Hanya alokasi parsial saja yang diperlukan yaitu untuk perbedaan karena waktu yang tidak terjadi berulang-ulang.

c. Hanya alokasi parsial saja yang diperlukan yaitu untuk perbedaan karena waktu yang tidak terjadi berulang-ulang.

Diskonto Penangguhan Pajak

1. Pendukung: perusahaan yang mengurangi pembayaran pajak akan lebih baik ari sisi ekonomi dan konsisten dengan prinsip akuntansi yang ada.

2. Penolak: diskon penangguhan pajak tidak dapat membandingkan transaksi yang dikenakan pajak dengan pengaruh-pengaruh pajak yang terkait, sehingga transaksi yang dikenakan pajak harus dilaporkan dalam satu periode dan pengaruh pajak yang terkait dilaporkan dalam beberapa periode.

Metode Alokasi Pajak Antar Periode

1. Deffered Method.

a. Memakai pendekatan laba rugi didasarkan pada konsep bahwa beban pajak dikaitkan dengan periode di mana penghasilan diakui.

b. Metode ini mengukur beban PPh seakan-akan laba finansial sebelum pajak perioe berjalan dilaporkan dalam laporan perpajakan tahun berjalan.

c. Jumlah pajak ditangguhkan yang dilaporkan sebesar akibat perbedaan temporer yang akan dihapus di masa datang dan yang diukur dengan tarif dan UU PPh bila pengaruhnya menimbulkan perbedaan.

d. Kritik: tidak ada beban pajak yang ditangguhkan atau kredit penangguhan pajak yang memiliki karakteristik sebagai aktiva atau hutang.

2. Metode Kewajiban atau Aset.

a. Metode ini memakai pendekatan neraca dengan sungguh-sungguh mengakui dan melaporkan total manfaat atau hutang pajak yang benar-benar terealisasi.

b. Menurut definisi GAAP, jumlah penagguhan pajak yang dilaporkan dalam neraca adalah pengaruh dari perbedaan temporer yang akan dibalik di masa datang dan akan berpengaruh saat perbedaan temporer mengalami pembalikan.

3. Metode Pajak Netto.

a. Lebih merupakan metode pengungkapan daripada metode lain yang menghitung pajak ditangguhkan.

b. Pengaruh PPh dari perbedaan temporer dihitung dengan menerapkan metode penangguhan atau metode kawajiban. Melalui metode ini beban ditangguhkan (aktiva pajak) atau kredit yang ditangguhkan (hutang pajak) diperlakukan sebagai penyesuaian pada perkiraan di mana perbedaan temporer terkait. Penyesuaian dibuat dengan menggunakan penyisihan niali tertentu.

c. Dua alternatif pengungkapan:

ö Pengaruh pajak dari beban temporer dimasukkan dalam total beban PPh. ö Beban PPh dilaporkan dalam jumlah yang sama dengan hutan PPh berjalan dan pengaruh pajak dari perbedaan temporer disatukan bersama dengan pendapatan atau biaya yang terkait.

Kesimpulan FASB FASB menerbitkan SFAS No.96 yang menetapkan:

1. Alokasi PPh antar periode untuk perbedaan temporer adalah tepat.

2. Pendekatan alokasi menyeluruh seharusnya diterapkan.

3. Metode aktiva atau hutang dalam alokasi PPh seharusnya digunakan. Argumentasi FASB tentang penerapan metode aktiva atau hutang:

1. Konsekuensi PPh antar periode untuk perbedaan temporer adalah tepat.

2. Pendekatan alokasi menyeluruh seharusnya diterapkan.

3. Metode aktiva atau hutang dalam alokasi PPh seharusnya digunakan. Deffered Tax Liability Tiga karakter utama deffered tax sesuai dengan karakter liability:

1. Merupakan kewajiban pada pemerintah.

2. Pembayaran pajak melibatkan transfer aset di masa datang.

3. Hutang pajak timbul dari kejadian-kejadian yang memenuhi kriteria UU pajak. Deffered Tax Aset

1. FASB menyimpulkan bahwa aktiva pajak yang diatngguhkan dikurangi penyisihan nilai pajak memenuhi tiga kriteria:

a. Kemungkinan manfaat di masa datang ipenuhi dengan adanya cash flow hasil kompensasi

pajak ke periode sebelumnya serta kriteria “kelihatannya lebih mungkin daripada tidak”.

b. Memperoleh manfaat dan mengendalikan akses entitas lain atas manfaat dapat terpenuhi dengan adanya hak ekslusive atas restitusi yang disetujui.

c. Transaksi atau peristiwa yang menyebabkan timbulnya hak atau pengendalian perusahaan atas manfaat telah terjadi dipenuhi dengan adanya kesimpulan dari FASB yang menyatakan bahwa penghasilan kena pajak di masa datang:

ö adalah kejadian yang memberikan konfirmasi akan adanya manfaat pajak yang dapat diakui pada akhir tahun berjalan. ö Yang bukan merupakan persyaratan mutlak bahwa kejadian tersebut harus terjadi sebelum manfaat pajak diakui seperti yang dicantumkan dalam SFAS No.96.

2. Konsekuensi pajak yang ditangguhkan dari perbedaan temporer yang berupa jumlah bersih yang dapat dikurangkan ke tahun sebelumnya memenuhi tiga kriteria aset. Tetapi jumlah bersih yang dapat dikurangkan dan kerugian bersih operasi (NOL) yang dikompensasikan ke masa datang tidak memenuhi tiga kriteria aset.

SFAS No.109

1. Diterbitkan atas kritik pada SFAS No.96, SFAS No.109 mengizinkan pengakuan dan pengukuran aktiva atau hutang pajak yang ditangguhkan tanpa melihat atau terpisah dari laba yang akan datang.

2. Aktiva pajak yang ditangguhkan akan dikurangi oleh penyisihan nilai pajak jika terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa “kelihatannya lebih mungkin daripada tidak (more likely than not)” bahwa sebagian atau semua aktiva pajak yang ditangguhkan tidak terealisasi.

Penyisihan Nilai

1. Aktiva pajak yang ditangguhkan tidak diakui jika kemungkinan relisasinya kurang.

2. Sumber-sumber LKP yang memungkinkan realisasi aktiva pajak yang ditangguhkan (SFAS No.109):

a. Pembalikan di masa datang atas perbedaan temporer kena pajak yang ada sekarang.

b. LKP di masa datang di luar perbedaan temporer kena pajak yang aa sekarang.

c. LKP di tahun berjalan atau di tahun sebelumnya di mana jumlah yang deductible dari perbedaan temporer dapat dikompensasi ke periode sebelumnya.

d. Untuk mencegah kadaluarsanya kredit pajak dan kerugian bersih operasi, strategi perencanaan pajak yang hati-hati dan tepat harus diterapkan, kecuali pada: ö Jumlah pajak yang dipercepat dibandingkan jumlah kena pajak yang dicarry forward. ö Mengubah karakteristik jumlah kena pajak dan jumlah yang dapat dikurangkan ari rugi atau laba biasa menjadi kerugian atau keuntungan modal. ö Mengalihkan pembebasan pajak menjadi investasi pajak.

Pengungkapan dalam Laporan Keuangan

1. Beban PPh diungkapkan untuk:

a. laba dari operasi berjalan

b. kerugian atau keuntungan dari penjualan segmen bisnis

c. item-item luar biasa dan efek kumulatif dari perubahanprinsip akuntansi

d. setiap penyesuaian periode sebelumnya dalam saldo laba.

2. Harus juga diungkapkan bagian-bagian penting dari operasi berjalan yang terkait dengan PPh, yaitu:

a. bagian PPh tahun berjalan

b. PPh yang ditangguhkan

c. kredit pajak investasi

d. subsidi pemerintah (mengurangi pajak)

e. kerugian operasi yang dicarry forward

f. beban pajak yang dihasilkan dari alokasi pajak ke neraca dalam rangka kombinasi bisnis (business combination)

g. penyesuaian hutang atau aktiva pajak yang ditangguhkan karena perubahan UU pajak

h. penyesuaian saldo awal penyisihan nilai pajak Penyajian dalam neraca dan pengungkapan yang terkait

1. Saldo pajak yang ditangguhkan dilaporkan sebagai hutang atau aktiva. Saldo tersebut diikhtisarkan berdasarkan: Jumlah bersih lancar (Net current amount). Jumlah bersih tidak lancar (Net noncurrent amount).

2. Jumlah bersih tidak lancar aktiva pajak yang ditangguhkan diklasifikasikan sebagai aktiva lain- lain.

3. Jumlah bersih tiak lancar hutang pajak diklasifikasikan sebagai hutang jangka panjang. Pengungkapan yang dipersyaratkan SEC:

1. Rekonsiliasi perbeaan antara beban PPh dari jumlah biaya pajak yang dilaporkan dalam laporan penghasilan perusahaan.

2. Jumlah perbedaan temporer yang berhubungan dengan kredit pajak investasi.