Pintu dan jendela tahan api.

4.7.3. Pintu dan jendela tahan api.

4.7.3.1. Bukaan yang dipersyaratkan memiliki tingkat ketahanan api sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.7.4.2 harus diproteksi dengan pasangan konstruksi pintu atau jendela tahan api yang disetujui, terdaftar (listed) dan berlabel, termasuk dalam hal ini semua rangka, peralatan penutup, angker dan ambang pintu/jendela (sill) harus memenuhi persyaratan butir 4.4, kecuali ditentukan lain dalam persyaratan teknis ini.

4.7.3.2* Tingkat ketahanan api untuk produk yang harus memenuhi persyaratan butir

4.7.3 harus ditentukan dan dilaporkan oleh lembaga uji nasional, sesuai dengan persyaratan teknis ini dan ketentuan yang berlaku tentang, “Standar Metoda Uji untuk Pengujian Api untuk Pasangan Konstruksi Pintu Kebakaran

6 . Ketentuan yang berlaku tentang "Standar tata cara pengujian untuk pengujian api dari pasangan konstruksi pintu, termasuk Uji Tekanan Positif

untuk Pasangan Konstruksi Pintu Ayun jenis Pengunci Samping (Side Hinged) dan jenis Poros (Pivoted”) 8 , Ketentuan yang berlaku tentang “Standar Uji Pasangan Konstruksi Pintu Kebakaran” 9 atau, “Standar Uji Pintu Kebakaran dengan Tekanan Positif, 10 atau “Standar Pengujian Api terhadap Pasangan Konstruksi Jendela dan Blok Kaca (Glass Block) 7 . Ketentuan yang berlaku tentang “Standar Standar metoda Uji untuk Uji Api dengan Tekanan Postitif untuk Pasangan Konstruksi Jendela 11 atau "Standar untuk pengujian api pasangan konstruksi jendela" 12

4.7.3.2.1 Kaca tahan api harus dievaluasi pada tekanan positif sesuai persyaratan teknis ini dan ketentuan yang berlaku tentang “Standar metoda Uji untuk Uji Api dengan Tekanan Postitif untuk Pasangan Konstruksi Jendela” 5

8 ASTM E 2074, Stanard Test Methods for fire tests of door assemblies, Including Positive Pressure Testing of Side Hinged and Pivoted Swinging Door Assemblies. 9

4.7.3.2.2 Semua produk yang disyaratkan memenuhi ketentuan butir 4.7.3.2 harus diberi label atau tanda telah disetujui (approved label).

4.7.3.3. Kecuali ditentukan lain maka pintu tahan api harus mempunyai perlengkapan menutup sendiri atau menutup secara otomatis sesuai ketentuan butir 3.7.4 persyaratan teknis ini.

4.7.3.4. Pasangan konstruksi pintu kebakaran lantai harus diuji mengikuti ketentuan yang berlaku tentang, “Standar Metoda Uji Api untuk Pasangan Konstruksi Pintu yang Dipasang Horisontal pada Sistem Lantai Tahan Api” 13 , dan harus mencapai tingkat ketahanan api tidak kurang dari tingkat ketahanan api dari pasangan konstruksi yang ditembusnya. Pasangan konstruksi pintu kebakaran lantai harus terdaftar dan berlabel.

4.7.3.5. Kaca tahan api diperbolehkan dipasang pada penghalang api yang memiliki tingkat ketahanan api 1 jam atau kurang dan harus dari jenis yang disetujui dengan tingkat ketahanan api yang cocok untuk lokasi dimana penghalang tersebut dipasang.

4.7.3.6* Bahan kaca yang dipasang pada pasangan konstruksi jendela tahan api, selain di luar dari instalasi kaca tahan api yang ada dari kaca berkawat dan bahan tahan api lain pada jendela yang sudah ada dan bahan kaca tahan api lainnya yang sudah ada, harus dari rancangan yang sudah diuji untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang, “Standar Metoda Uji untuk Pengujian Api dengan Tekanan Positif terhadap Pasangan Konstruksi Jendela” 7) . Ketentuan yang berlaku tentang “Standar Uji Api pada Pasangan Konstruksi Jendela” 11) atau "Standar untuk pengujian api pasangan

konstruksi jendela" ( 12 ). Tingkat proteksi kebakaran kaca tahan api pada pasangan konstruksi pintu tahan api kaca yang memiliki Tingkat Proteksi Kebakaran (fire protection-rated glazing) di pasangan konstruksi pintu kebakaran, di luar selain dari pasangan konstruksi pintu tahan api kebakaran yang sudah ada, harus dirancang dari rancangan bahan yang sudah diuji untuk memenuhi kondisi atau persyaratan penerimaan sesuai ketentuan yang berlaku tentang “Standar Tatacara Pengujian terhadap Pasangan

Konstruksi Pintu” ( 6 ). Ketentuan yang berlaku tentang , “Standar Metoda Uji Api pada Pintu Kebakaran, termasuk Uji Tekanan Positif pada Pasangan Konstruksi Pintu Ayun baik jenis Pivot maupun Side-Hinged 8) . Ketentuan yang berlaku tentang “Standar Uji Api dengan Tekanan Positif terhadap Pintu Kebakaran” 9) atau Ketentuan yang berlaku tentang “Standar Uji Pintu

Kebakaran dengan Tekanan Positif ( 10 ).

4.7.3.7. Kaca berkawat dengan ketebalan 6 mm dan berlabel untuk tujuan proteksi kebakaran diperbolehkan untuk digunakan untuk proteksi bukaan, asalkan ukuran maksimum yang disyaratkan dalam daftar (listing) tidak dilampaui. Bahan kaca lainnya yang telah di uji dan diberi label untuk menunjukkan jenis bukaan yang harus diproteksi untuk tujuan proteksi kebakaran diperbolehkan untuk dipergunakan pada proteksi bukaan yang disetujui sesuai dengan daftarnya ( listing) dengan ukuran maksimum yang diuji.

4.7.3.8. Sistem kaca tahan api proteksi kebakaran non simetrik harus diuji dengan setiap permukaan diarahkan ke tungku dan tingkat proteksi kebakaran yang diberikan diambil dari nilai durasi terendah yang diperoleh dari hasil 2 (dua) uji yang dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku tentang, “Standar Pengujian Api terhadap Pasangan Konstruksi Jendela dan Blok Kaca (Glass

Block) ( 7 ), Ketentuan yang berlaku tentang “Standar Metoda Uji untuk Tekanan Positif pada Uji Api terhadap Pasangan Konstruksi Jendela” 11) atau “Standar Uji Api Pasangan Konstruksi Jendela”. 12)

4.7.3.9. Total luas gabungan kaca pada pasangan konstruksi jendela tahan api dan pasangan konstruksi pintu tahan api yang digunakan di penghalang api harus tidak melebihi 25% dari luas penghalang api yang umum untuk setiap ruangan, kecuali apabila instalasi memenuhi satu dari kriteria berikut :

(1) Instalasi yang dimaksud adalah instalasi jendela tahan api yang ada terdiri atas kaca berkawat dan bahan kaca tahan api lainnya didalam rangka metal yang disetujui.

(2) Instalasi tsb adalah instalasi jendela tahan api yang ada terdiri atas kaca berkawat dan bahan kaca tahan api lainnya dalam rangka yang disetujui

(3) Bahan kaca tahan api dipasang pada rangka yang sudah ada dan disetujui.

4.7.3.10. Kaca tahan api harus memiliki identifikasi sebagaimana diuraikan pada 4.7.3.10.1 atau 4.7.3.10.2 dan harus dibubuhkan secara permanen.

4.7.3.10.1 Kaca tahan api yang digunakan di pintu harus memiliki suatu identifikasi 4 (empat) bagian dalam bentuk D – H (atau NH) –T (atau NT) – XXX dengan bagian-bagian komponen didefinisikan sebagai berikut :

(1) D, meng-identifikasi bahwa bahan kaca digunakan di pasangan konstruksi pintu tahan api dan bahwa bahan kaca tersebut memenuhi persyaratan uji ketahanan api sesuai standar uji.

(2) H, meng-identifikasi bahwa bahan kaca tersebut memenuhi persyaratan uji pancaran air dari slang kebakaran sesuai standar uji.

(4) T, meng-identifikasi bahwa bahan kaca memiliki temperature maksimum yang ditransmisikan tidak lebih dari 250 o

C di atas temperatur ambien pada akhir waktu 30 menit uji api sesuai standar.

(5) NT, meng-identifikasi bahwa bahan kaca tidak memiliki tingkat kenaikan temperatur.

(6) XXX, yang menunjukkan tingkat ketahanan api bahan kaca tersebut, dinyatakan dalam menit

4.7.3.10.2 Kaca tahan api yang digunakan pada dinding dan partisi tahan api harus memiliki identifikasi OH – XXX sebagai berikut :

(1) OH menunjukkan bahwa bahan kaca yang digunakan memenuhi baik persyaratan uji ketahanan api maupun uji pancaran air sesuai ketentuan yang berlaku tentang “Standar Pengujian Api terhadap

Pasangan Konstruksi Jendela dan Blok Kaca (Glass Block) ( 7 ). Ketentuan baku atau standar yang berlaku tentang “Standar Metoda Uji untuk Uji Api dengan Tekanan Positif pada Konstruksi Pasangan Jendela” 11) , atau, “Standar Uji Api untuk Konstruksi Pasangan Jendela” 12) , dan diperbolehkan digunakan pada bukaan.

(2) XXX meng-identifikasi perioda tingkat ketahanan api sesuai hasil uji api, dalam satuan menit.