31
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapat gambaran tentang bagaimana hubungan pola tidur dengan indeks massa tubuh.
Variabel independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian
3.2. Variabel dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel - Variabel independen bebas = pola tidur
- Variabel dependen tergantung = indeks massa tubuh
3.2.2. Definisi operasional Kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI yang
diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. PSQI terdiri atas total 18 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. Setiap pilihan jawaban memiliki bobot nilai masing-masing dari
0 - 4. Bila total skor 5 dianggap mengalami gangguan tidur. Nilai spesifitas adalah 86,5 dan sensitivitasnya 89,6. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
kuesioner PSQI dapat memberikan gambaran terjadinya gangguan tidur. Kuantitas tidur diukur dari jumlah waktu tidur. Menurut National Sleep Foundation 2011,
Pola tidur Indeks massa tubuh
Universitas Sumatera Utara
32
dikatakan cukup tidur apabila durasi ≥ 7 jam, dan kurang tidur apabila
durasi 7 jam. Skala yang digunakan adalah skala nominal. Indeks massa tubuh adalah pengukuran yang mudah dilakukan untuk
menentukan kekurangan berat badan atau kelebihan. Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur berat badan dengan timbangan merk Camry, tinggi badan diukur
dengan meteran merk One Med, kemudian dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
IMT = Berat badan kg Tinggi badan
2
m
2
Hasil yang didapat kemudian diinterpretasikan ke dalam tabel 3.1 yang telah disesuaikan dengan ketentuan yang dipakai oleh Departemen Kesehatan.
Tabel 3.1 Klasifikasi indeks massa tubuh
Skala yang digunakan adalah skala ordinal.
3.3. Hipotesa
Hipotesa dari penelitian ini adalah “ada hubungan antara pola tidur dengan indeks massa tubuh”.
Klasifikasi IMT kgm2
Kategori dibawah normal ≤ 18,5
Kategori normal ≥18,5 - 24,9
Kategori diatas normal ≥25,0
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV METODE PENELITIAN