Ada 9 Kesalahan Dalam Mengasuh Anak Balita

• Kesulitan belajar. • Masalah di sekolah masalah pergaulan dengan teman. • Anak pasif dan takut serta kurang kemauan dan kurang inisiatif Septiari, 2012.

D. Ada 9 Kesalahan Dalam Mengasuh Anak Balita

Berikut ini ada kesalahan yang umum dilakukan orang tua kepada anak balitanya Septiari, 2012 : 1. Tidak Konsisten Anak balita harus mulai belajar mengenai konsekuensi sejak awal. Dia harus mengetahui apa yang akan didapatkan jika tidak pergi mandi atau tidur pada waktu seharusnya. Semakin konsisten dan dapat ditebak apa yang akan dia alami jika peraturan tidak dipatuhi, semakin mudah anak untuk diajak bekerja sama. 2. Terlalu Fokus Pada Waktu Keluarga Menghabiskan waktu yang berkualitas bersama keluarga adalah hal yang baik, tetapi ada keluarga tertentu yang terlalu mengusulkan hal ini dan hal itu. Padahal ada kalanya si anak ingin merayakan waktu pribadi dengan orang tua-nya hanya berduaan atau bertiga. Waktu berduaan dan pribadi dapat menjadi hal menyenangkan bagi anak dan orang tuanya karena tidak ada persaingan diantara saudara kandung. Cara yang dapat mengikat hubungan orang tua dan anak adalah dengan bermain bersama. 3. Terlalu Sering Menawarkan Bantuan Beberapa orang tua menganggap si anak balita masih seperti bayi yang belum mengerti banyak hal, sehingga mereka lebih sering memberikan bantuan kepada anaknya, itu berarti dia tidak bisa melakukannya sendiri. Dengan kata lain anak tidak kompeten. Orang tua yang menawarkan terlalu banyak bantuan kepada nak balitanya dapat menyabotase kemampuan anak untuk percaya akan kemampuan dirinya sendiri. 4. Terlalu Banyak Bicara Perlu diingat bahwa anak balita bukanlah orang dewasa dalam tubuh kecil. Mereka belum paham bagaimana cara berfikir dalam logika. Bayangkan, jika anak berusia 2 tahun meminta kue, dan orang tua menjawab “tidak”, kemudian si anak merengek, si ibu menjelaskan sudah saatnya makan malam, si ibu pun menarik kuenya lalu mencoba menjelaskan lagi, si anak merampas lalu yang seharusnya dilakukan orang tua adalah setelah memberitahu si anak untuk melakukan sesuatu, jangan memaksa untuk menjelaskan segalanya atau mencoba melakukan kontak mata. Jika si anak tidak mau mematuhi berikan peringatan dengan kata-kata sedikit atau hitung hingga 3. Jika si anak masih melanggar lakukan time out atau konsekuensi langsung tanpa memberi penjelasan. 5. Hanya Menghidangkan Makanan Khusus Anak Si kecil sulit diberikan makanan orang dewasa? Atau dia hanya mau makan-makanan ringan untuk anak-anak?, hal ini dapat terjadi kebiasaan. Cobalah mengajak anak mengkonsumsi apa yang anda makan di meja makan, jika seharusnya sudah siap makan-makanan berat. Banyak anak yang sudah mau mencoba makanan baru jika dia melihat ayah atau ibunya menikmati makanan itu. Jika dia menolaknya. Cobalah sodorkan kembali. Beberapa anak balita harus mencoba banyak tipe makanan sehingga mereka memutuskan menyukai makanan itu. 6. Terlalu Dini Menyingkirkan Tempat Tidur Bayi Tempat tidur khusus bayi bukan hanya dibuat untuk menjaga keamanan si bayi saat tertidur, tetapi juga untuk membuat kebiasaan tidur yang sehat. Saat anak terlalu dini dipindahkan ke tempat tidur, mereka dapat menjadi sulit tidur, kadang dipenghujung malam mereka datang ke kamar orang tuanya minta untuk ditemani. Saat yang tepat memindahkan anak ke tempat tidur besar adalah saat dia sudah mulai memanjat ingin keluar dari tempat tidurnya atau saat dia sudah meminta keluar dari tempat tidurnya atau saat dia sudah meminta keluar dari tempat tidurnya tersebut. Kebanyakan anak sudah siap pindah diantara rentang usia 2-3 tahun. 7. Memulai Latihan Menggunakan Toilet Terlalu Awal Beberapa orang tua memaksa anaknya menggunakan toilet saat dirasa si anak seharusnya sudah belajar, padahal bisa saja si anak belum siap, dan belum mau, dan ini bisa mengakibatkan tarik ulur kekuatan. Anak akan belajar menggunakan toilet saat mereka sudah siap, dan prosesnya tidak harus terburu-buru. Namun anda siapkan langkah- langkahnya, tunjukkan toilet kepada anak, beritahulah fungsinya, dan cara penggunaannya, berilah pujian jika si anak mau mencoba menggunakannya. Umumnya anak sudah siap melakukan toilet training pada umur 2 tahun. Tetapi setiap anak berbedah karena kemajuan tumbuh kembang anak yang satu dengan yang lain tidak sama, ada yang tumbuh kembangnya lambat, dan ada juga yang cepat. Sebagai orang tua haruslah perka terhadap anak apakah dia sudah siap atu belum menggunakan toilet, jadi janganlah terlalu memaksa anak untuk dapat melakukannya. 8. Tidak Membatassi Jam Menonton Televisi Banyak anak balita menghabiskan waktunya untuk menonton televisi. Hal ini dapat membuatnya sulit untuk belajar. Kebanyakan anak dibawah usia 2 tahun belum paham apa yang ditayangkan di televisi atau di monitor komputer. Cobalah membuat si kecil sibuk dengan kegiatan lain seperti membaca bersama atau kegiatan kreatif lainnya. Cobalah lakukan perbincangan dan mendengarkan agar si anak kecil bisa belajar berkomunikasi. 9. Mencoba Menghentikan Rengekan Besar Beberapa orang tua khawatir jika si anak yang tidak bisa diatur akan membuatnya terlihat seperti orang tua yang tidak efektif. Tetapi ada kalanya si anak melakukan rengekan besar. Ketika mereka melakukan hal tersebut. Percuma kita meminta mereka berhenti melakukannya, bahkan jika hal tersebut terjadi di depan banyak orang. Sebaiknya orang tua menawarkan pelukan untuk si anak.

E. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Pada Pembentukan Kepribadian Anak