Persepsi Tenaga Kependidikan Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan

4.3.2. Persepsi Tenaga Kependidikan Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan

Analisis persepsi tenaga kependidikan terhadap kinerja tenaga kependidikan dilakukan dengan merinci faktor-faktor kinerja tenaga kependidikan dari lembaran penilaian kinerja tenaga kependidikan IPB. Hasil perhitungan skor rataaan persepsi responden terhadap kinerja tenaga kependidikan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Persepsi tenaga kependidikan terhadap kinerja

No Indikator Kinerja

PNS

Honorer

Skor Interpretasi 1. Produktivitas

1. Dapat menampilkan

3,07 Baik hasil kerja yang lengkap

Baik

2,88 Baik pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu

2. Dapat menyelesaikan

Baik

2. Inisiatif/kreativitas

2,86 Baik menerapkan ide kreatif dalam menyelesaikan pekerjaan

1. Mencari dan

Baik

2,64 Baik pendapat dan saran 3. Membuat tempat kerja

2. Aktif mengemukakan

Baik

2,95 Baik bersih, nyaman dan berbeda

Baik

3. Tanggung jawab

3,05 Baik kesalahan dan memperbaiki kesalahan tersebut

1. Bersedia mengakui

Baik

2. Dapat diandalkan dan

2,78 Baik bertanggung jawab dalam bekerja

Baik

3. Kesediaan menambah

2,78 Baik jam kerja jika pekerjaan belum selesai

Baik

4. Kerja sama

3,03 Baik sama lain 2. Dorongan atau

1. Saling membantu satu

Baik

3,15 Baik semangat kerja kepada rekan kerja

Baik

3,10 Baik harmonis

3. Kerja sama yang

3,00 Baik atau diawasi atasan 2. Mematuhi peraturan

1. Bekerja tanpa disuruh

Baik

3,03 Baik dan menjaga kebersihan

Baik

3. Frekeunsi kehadiran

Baik

2,76 Baik

Total

Baik

2,94 Baik

Pada Tabel 11, dapat diketahui bahwa kinerja tenaga kependidikan yang berstatus PNS maupun honorer termasuk dalam kategori baik. Tingkat produktivitas tenaga kependidikan sudah baik, hal tersebut ditunjukkan dengan kinerja tenaga kependidikan yang dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, baik pekerjaan rutin maupun pekerjaan dari atasan sesuai target yang ditetapkan. Hasil kerja yang lengkap akan mampu menciptakan efektivitas dan efisiensi tenaga kependidikan dalam bekerja. Efisiensi tenaga kependidikan dalam bekerja akan menciptakan efisiensi organisasi secara keseluruhan yang dapat meningkatkan kinerja institusi.

Tenaga kependidikan selalu mencari inisiatif dalam melakukan pekerjaan dan sering mengemukakan gagasan atau pendapat. Inisiatif merupakan sikap mental tenaga kependidikan yang bersedia maju, memulai dan melakukan pekerjaan atas prakarsa sendiri. Kesediaan tenaga kependidikan terhadap hal tersebut dilakukan sebagai bentuk persiapan sebelum diperintahkan oleh atasan sehingga memperoleh penghargaan dari atasan. Selain itu, akan meningkatkan kemampuan dan kinerja tenaga kependidikan di masa yang akan datang. Tenaga kependidikan juga selalu menjaga kebersihan tempat kerja agar nyaman dan berbeda dari yang lain.

Tenaga kependidikan pada sembilan Fakultas IPB sudah bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing. Mereka bertanggung jawab atas hasil kerja, sarana dan prasarana yang digunakan dan selalu dapat diandalkan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Mereka bersedia untuk mengakui kesalahan dan memperbaiki kesalahan tersebut, dengan kata lain mereka bersedia memberikan penjelasan ketika hasil pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan berusaha untuk memperbaiki hasil pekerjaan tersebut. Mereka juga bersedia menambah jam kerja jika pekerjaan belum selesai. Sikap tanggung jawab ini dapat menciptakan hasil kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan institusi.

Tenaga kependidikan akan merasa nyaman dan senang serta dapat bekerja dengan baik dalam lingkungan kerja yang harmonis dimana setiap tenaga kependidikan memiliki hubungan yang baik. Tenaga kependidikan memerlukan perasaan ini sebagai motivasi agar dapat bekerja dengan maksimal. Persepsi yang sama juga diberikan tenaga kependidikan, hal tersebut dapat diketahui dari hubungan kerja yang harmonis antar sesama rekan kerja baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Selain itu, tenaga kependidikan saling membantu dan memberikan dorongan atau semangat kerja satu sama lain.

Tenaga kependidikan juga sudah disiplin dalam bekerja. Hal tersebut, salah satunya dapat diketahui dari frekuensi kehadiran tenaga kependidikan yang sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, kesediaan bekerja tanpa disuruh atau diawasi oleh atasan, mematuhi peraturan dan menjaga kebersihan tempat kerja. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja tenaga kependidikan di sembilan fakultas IPB dapat dikategorikan baik. Hal ini berarti tenaga kependidikan sudah memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja yang meliputi produktivitas dan kualitas kerja yang baik yang dapat mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5