Kunci, Grendel dan Alat Alarm.

3.7.2. Kunci, Grendel dan Alat Alarm.

3.7.2.1. Pintu-pintu harus disusun untuk dapat dibuka dari sisi jalan keluar bilamana bangunan gedung itu dihuni.

3.7.2.2. Kunci-kunci, bila ada, harus tidak membutuhkan sebuah anak kunci, alat atau pengetahuan khusus atau upaya tindakan untuk membukanya dari dalam bangunan gedung.

3.7.2.3. Persyaratan butir 3.7.2.1 dan 3.7.2.2 tidak digunakan apabila ditentukan lain untuk bangunan gedung hunian pelayanan kesehatan baru dan yang sudah ada, bangunan gedung hunian pelayanan kesehatan ambulatori baru dan yang sudah ada, serta bangunan gedung hunian rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan.

3.7.2.4. Bagian luar pintu dibolehkan mempunyai anak kunci yang dioperasikan dari sisi jalan keluar, dengan syarat memenuhi kriteria sebagai berikut :

(1) Alternatif ini diizinkan untuk seluruh klasifikasi hunian pada bangunan gedung, dan untuk hunian khusus.

(2) Mudah terbaca, tanda arahnya tahan lama, tinggi hurufnya tidak kurang dari 2,5 cm dengan latar belakang yang kontras ditempatkan disebelah pintu, dengan tulisan berbunyi :

“ PINTU INI TETAP TERBUKA SAAT BANGUNAN GEDUNG DIHUNI”

(3) Alat pengunci dari jenis yang mudah dibedakan pada saat terkunci. (4) Sebuah anak kunci selalu tersedia untuk penghuni di dalam bangunan

gedung saat terkunci.

3.7.2.5. Ketentuan alternatif pada butir 3.7.2.4 dapat dicabut kembali oleh OBS dengan suatu alasan.

3.7.2.6. Apabila diizinkan adanya anak kunci di seluruh klasifikasi hunian bangunan gedung, anak kunci tersebut tidak dapat dilepas jika pintu terkunci dari sisi jalan ke luar.

3.7.2.7. Setiap pintu pada ruang tangga terlindung yang melayani lebih dari 4 lantai, kecuali yang diizinkan pada butir 3.7.2.7.2, harus memenuhi salah satu sebagai berikut :

(1) dapat dimasuki kembali dari ruang tangga terlindung ke bagian dalam bangunan gedung,

(2) sebuah pelepas otomatik yang digerakkan oleh sistem alarm kebakaran bangunan gedung harus disediakan untuk membuka semua kunci pintu ruang tangga terlindung guna dapat dimasuki kembali.

(3) yang dapat dimasuki kembali dipilih, harus dijelaskan memenuhi butir

3.7.2.7.1 3.7.2.7.1 Pintu pada ruang tangga terlindung yang dipilih, dibolehkan untuk

(1) paling sedikit ada dua lantai, untuk meninggalkan ruangan tangga terlindung bila dimungkinkan.

(2) tidak lebih dari empat lantai antara dua lantai di mana dimungkinkan untuk ke luar dari ruang tangga terlindung.

(3) dimungkinkan untuk masuk kembali di lantai teratas atau satu lantai sebelum lantai teratas yang diizinkan untuk akses ke eksit yang lainnya.

(4) pintu yang diizinkan untuk masuk kembali ditandai sedemikian rupa pada pintu.

(5) pintu yang tidak diizinkan untuk masuk kembali harus diberi tanda arah pada sisi tangga yang menunjukkan lokasi dari pintu terdekat, pada semua arah lintasan yang mengizinkan masuk kembali atau eksit.

3.7.2.7.2 Persyaratan butir 3.7.2.7 tidak berlaku untuk berikut ini: (1) instalasi yang sudah ada untuk seluruh klasifikasi hunian bangunan

gedung. (2) ruang tangga terlindung yang melayani bangunan gedung, diizinkan

mempunyai eksit tunggal yang sesuai untuk seluruh klasifikasi hunian bangunan gedung.

(3) ruang tangga terlindung pada bangunan gedung hunian perawatan kesehatan.

(4) ruang tangga terlindung pada hunian tahanan dan lembaga pemasyarakatan.

3.7.2.8. Jika ruang tangga terlindung mengizinkan akses ke atap bangunan gedung, pintu ke atap harus dijaga terkunci atau membolehkan masuk kembali dari atap.

3.7.2.9. Sebuah grendel atau alat pengunci lain pada sebuah pintu harus disediakan dengan alat pelepas yang mempunyai metoda operasi yang jelas pada semua kondisi pencahayaan.

3.7.2.9.1 Mekanisme pelepasan untuk grendel manapun harus ditempatkan sekurang-kurangnya 87 cm, dan tidak lebih dari 120 cm di atas lantai.

3.7.2.9.2 Pintu harus dapat dibuka dengan tidak lebih dari satu operasi pelepasan, kecuali cara lain ditentukan pada butir 3.7.2.9.3 dan 3.7.2.9.4

3.7.2.9.3 Pintu jalan keluar pada unit rumah tinggal tersendiri dan wisma tamu dari hunian tempat tinggal, dibolehkan untuk dilengkapi dengan alat, termasuk alat grendel otomatis, yang membutuhkan tidak lebih dari satu operasi pelepasan tambahan, asalkan alat tersebut dapat dioperasikan dari dalam

3.7.2.9.4 Alat pengaman yang sudah ada yang dibolehkan oleh butir 3.7.2.9.3,

dibolehkan untuk mempunyai dua operasi pelepasan tambahan. 3.7.2.9.5 Alat pengaman yang sudah ada dan dibolehkan oleh butir 3.7.2.9.3, selain

dari peralatan grendel otomatis harus diletakkan tidak lebih dari 150 cm tingginya di atas lantai.

3.7.2.10. Apabila sepasang pintu disyaratkan pada sarana jalan ke luar, salah satu dari kriteria berikut harus dipenuhi :

(1) Setiap daun pintu dari sepasang daun pintu tersebut harus dilengkapi dengan alat pelepas tersendiri yang tidak tergantung pada pelepasan dari satu pintu sebelum yang lainnya.

(2) Baut tanam otomatik yang disetujui harus digunakan dan disusun sedemikian rupa memenuhi kriteria sebagai berikut :

(a) Daun pintu yang dilengkapi dengan baut tanam otomatik harus tidak mempunyai knop-pintu atau perangkat yang terpasang di atas permukaan.

(b) Pembukaan setiap daun pintu harus tidak memerlukan lebih dari satu operasi.

3.7.2.11* Peralatan harus tidak dipasang dalam hubungannya dengan pintu manapun pada perangkat panik atau perangkat eksit kebakaran yang disyaratkan, apabila peralatan tersebut mencegah atau dimaksudkan untuk mencegah penggunaan pintu secara bebas untuk maksud jalan ke luar, kecuali cara lain yang dijelaskan oleh butir 3.7.3.