Indeks Massa Tubuh IMT

15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Indeks Massa Tubuh IMT

2.1.1. Definisi dan Pengukuran Indeks Massa Tubuh Indeks massa tubuh adalah indeks berat-dibagi-tinggi yang mudah dan sering digunakan untuk menentukan berat badan kurang, berat badan lebih, atau obesitas WHO,2013 Cara yang paling sering digunakan dan mudah dalam pelaksanaannya adalah pengukuran indeks massa tubuh. Metode ini dapat digunakan sebagai penentu obesitas dan non obesitas yang tidak menimbulkan sakit, tidak memiliki efek samping, dan dapat digunakan untuk memantau jangka-panjang diet seseorang. Selain itu, penentuan obesitas dapat menggunakan metode yang lain, yaitu dengan antropometri skin-fold thickness, densitometri underwater weighing, computed tomography CT atau magnetic resonance imaging MRI, dan electrical impedance Flier Maratos. 2011. Distribusi dari jaringan adiposa pada berbagai tempat penyimpanan dapat menjadi implikasi penting terhadap morbiditas. Secara spesifik, jaringan lemak subkutan pada intraabdominal dan abdominal lebih signifikan daripada di daerah bokong dan anggota gerak bawah Flier Maratos, 2011. Dampak pada penggunaan metode skin-fold thickness yang menggunakan alat khusus skin calipers sangat bergantung dengan cara peneliti dalam pengukurannya, sehingga metode ini memiliki tingkat error yang tinggi. Penggunaan densimoteri atau underwater weighing dilakukan dengan cara menimbang dibawah air r=79 dengan kemudian melakukan koreksi terhadap umur dan jenis kelamin Sugondo, 2006. Teknik yang lebih akurat adalah dengan Universitas Sumatera Utara 16 dual x-ray absorptiometry DEXA, computer tomography CT dan magnetic resonance imaging MRI Hirsch, Salans Aronne, 2003 2.1.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah melakukan penelitian di setiap provinsi di Indonesia dengan menggolongkan indeks massa tubuh menjadi 4 kategori. Tabel 2.1. Klasifikasi indeks massa tubuh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007 Penelitian selanjutnya yang dilakukan WHO 2004 menunjukkan bahwa indeks massa tubuh di China, Hong Kong, dan Indonesia memiliki rata-rata 1,3 kgm 2 dibawah rata-rata indeks massa tubuh kulit putih pada wanita dan 1,4 kgm 2 dibawah rata-rata indeks massa tubuh kulit putih pada pria. Meta-analisis beberapa kelompok etnik yang berbeda, dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, dan gender yang sama, menunjukkan etnik Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih tinggi 1,3 ktm 2 dan etnik Polinesia memiliki IMT lebih tinggi 4,5 kgm 2 dibandingkan dengan etnik Kaukasia. Sebaliknya, nilai IMT pada bangsa Cina, Ethiopia, Indonesia dan Thaildan Klasifikasi IMT kgm2 Kategori kurus 18,5 Kategori normal ≥18,5 - 24,9 Kategori BB lebih ≥25,0 - 27,0 Obese ≥27 Universitas Sumatera Utara 17 adalah 1,9, 4,6, 3,2, dan 2,9 kgm 2 lebih rendah daripada etnik Kaukasia Sugondo, 2006. 2.1.3. Pengukuran Indeks Massa Tubuh Berat badan yang telah diukur terlebih dahulu dengan timbangan dan tinggi badan diukur dengan alat pengukur tinggi badan, kemudian hasil pengukuran dimasukkan ke dalam rumus IMT= Berat badan kilogram Tinggi badan 2 meter 2

2.2. Fisiologi Pengaturan Asupan Makanan

Dokumen yang terkait

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011, dan 2012

4 58 80

Hubungan Jumlah Jam Tidur dengan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

5 79 63

Hubungan Olahraga Dan Aktivitas Harian Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011, 2012 Dan 2013

0 3 96

Hubungan Olahraga Dan Aktivitas Harian Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011, 2012 Dan 2013

0 0 12

Hubungan Olahraga Dan Aktivitas Harian Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011, 2012 Dan 2013

0 0 2

Hubungan Olahraga Dan Aktivitas Harian Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011, 2012 Dan 2013

0 0 3

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011, dan 2012

0 0 21

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011, dan 2012

0 0 12

Hubungan Pola Tidur dengan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada Angkatan 2010, 2011 dan 2012

1 1 44

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Indeks Massa Tubuh (IMT) - Hubungan Pola Tidur dengan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada Angkatan 2010, 2011 dan 2012

0 0 16