51 dan kurtosis sebesar -0,088. Dari nilai skewness dan kurtosis dapat dihitung
Zskewness dan Zkurtosis sebagai berikut:
6252 0,073
Zskewness
252 24
0,088 -
Zkurtosis
= 0,473 = -0,285
Nilai Z
tabel
untuk signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,96. Nilai skewness Z
hitung
Z
tabel,
yaitu 0,473 1,96 dan nilai kurtosis Z
hitung
Z
tabel,
yaitu -0,285 1,96. Berdasarkan analisis grafik dan statistik di atas dapat diketahui bahwa
model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
4.2.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi
antarvariabel independen. Uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 sehingga data yang tidak terkena multikolonieritas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10.
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas: Nilai Tolerance dan VIF
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2010 Variabel Independen
Tolerance VIF
Besaran Perusahaan 0,633
1,580 Umur Listing Perusahaan
0,954 1,048
Kepemilikan Dispersi 0,978
1,022 Perusahaan Multinasional
0,774 1,292
Ukuran Dewan Komisaris 0,736
1,360
52 Hasil pengujian tolerance menunjukkan bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 10. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditunjukkan dengan menggunakan grafik Scatter Plot antara variabel dependen SRESID dan variabel residualnya ZPRED.
Grafik ini menunjukkan pola penyebaran titik-titik. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada
data yang akan digunakan.
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Grafik Scatter Plot
53 Berdasarkan gambar 4.3 di atas, terlihat titik-titik yang tersebar secara
acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengungkapan corporate governance perusahaan.
4.2.2 Analisis Regresi Berganda