Dari keempat jenis pola asuh di atas, orang tua tentu sepakat bahwa pola asuh demokratis adalah yang paling baik untuk diterapkan. Adapun ciri utama
pola asuh demokratis, yaitu sebagai berikut: a.
Orang tua suportif dan komunikatif. b.
Orang tua menerapkan disiplin yang konsisten. c.
Orang tua mengawasi. d.
Orang tua membantu anak untuk mengembangkan kesadaran, pengekspresian dan kontrol emosional Noe’man, 2012.
C. Prinsip Dalam Mengasuh Dan Membimbing Anak
Anak perlu di asuh, dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan suatu proses.
Agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan sebaik-baiknya anak perlu di asuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan
keluarga. Peran orang tua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah yang positif Septiari, 2012.
1. Mengasuh Dan Membimbing Anak Umur 0 – 1,5 Tahun.
a. Ciri dan tuntutan perkembangan :
• Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan
merupakan dasar yang penting dalam hubungan anak dengan lingkungannya.
• Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang
menyenangkan dengan ibu nya, dan sedikit mungkin mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan Septiari, 2012.
a. Sikap orang tua
• Penuh kasih sayang dalam merawat, dan mengasuh akan
menimbulkan perasaan aman serta percaya pada bayi. •
Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi, juga menimbulkan rasa aman dan percaya pada bayi.
• Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jangan terlalu ketat
dengan jadwal pemberian makanan. Karena setiap bayi mempunyai kebutuhan berbeda.
• Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah seperti
bayi minum ASI, yaitu dengan cara memeluknya Septiari, 2012. b.
Gangguan atau penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini •
Kesulitan makan. •
Mudah terangsang , marah, tersinggung. •
Menolak segala sesuatu yang baru Septiari, 2012.
2. Mengasuh Dan Membimbing Anak Umur 1,5 – 3 Tahun.
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
• Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan
kemampuannya sendiri. Sehingga dia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya.
• Anak dapat menuntut atau menolak apa yang dia kehendaki atau
tidak dia kehendaki. •
Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu kemampuan mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar
terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri pada kemudian hari Septiari, 2012.
b. Sikap orang tua
• Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan
hal-hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas
untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk melaksanakannya
secara wajar dan rasional. •
Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian dia akan belajar bagaimana mengikuti aturan
permainan. Tetapi jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih bersifat egois yaitu
mementingkan diri sendiri, dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri.
• Banyaklah berbicara dengan anak dalam kalimat pendek yang
mudah dimengerti Septiari, 2012. c.
Gangguan atau penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini. •
Kesulitan makan. •
Suka ngambek atau tempertantrum. •
Tingkah laku yang menentang dan keras kepala. •
Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap menyerang Septiari, 2012.
3. Mengasuh Dan Membimbing Anak Umur 3 – 6 Tahun.