4. 1. Peralatan Utama
III. 4. 1. Peralatan Utama
1. Belt Conveyor System
Adalah mesin yang digunakan untuk mentranportasikan batu ba ra da ri system conveyor sebelum ke sistem conveyor berikutnya, hopper atau bunker dengan jarak yang cukup jauh. Belt Conveyor di dalam Coal handling sistem merupakan peralatan yang sangat vital dan berfungsi untuk mentransmisikan batubara dari unloading area (Intake Hopper) sampai Coal Bunker (power plant). Kontruksi dari belt ini berupa karet memanjang yang tidak terputus dengan lebar 1400 mm sampai 1.800 mm digulungkan diantara 2 buah pulley yang terletak pada ujung Belt Conveyor. Konstruksi dari Belt Conveyor dapat dilihat pada Gambar III.6.
Gambar III. 6. Belt Conveyor System
Belt Conveyer System terdiri dari beberapa bagia n sebagai berikut :
a. Motor Penggerak
Motor yang digunakan untuk menggerakan Belt Conveyor System Motor yang digunakan adalah jenis motor induksi
b. Gear Reduction ( Reducer )
Suatu rangkaian roda gigi yang digunakan untuk menurunkan putaran dari motor penggerak yang akan digunakan untuk menggerakan belt agar sesuai dengan putaran yang diharapkan.
c. Fluid Kopling
Alat yang ada diantara motor penggerak dan reducer untuk menyalurkan putaran dari motor ke reducer agar lebih halus
d. Drive Pulley
Drive pulley yang terhubung dengan gear box yang digunakan untuk menggerakan belt. Merupakan pulley yang secara langsung atau tidak langsung terhubung dengan motor listrik dan dikopling dengan gearbox. Fungsinya untuk memutar belt menuju ke depan. P osisi drive pulley tidak harus selalu di depan, bisa dipasang dimana saja yang dianggap memungkinkan
GEAR BOX
MOTOR FLUID COUPLING
Gambar III. 7. Konstruksi Motor, Fluid Coupling, dan Reducer
e. Snub Pulley
Digunakan untuk memperbesa r luas permukaan singung antara belt dengan drive pulley. Pulley yang digunakan untuk memperbesa r sudut llitan kontak antara pulley dengan belt. Biasanya Snub pulley terletak di dekat drive pulley.
f. Band Pulley
Pulley yang digunakan untuk membelokan arah belt
g. Tail Pulley
Pulley yang berada di ujung belakang belt yang berfungsi memutar Belt conveyor ke arah Drive pulley. Berada di sisi belakang conveyor. Berfugnsi untuk memutar kembali Belt Conveyor menuju ke arah drive pulley. Tail pulley dilengkapi dengan belt cleaner yang berfungsi untuk mencegah batubara agar tidak masuk ke tail pulley. pada conveyor jenis light duty, tail puley juga sering dijadikan sebagai take up pulley.
h. Take Up Pulley
Pulley yang digunakan untuk menyangga belt dimana pulley tersebut terhubung dengan pemberat agar belt tetap tegang. Pulley yang berfungsi untuk menjaga ketegangan belt. Take up pulley terhubung dengan counter weight.
i. Scrapper
Digunakan membersihkan belt dari kotoran Merupakan perangkat yang berfungsi membersihkan material yang menempel pada belt.
j. Carring Idler
Suatu alat yang berbentuk roller yang berfungsi untuk menyangga belt yang terbebani oleh batu bara aga r posisi tetap pada jalurnya. Belt pada bagian yang berbeban atau sebagai roll penunjang ban bermuatan material. Posisi Suatu alat yang berbentuk roller yang berfungsi untuk menyangga belt yang terbebani oleh batu bara aga r posisi tetap pada jalurnya. Belt pada bagian yang berbeban atau sebagai roll penunjang ban bermuatan material. Posisi
k. Return Idler
Idler yang berada di bagian arah balik belt yang digunakan untuk menyangga belt. Berada di ba wah belt pada sisi balik conveyor. Komposisinya hanya terdiri dari 1 buah roll penyangga dan berfungsi untuk menyangga belt dengan arah putar balik.
l. Impact Idler
Idler yang berada di ba wah belt yang ada di bawah hopper atau chute yang berfungsi untuk menahan beban tiba -tiba saat batu bara di jatuhkan ke belt. Indler ini dilapisi dengan ka ret sebagai pereda m. Posisinya persis di ba wah chute. Pada bagian luarnya dilapisi dengan karet dan jarak antara satu sama lain lebih rapat dari carrying idler. Fungsinya untuk menahan belt agar tidak sobek/rusak akibat batubara yang jatuh dari atas.
m. Belt
Sabuk yang berfungsi untuk mengangkut batu bara dibuat dari bahan Polyster Warf / Nylon Weft
n. Steering Idler
Merupakan idler yang berfungsi untuk menjaga kelurusan belt agar tidak jogging (bergerak ke kiri/kanan). Posisinya di bagian pinggir belt.
o. Counter Weight
Merupakan bandul yang terhubung dengan take up pulley yang berfungsi untuk memberi/menjaga ketegangan belt.
p. Head Pulley
Pulley terakhir yang berada pada ujung depan conveyor. Tidak semua head pulley dapat dipakai sebagai drive pulley. head pulley yang tidak dapat dihubungkan dengan drive pulley tidak dapat disebut sebagai drive pulley.
q. Rubber Skirt ( Skirt Board )
Merupakan peralatan yang berfungsi mencegah agar material tidak tumpah keluar dari belt pada saat muat.
r. Plough Scrapper
Berfungsi untuk membersihkan material yang tertumpah pada ara h balik belt. Biasanya terdiri dari primary dan v-plough scrapper.
2. Hopper
Berfungsi untuk penampungan batu bara sementara sebelum disalurkan ke sistem Conveyor berikut. Hopper dilengkapi dengan corong pengarah ( Chute ) aga r tidak terjadi penyumbatan. Berada di sisi depan Conveyor. Memiliki bentuk yang lebih besar.
Gambar III. 8. Hopper
3. Belt Feeder
Berada diba wah hopper dan belt conveyor, berfungsi untuk mengumpankan batu bara dari hopper menuju belt conveyor diba wahnya yang relative dekat. Belt feeder yang berfungsi untuk mengalirkan batubara yang bera sal dari suatu hopper ke Belt Conveyor melalui chute untuk dikirim ketempat yang dikehendaki. Belt feeder ini mempunyai kecepatan yang rendah dengan ja ra k penghantaran yang relatif pendek. Kapasitas maksimum belt feeder tergantung dari kapasitas Belt Conveyor yang mengikutinya, dan kecepatannya dapat diatur sesuai dengan aliran batubara yang dibutuhkan.
Inlite Hopper
Outlet Chute
Gambar III. 9. Konstruksi Belt Feeder
4. Stacker/Reclaimer (ST/RE)
Peralatan ini digunakan untuk penimbunan (sta cking) dan pengerukan (reclaiming) batubara di stock area. Peralatan ini terdiri dari suatu Bucket Whell yang ditempatkan pada ujung/akhir dari slewing dan lufting boom yang terpasang pada suatu Reversible Boom Conveyor. Komponen-komponen tersebut diatas dimuatkan pada suatu mobile Gantri yang akan menggerakan secara parallel ke stock area dan mengisi inner hopper. Mobile Gantri bergerak sepanjang jalur rel yang dipasang di area penimbunan. Batubara yang dikeruk kemudian diserahkan ke Belt Conveyor untuk dilakuka n proses conveying Peralatan ini digunakan untuk penimbunan (sta cking) dan pengerukan (reclaiming) batubara di stock area. Peralatan ini terdiri dari suatu Bucket Whell yang ditempatkan pada ujung/akhir dari slewing dan lufting boom yang terpasang pada suatu Reversible Boom Conveyor. Komponen-komponen tersebut diatas dimuatkan pada suatu mobile Gantri yang akan menggerakan secara parallel ke stock area dan mengisi inner hopper. Mobile Gantri bergerak sepanjang jalur rel yang dipasang di area penimbunan. Batubara yang dikeruk kemudian diserahkan ke Belt Conveyor untuk dilakuka n proses conveying
Elevating Conveyor System Boom Conveyor System Slewing System Luffing System Bucket Wheel System Travelling System
Gambar III. 10. Stacker/Reclaimer (ST/RE)
5. Junction House
Bangunan yang berisi pertemuan dua conveyor atau lebih yang digunakan untuk mengatur a rah aliran batu bara, apakah akan dikirim langsung ke Coal Bunker di tiap unit atau ke Stack area terlebih dahulu. Pengaturan dilakukan dengan mengatur posisi dari Deverter Gate atau Isolating Shutle. Pengaturan a rah aliran tersebut dilakukan disuatu bangunan yang memuat alat peminda h arah aliran yang pengendaliannya dapat dikendalikan dari Control Room Coal handling (CHCR). Pengaturan dilakukan dengan cara mengatur posisi dari Diverter Gate/ Isolating Shutle yang terdapat pada peralatan pemindah aliran. Bangunan ini dikenal dengan nama Junction House.
Gambar III. 11. Konstruksi Junction House
6. Scrapper Conveyor ( SC ) dan Tripper ( TR )
Alat yang menyalurkan batu bara dari hopper ke masing-masing bunker dengan cara mendorong batu bara dengan media plat besi dan rantai yang disusun sedemikian rupa. Alat ini hanya digunakan di Coal Handling System Unit 1 – 4. Tripper adalah suatu peralatan untuk mengarahkan curahan batubara dari Plant Distribute Hopper ke bunker melalui Belt Conveyor. Scrapper conveyor adalah peralatan untuk memasukkan batubara ke dalam bunker melalui sillo gate yang bisa dibuka secara otomatis da ri control room dan juga secara lokal dengan sistem rantai (T-Plate).
Gambar III. 12. Tripper dan Scrapper Conveyor
7. Uprond Feeder
Merupakan system conveyor khusus dimana media pemba wa batu bara berupa plat-plat besi, bukan belt alat ini hanya digunakan di Unit 1 – 4
8. Coal Bunker
Merupakan tempat penampung akhir batu bara pada instalasi Coal Handling dan merupakan tempat penampunga n utama bagi Unit Pembangkit sebelum masuk ke dalam Pulverizer
9. Ship Unloader (S/U)
Adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pembongkaran batuba ra dari kapal yang tidak mempunyai peralatan bongkar sendiri (non self Unloading) peralatan ini dilengkapi dengan Grab (bucket) dengan kapasitas bongkar 1750 ton/jam masing-masing ship unloader
Gambar III. 13. Ship Unloader
10. Telescopic Chute Adalah corong pengarah yang panjangnya dapat diatur yang berfungsi untuk mencegah pencema ran debu batu ba ra sela ma pembongkaran ke stock area. Merupakan tempat pembongkaran batubara untuk kebutuhan stock dalam keadaan normal. Dilengkapi dengan corong untuk mencegah abu batubara yang berterbangan saat pembongkara n. Peralatan ini bisa naik secara otomatis jika level batubara di bawahnya sudah mempunyai jarak sesuai setting tertentu. Seperti gambar III. 13 di bawah ini.
Gambar III. 14. Telescopic Chut
11. Crusher Crusher berfungsi untuk menghancurkan batu bara yang lewat
peralatan tersebut dan mempunyai ukuran lebih besar dari 32 mm. peralatan ini dirancang hanya untuk menghancurkan batu bara, bukan untuk batu atau material lain. Karena peralatan ini menggunakan motor dengan daya yang sangat tinggi ( 1000kW ) maka peralatan ini dilengkapi dengan beberapa alat pengaman diantaranya : vibration sensor, winding temperature sensor, space heater.
III. 4. 2 Peralatan Bantu
1. Isolating Shuttle
Isolating Shuttle adalah peralatan yang berfungsi untuk merubah arah curah batu bara pada corong pengarah ( Chute ) dari satu arah ke arah yang lain. Alat ini juga di sebut diverter gat.Adalah suatu peralatan untuk mindahkan aliran batubara dari arah yang satu ke yang lainnya. Diverter Gate ini Isolating Shuttle adalah peralatan yang berfungsi untuk merubah arah curah batu bara pada corong pengarah ( Chute ) dari satu arah ke arah yang lain. Alat ini juga di sebut diverter gat.Adalah suatu peralatan untuk mindahkan aliran batubara dari arah yang satu ke yang lainnya. Diverter Gate ini
Gambar III. 15. Diverter Gate
2. Belt Weigher
Berfungsi untuk menimbang batu bara yang melewati belt conveyor. Penimbangan dilakukan dengan cara mengukur laju alira n batu bara dalam belt conveyor. Untuk menimbang batuba ra yang a kan disalurkan ke stock a rea atau ke unit dan untuk mengetahui flow rate yang melewati conveyor tersebut. Berada di tengah conveyor dan memiliki sensor kecepatan dan sensor berat (load cell) di ba wah Belt Conveyor. Pengukuran berat dilakukan dengan cara menimbang laju aliran batubara diatas Belt Conveyor. Melalui Differential Transformer Transmitter dan peralatan Totalizer Indicator batuba ra dapat diketahui beratnya lewat panel angka. Belt weighter ditempatkan di Bel Conveyor 03, Belt Conveyor 04, Belt Conveyor 13, Belt Conveyor 14 untuk unit
IV dan Belt Conveyor 34, Belt Conveyor 35, Belt Conveyor 02, Belt Conveyor 40, Belt Conveyor 17A, Belt Conveyor 18, Belt Conveyor 19, Belt Conveyor 36, Belt Conveyor 37, dan Stacker Raclaimer 02. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6. dan Gambar 3.7. Instalasi Penyalura n Bahan Bakar Unit 1, 2, 3, dan 4 dan Unit 5, 6, dan 7.
3. Magnetic Separator
Magnetic separator ( MS ) berfungsi untuk memisahkan logam besi yang tercampur dengan batu ba ra pada saat penyaluran batu bara ke stock a rea atau ke bunker. Prinsip kerja M/S ini berdasa rkan induksi elektromagnetik logam besi yang terba wa pada aliran batubara akan ditarik oleh medan elektromagnetik lalu menempel pada conveyor MS dan akan jatuh pada sisi penampungan. Pada bahasan kali ini penulis akan membahas lebih dalam mengenai magnetic separator.
4. Coal Sampling Equipment
Coal Sampling adalah alat pengambil sample batu bara secara otomatis. Sistem ini akan mengambil sample seca ra periodic dari aliran batu bara dan diperoses sedimikian rupa, sehingga pengambila n sampel – sample itu dapat mewakili keseluruhan batu bara yang ditrima dari kapal.
5. Dust Collector
Berfungsi untuk mengumpulkan debu batu ba ra denagn system vacuum. Seca ra garis besar peralatan ini terdiri dari blower penyedot debu.
1. Bag Filter sebagai penyaring debu
2. Screw Conveyor dengan Bucket elevating sebagai alat transportasi debu
3. Panel pengoperasian. Jika debu yang tersedot sudah terkumpul maka akan dikembalikan ke Belt Conveyor. Dapat dilihat pada Gambar III. 15. diba wah ini.
Gambar III. 16. Dust Collector
6. Dust Suppression
Dust suppersion berfungsi untuk menyemprot batu bara yang ba ru dibongka r dari kapal dengan media air tawa r guna mengurangi debu abu yang berterbangan yang menimbulkan polusi udara.
III. 4. 3 Peralatan Pengaman (Proteksi)
1. Pull Cord/Pull Rope Switch
Berfungsi untuk memberhentikan Belt Conveyor/belt feeder dengan cara menarik tali yang dipasang sepanjang belt sisi kiri dan kanan apabila ada gangguan atau kelainan peralatan di local. Peralatan pengaman ini dipakai juga pada saat ada pekerjaan perbaikan/pemeliharaan.
Pull Cord Switch
Gambar III.17 . Pull Cord Switch
2. Belt Sway/Belt Tracking/Miss Alignment Switch
Berfungsi untuk memberhentikan Belt Conveyor/belt feeder apabila terjadi unbalance/jogging (belt bergerak ke kiri atau kanan tidak pada posisi tengah)
Gambar III.18. Belt Sway
3. Plugged Chute
Berfungsi untuk memberhentikan conveyor secara otomatis yang ada dibelakang (di sisi inlet) plugged chute apabila terjadi penumpukan di outlet chute (hopper).
4. Speed Motion Detector
Berfungsi memberhentikan motor apabila putaran conveyor tidak normal (slip, overload), biasanya alat ini dipasang di Band Pulley.
5. Push Button Emergency Stop Local Box
Tombol switch untuk memberhentikan jika ada gangguan atau kelainan dilokal, juga pada saat dilakukan pemeliharaan/perbaikan. Alat ini lokasinya di dekat motor penggerak.
Emergency LPS
Gambar III.19. Local Control Panel
6. Back Stop
Alat ini berfungsi untuk menahan putaran balik conveyor, alat ini bekerja secara mekanik dan dipasang pada Belt Conveyor.
III. 5. Coal Handling System 1 -4 Disertai Penjelasannya
Pusat kendali Coal Handling System unit 1-4 berada di gedung yang terpisah dengan pusat kendali Pembangkit listrik atau disebut Coal Handling Control Room 1-4 (CHCR 1-4) dan biasa disebut Tower-G. Sistem pembongkaran didesain khusus untuk kapal yang mempunyai peralatan bongkar batubara sendiri sehingga pada Coal Handling System Unit 1-4 ha nya disediakan penampungan sementara (Hopper-A) dan sistem conveyor saja dengan kapasitas maksimum 2x2000 Ton/jam. Dan juga ditambah sistem conveyor khusus untuk pembongkaran batubara dari tongkang dengan kapasitas maksimum 1000 ton/jam.
Sistem pengisian batubara ke bunker Unit Pembangkit terdiri dari 2 (dua) jalur yaitu dari Reclaimer (RE-01) dengan kapasitas maksimum 1x2000 Ton/jam dan dari Under Ground Conveyor yaitu sistem conveyor yang berada di ba wah permukaan tanah dengan kapasitas ma ksimum 2x1000 Ton/jam yang sebelumnya melalui pena mpungan sementera dulu (Hopper-D). Khusus Under Ground Conveyor, peralatan ini didesaint hanya sebagai peralatan darurat saja (Emergency). Under Ground Conveyor dioperasikan jika sistem Reclaimer mengalami masalah atau dalam status pemeliharaan.
Gambar III.20. Instalasi Penyaluran Bahan Bakar Unit 1, 2, 3, dan 4