Aplikasi PLC
5.10. Aplikasi PLC
Penerapan sistim PLC digunakan sebagai media dari: • Komunikasi suara (telepon). • Teleproteksi. • Tele informasi data.
Gambar 5.48. Pengiriman Sinyal Suara
5.10.1. Komunikasi Suara
a. Sistem Pengiriman Sinyal
Apabila handset pesawat telepon diangkat, maka akan terdengar tone sebagai tanda bahwa pemakai telepon siapuntuk melaksanakan penekanan nomor ke gardu induk yang dituju, dimana pengaturannya diatur oleh PABX (Private Automatic Branch Exchange) Keluar dari PABX diteruskan ke SSB PLC yang berfungsi sebagai medianya yang selanjutnya ke terminal lawan setelah melalui LMU dan SUTT.
Sistem Penerimaan Sinyal
Gambar 4.49 Penarimaan Sinyal Suara
Sinyal akan diterima oleh SSB PLC yang sebelumnya melalui jaringan SUTT dan LMU. Oleh SSB PLC diteruskan ke PABX, yang berfungsi mengevaluasi ke pesawat telepon yang dituju dari gardu induk lawan.
5.10.2. Penggunaan Kanal Suara
Dengan lebar bidang pada kanal suara sebesar 1.700 Hz yaitu diantara 300 Hz sampai 1.200 Hz, masih cukup baik untuk menstransmisikan informasi suara manusia sehingga tidak akan merubah nada si pembicara.
Karena suara manusia tidak tetap, maka sinyal amplitude akan berubah-ubah pula. Agar amplitude tidak tidak melewati batas pada bagian pemancarnya, maka pada kanal suara dilengkapi dengan pembatas amplitudo yang biasa disebut limitter.
5.10.3. Teleproteksi Protection Signalling
Peralatan teleproteksi PLC adalah merupakan alat bantu untuk dapat memberikan percepatan (transfer time) secara selektif pada peralatan proteksi rele jarak. Pada dasarnya prinsip kerja teleproteksi PLC ini adalah memberikan kontak yang diterima dari rele jarak suatu gardu induk untuk diteruskan ke rele jarak gardu induk lawannya dengan melalui jaringan PLC.
Percepatan yang diperoleh pada perangkat ini adalah maximum 20 milidetik dengan pengertian bahwa diharapkan terjadi tripping dikedua lokasi secara bersamaan.
Kontak-kontak dari peralatan teleproteksi PLC ini dapat digunakan tergantung pada kebutuhan sistim proteksi, apakah untuk sistim intertripping atau blocking scheme. Kontak-kontak tersebut dapat dibuat sebagai normaly open (kontak kerja), normaly closed (kontak
Media transmisi mengambil tempat didalam frekuensi telepon (suara). PLC adalah media transmisi spesifik yang cocok untuk tele proteksi, dimana: PLC menggunakan SUTT sebagai media transmisinya, pembagian menggunakan bandwidth 4 KHz nya digunakan untuk perangkat telepon dan sinyal. Suatu sinyal dengan daya cukup besar memungkinkan dapat dipancarkan PLC (SSB) selama instruksi berlangsung. Secara objektifitas, instruksi yang ditransmisikan dalam suatu alokasi band dengan tingkat keandalan dan keamanan yang tinggi, kriteria-kriterianya adalah sebagai berikut:
Bebas dari pengaruh instruksi palsu yang disebabkan noise level dan berubahnya tingkat atenuasi pada link, presentase yang rendah terhadap instruksi yang tidak sempurna pada saat noise link, kecepatan pendeteksian penerima terhadap gangguan. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya keadaan terbaik antara keperluan bandwidth dan transfer time disatu pihak, keamanan dan keandalan dilain pihak.
5.10.4. Remote Terminal Unit (RTU) Tipe EPC 3200.
Pada keadaan hidup / ON tipe RTU ini diindikasikan dengan bunyi suara berdercik (seperti suara Jangkrik). Pada keadaan berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC (Regional Control Center / Java Control Center ) pada Modem MD 50, LED Indikator TX dan RX menyala secara bergantian. Pada keadaan TIDAK berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC (Regional Control Center / Java Control Center) Modem MD 50, LED Indikator TIDAK menyala secara bergantian. (biasanya hanya LED RX saja yang menyala).
Bila RTU tidak menerima sinyal RX dari media komunikasi (PLC /FO) maka pada modem MD 50, LED Indikator warna merah akan menyala. (LED warna kuning mengindikasikan bahwa MD 50 pada kondisi normal)
Bila pada RTU tidak ada satu indicator pun yang menyala, maka dapat dipastikan pasokan daya dari DCDB atau dari MCB pada kubikel RTU, jatuh / putus.
a. Tipe S-900.
Pada keadaan berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC ( Regional Control Center / Java Control Center ) pada Modem MD 50, LED Indikator TX dan RX menyala secara bergantian. ( Modem pada
tipe S900 terletak pada bagian paling atas RTU ).
Pada keadaan TIDAK berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC (Regional Control Center / Java Control Center ) pada Modem MD 50, LED Indikator TIDAK menyala secara bergantian. ( biasanya hanya LED RX saja yang menyala. Bila RTU tidak menerima sinyal RX dari media komunikasi (PLC/FO) maka pada modem MD 50, LED Indikator warna merak akan menyala.
Langkah-langkah yang diperlukan sesuai perintah dan dapat dilakukan oleh operator GI /Gitet adalah : • Check Power Supply 48 Vdc pada terminal DC. • Check tahanan isolasi • Reset RTU secara program dengan cara : Pada Card tipe MP 49
(terletak pada paling kiri atas), posisi micro switch berwarna BIRU
• Check tegangan Output pada Card AI 01 dan Card AI 02 yang
terletak pada sebelah kanan setiap rak RTU. Pada Card-card ini masing-masing terdapat 2 (dua) LED indicator yang dalam keadaan normal keduanya akan menyala.
• Reset RTU secara manual dengan cara : melakukan switch off atau
mematikan dan menghidupkan kembali melalui MCB yang terdapat di kubikel RTU atau pada MCB pada DCDB yang memasok RTU.