PENDEKATAN-PENDEKATAN PERISTIWA DAN KEPERILAKUAN
BAB X PENDEKATAN-PENDEKATAN PERISTIWA DAN KEPERILAKUAN
Teori akuntansi dibentuk dengan dasar pendekatan. Faktanya, pendekatan yang ada lebih dari satu. Pendekatan-pendekatan dimaksud dimunculkan karena perbedaan paradigma. Namun demikian, paradigma-paradigma yang ada seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai suatu yang absolut dan kebenaran pengetahuan yang bersifat final dan seharusnya menjadi subjek verifikasi dan pengujian yang konsisten sebagai upaya untuk mencari kemungkinan anomali.
Jenis pendekatan yang lazim adalah pendekatan lama (pendekatan nilai) dan pendekatan baru. Pendekatan baru yang ada seperti pendekatan peristiwa, pendekatan keperilakuan, pendekatan pemrosesan informasi manusia, pendekatan prediktif, dan pendekatan positif.
A. Pendekatan Peristiwa (Events Approach)
1. Sifat Pendekatan Peristiwa
Pendekatan nilai Pendekatan nilai mengemukakan bahwa kebutuhan pengguna dapat diketahui secara pasti, sehingga dapat dibuat deduksi (kesimpulan yang diambil dari kesimpulan yang umum ke hal yang khusus) suatu teori akuntansi, yang memberikan input optimal bagi model keputusan tertentu.
Kelemahan model akuntansi konvensional yang didasarkan pada pendekatan nilai : Dimensinya terbatashanya satuan moneter, belum data multidimensi lainnya (ex:
produktivitas, kinerja, reliabilitas, dll.) Skema klasifikasinya tidak selalu sesuaidapat menutupi sifatnya dari pihak selain akuntan
Tingkat penggabungan informasi sangat tinggidata akuntansi digunakan oleh berbagai pihak pembuat keputusan, yang masing-masing butuh tingkat kuantitas, gabungan, dan fokus yang
berbeda.
Tingkat penggabungan dengan bidang fungsional lainnya dalam perusahaan sangat terbatasinformasi yang terkait dengan seperangkat fenomena sering ditafsirkan berbeda oleh akuntan dan non-akuntan.
Pendekatan Peristiwa Pendekatan peristiwa menyatakan bahwa tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai peristiwa ekonomi yang dapat bermanfaat bagi berbagai model keputusansehingga kandungan laporan akuntansi merupakan refleksi observasi dari dunia riil. Peristiwa merupakan segala tindakan yang dapat digambarkan dengan satu atau lebih dimensi dasar atau ciri.
2. Laporan Keuangan dan Pendekatan Peristiwa
Perbedaan antara pendekatan nilai dengan pendekatan peristiwa pada laporan keuangan konvensional:
TITIK PERBEDAAN
PENDEKATAN NILAI
PENDEKATAN PERISTIWA
Neraca Indikator posisi keuangan pada suatu Komunikasi tidak langsung
periode
mengenai seluruh peristiwa akuntansi yang relevan bagi perusahaan sejak permulaan
Laporan keuangan
Indikator
kinerja
keuangan Komunikasi langsung mengenai
perusahaan pada periode tertentu
peristiwa-peristiwa operasi yang terjadi selama periode tertentu
Laporan arus kas
Ungkapan perubahan pada kas
Ungkapan-ungkapan peristiwa keuangan dan investasi
3. Teori Akuntansi Mengenai Peristiwa-peristiwa Normatif
Tujuan teori akuntansi mengenai peristiwa normatif adalah memaksimalkan keakuratan peramalan laporan akuntansi dengan berfokus pada ciri-ciri yang paling relevan dari peristiwa yang penting bagi pengguna. Teori ini menyatakan :
a. suatu taksonomi eksplisit mengenai kejadian riil yang dilaporkan oleh akuntan,
b. skema klasifikasi yang lebih efektif, dengan mengacu pada label-label tertentu sehingga memungkinkan untuk menghubungkan observasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dengan peristiwa lain yang terkait,
c. penyusunan sistem informasi akuntansi berbasis peristiwa.
4. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Peristiwa
Salah satu cara untuk mencapai tujuan teori akuntansi mengenai peristiwa normatif adalah dengan mengintegrasikan pendekatan peristiwa dengan pendekatan database pada manajemen informasi yang mempunyai asumsi bahwa suatu perusahaan membuat database yang dikelola terpusat untuk dibagikan kepada sejumlah besar pengguna yang mempunyai kebutuhan beragam. Sistem akuntansi seperti ini meliputi:
a. model hierarkikal didasarkan pada ide sistem informasi akuntansi peristiwa yang
memungkinkan penggunanya untuk membuat pertanyaan ilmiah pada database.
b. model jaringan, menggunakan input database yang tidak terstruktur pada awalnya
kemudian dikembangkan menjadi suatu struktur data yang hierarkial.
c. model relasional, suatu database merupakan suatu kumpulan relasi dengan berbagai macam tingkatan dan waktunya berbeda-beda pula.
d. model hubungan entitas mengasumsikan bahwa sistem akuntansi dimodelkan secara
alamiah pada lingkungan database sebagai suatu kumpulan entitas dunia riil dan hubungan diantara entitas-entitas tersebut.
e. model akuntansi REA merupakan penyajian fenomena akuntansi yang digeneralisasi.
5. Evaluasi Pendekatan Peristiwa
Pendekatan peristiwa menawarkan keunggulan dan kelemahan tertentu. Keunggulan terutama berasal dari usaha-usaha untuk menyediakan informasi mengenai peristiwa ekonomi yang relevan, yang mungkin dapat bermanfaat bagi berbagai model keputusan. Tetapi manfaat pendekatan peristiwa tergantung pada satu atau lebih alasan berikut :
a. Manfaat pendekatan peristiwa dapat tergantung pada tipe psikologis pembuat keputusan,
b. Kelebihan informasi dapat timbul dari usaha untuk mengukur karakteristik- karakteristik;semua peristiwa penting yang relevan yang mempengaruhi perusahaan,
c. Kriteria yang tepat bagi pemilihan peristiwa-peristiwa penting belum dikembangkan,
d. Pengukuran seluruh karakteristik suatu pendekatan peristiwa terbukti sulit berdasarkan state of the art dalam akuntansi.
e. Perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk menguji dampak rancangan pendekatan yang berbeda pada teori pendekatan peristiwa.
B. Pendekatan Keperilakuan (Behavioral Approach)
1. Sifat Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan keperilakuan pada pembuatan teori akuntansi menekankan pada relevansi pembuatan keputusan mengenai informasi yang dikomunikasikan (berorientasi pada keputusan yang dikomunikasikan), dan perilaku individual dan kelompok yang disebabkan oleh komunikasi informasi. Akuntansi diasumsikan berorientasi pada tindakan, yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi tindakan (perilaku) secara langsung melalui kandungan informasi pesan-pesan yang disampaikan dan secara tidak langsung melalui perilaku para akuntan. Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia.
2. Dampak Keperilakuan Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi, dalam pengertian kandungan dan bentuk, mempunyai dampak pada pembuatan keputusan individual. Berikut ini adalah sifat penelitian dampak keperilakuan dari informasi akuntansi dan pendekatan yang digunakan:
a. Kecukupan pengungkapan
1) Pendekatan pertama menjelaskan pola-pola penggunaan data
2) Kedua, menjelaskan persepsi dan sikap kelompok-kelompok peminat yang berbeda
3) Ketiga, sejauhmana perbedaan item-item informai yang diungkapkan dalam laporan tahunan
b. Manfaat data laporan keuangan
1) kegunaan relatif analisis investasi
2) relevansi laporan keuangan untuk pembuatan keputusan
c. Sikap yang terkait dengan praktik-praktik pelaporan perusahaan
1) Teknik-teknik alternatif akuntansi yang lebih disukai
2) Sikap yang terkait dengan masalah-masalah pelaporan umum
d. Materialitas ketetapan
1) Faktor-faktor utama yang menentukan pengumpulan, pengklasifikasian, dan penyimpanan data akuntansi
2) Menitikberatkan item-item yang dipertimbangkan menjadi material
e. Dampak keputusan dari prosedur-prosedur akuntansi Penggunaan teknik-teknik persediaan yang berbeda, informasi tingkat harga dan informasi non akuntansi
3. Dampak Linguistik Data dan Teknik-teknik Akuntansi
Ada empat proposisi yang diperkenalkan, yang berasal dari paradigma relativitas linguistik untuk mengintegrasikan secara konseptual temuan-temuan penelitian yang mempelajari dampak informasi akuntansi pada perilaku pengguna: pengguna yang membuat perbedaan leksikal tertentu dalam akuntansi dimungkinkan untuk
berbicara dan/atau menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan pengguna yang tidak membuat perbedaan.
pengguna yang membuat perbedaan leksikal tertentu dalam akuntansi dimungkinkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan (nonlinguistik) secara lebih cepat dan lebih sempurna dibandingkan
pengguna yang tidak membuat perubahan pengguna yang mempunyai aturan-aturan akuntansi (tata bahasa) akan cenderung untuk mempunyai gaya atau perhatian manajerial yang berbeda dibandingkan pengguna yang tidak
mempunyai aturan akuntansi teknik-teknik akuntansi dapat cenderung mempermudah atau memberikan lebih banyak perilaku
manajerial yang sulit bagi sebagian pengguna.
4. Fiksasi Data dan Fungsional
Fiksasi fungsional, menyatakan bahwa pada keadaan tertentu seorang pembuat keputusan mungkin akan menyesuaikan proses pembuatan keputusannya dengan perubahan proses akuntansi, yang didukung oleh dampak datanya. Ada berbagai konsep untuk hasil fiksasi data atau pun fiksasi fungsional dalam akuntansi yaitu : hipotesis pengkondisian, menyatakan bahwa subyek eksperimen telah terkondisikan untuk
bereaksi terhadap beberapa bentuk hasil akuntansi dan tidak dapat menyesuaikan proses keputusannya untuk menanggapi perubahan akuntansi yang “terungkap” dengan baik.
teori prospek dan hipotesis pembingkaian, pembingkaian timbul karena pemilihan kata dalam
membuat suatu pertanyaan yang berpotensi mengubah tanggapan subjek. keterlibatan ego yang pertama versus resensi.
5. Induktor Informasi
Perilaku seorang individu dipengaruhi oleh informasi dengan dua cara :
a. melalui penggunaan informasi ketika bertindak sebagai penerima
b. melalui induktor informasi ketika bertindak sebagai pengirim. Penggolongan dampak umpan balik bagi pengirim informasi :
a. Penilaian kinerja eksternal
b. Aturan dan pengendalian operasi
c. Interaksi dengan keputusan-keputusan init-unit keperilakuan lainnya
d. Pengubahan sekumpulan pilihan yang terbuka bagi pengirim informasi
C. Pendekatan Pemprosesan Informasi tentang Manusia
Ada 3 komponen utama dalam model pemprosesan informasi-masukan, proses, dan hasil. Studi-studi mengnai kumpulan masukan menitikberatkan pada variabel-variabel yang mungkin mempengaruhi cara yang dilakukan orang untuk memproses informasi dalam pembuatan keputusan. Variabel-variabel yang diuji pada masukan adalah:
1. Karakteristik penyekalaan
2. Properti statistik
3. Kandungan informasi
4. Metode penyajian
5. Konteks Variabel-variabel yang diuji pada proses adalah:
1. Karakteristik ketetapan
2. Karakteristik aturan keputusan Variabel-variabel yang diuji pada masukan adalah:
1. Kualitas ketetapan
2. Self-insight Penekanan yang berbeda-beda pada ketiga model komponen pemrosesan informasi menimbulkan penggunaan empat pendekatan yang berbeda:
1. Pendekatan model lens
2. Ketetapan probabilistik
3. Perilaku predecisional
4. Pendekatan gaya kognitif
1. Model Lens
Model Lens terutama digunakan untuk menilai situasi yang membutuhkan penilaian mengenai manusia yang di dalamnya orang membuat penilaian dengan dasar sekumpulan petunjuk eksplisit yang diperoleh dari lingkungan. Model ini menekankan pada kemiripan antara lingkungan dengan tanggapan subyek.
Berbagai masalah keputusan akuntansi telah dijelaskan dengan menggunakan model Lens, yaitu:
a. studi-studi penghimpunan kebijaksanaan, yang menjelaskan mengenai keunggulan relatif dari setiap petunjuk dalam proses ketetapan dan konsensus di antara pembuat keputusan,
b. keakuratan ketepatan dibuat atas dasar petunjuk-petunjuk akuntansi, dan
c. dampak karakteristik tugas dalam pencapaian dan pembelajaran.
2. Penilaian Probabilistik
Pendekatan penilaian probabilistik (pendekatan Bayesian) menitikberatkan terutama pada perbandingan probabilitas penilaian intuitif dan model normatif. menyatakan bahwa : P(H1/D) = P(D/H1) X P(H1) P(H2/D) P(D/H2) P(H2)
3. Perilaku Sebelum Pembuatan Keputusan
Perilaku sebelum pembuatan keputusan secara umum dijelaskan menggunakan metode-metode pelacakan proses. Metode pelacakan proses berasal dari teori penyelesaian masalah yang dikembangkan oleh Newell dan Simon yang berpendapat bahwa manusia mempunyai keterbatasan kapasitas unuk memproses informasi. Pelacakan proses cenderung untuk menggunakan 4 metode :
a. pergerakan mata,
b. perilaku pencarian informasi,
c. adanya petunjuk informasi atau waktu tanggapan; dan
d. protokol-protokol mawas diri untuk berpikir keras secara verbal.
4. Pendekatan Gaya Kognitif
Pendekatan ini menitikberatkan pada variabel-variabel yang mungkin mempunyai dampak pada kualitas ketetapan yang dibuat oleh para pembuat keputusan. Gaya kognitif merupakan pembentukan hipotetika yang digunakan untuk menjelaskan proses mediasi antara rangsangan (stimuli) dengan tanggapan.
Ada lima pendekatan yang digunakan dalam gaya kognitif pada psikologi :
a. otoritarianisme
b. dogmatisme
c. kompleksitas kognitif
d. kompleksitas integratif.
e. ketergantungan bidang
5. Relativisme Kognitif dalam Akuntansi
Model ini mengisyaratkan bahwa skema-skema dikembangkan melalui tahapan-tahapan proses dari peringkasan pengetahuan domain tertentu yang berbasis pada pengetahuan. Sehingga Model ini mengisyaratkan bahwa skema-skema dikembangkan melalui tahapan-tahapan proses dari peringkasan pengetahuan domain tertentu yang berbasis pada pengetahuan. Sehingga
a. Peristiwa pemicu atau rangsangan
b. Lingkungan penilaian
c. Proses penilaian
d. Keputusan/tindakan
6. Relativisme Budaya dalam Akuntansi
Postulat relativisme budaya menyatakan bahwa budaya membentuk fungsi kognitif individual yang dihadapkan pada suatu fenomena akuntansi atau auditing. Budaya membentuk penelitian akuntansi. Hofstede memberikan definisi komponen budaya dengan menggunakan empat dimensi yang merefleksikan orientasi budaya dari suatu negara, dan menjelaskan 50 persen dari perbedaan sistem nilai antar negara:
a. individualisme vs kolektivisme,
b. power distance besar vs power distance kecil,
c. penghindaran ketidakpastian,
d. maskulinitas dan femininitas.
D. Penilaian Pendekatan Keperilakuan
Tujuan implisit dari studi ini adalah untuk mengembangkan dan memverifikasi hipotesis keperilakuan yang relevan dengan hipotesis teori akuntansi, yaitu yang menyangkut kesesuaian dengan pengungkapan manfaat data laporan keuangan, sikap akibat praktik-praktik pelaporan perusahaan, materialitas ketetapan, dampak keputusan pada alternatif prosedur akuntansi, dan komponen-komponen model pemrosesan informasi (masukan, proses dan hasil).