus untuk mengendalikan gulma daun lebar akan merangsang perkembangan gulma daun sempit rumput. 6 Meracuni tanaman bila salah menggunakannya Djafaruddin, 1996. 2.3 Aplikasi Pestisida 2.3.1 Teknik aplikasi pestisida :

Dokumen yang terkait

Hubungan Personal Hygiene dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pada Petani Dengan Infeksi Cacing di Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2004

2 46 76

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 2 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014 Appendix

0 0 74

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 15

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 2

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

1 3 6