development,  organization  development,  performance  management,  pension training  dan  system  development.  Semua  fungsi  tersebut  dilakukan  dalam
mengolah  human  capital  auditor  dan  akuntan  publik  lainnya  supaya  lebih berkualitas dan meningkatkan kinerjanya.
Banyaknya  kebutuhan  akan  staff  HRD  menyimpulkan  bahwa  human capital sudah menjadi fokus yang penting bagi keberlangsungan Kantor Akuntan
Publik  dan  diperlukan  adanya  staff  HRD  untuk  mengolah  dan  mengembangkan human  capital  auditor  supaya  dapat  meningkatkan  kualitas  dirinya.  Kesadaran
akan  pentingnya  peningkatan  terhadap  tingkat  pendidikan  formal,  pengalaman kerja,  tingkat  kualifikasi  profesi  dan  continuing  professional  development
diperlukan  sebagai  investasi  auditor  yang  nantinya  akan  menghasilkan pengembalian di masa datang yang akan bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik.
2.2 Penelitian terdahulu
Penelitian  mengenai  kualitas  auditor  adalah  penelitian    Angelo  1981 mengenai  “Auditor  Quality  and  Auditor  Size  bahwa  kualitas  auditor  ditentukan
oleh  2  komponen  yaitu  kompetensi  dan  independensi.  De  Angelo  berpendapat bahwa  kualitas  auditor  yaitu  probabilitas  auditor  untuk  menemukan  pelanggaran
atau kesalahan pada sistem akuntansi klien dan melaporkan pelanggaran tersebut. Auditor dikatakan kompeten jika dapat menemukan pelanggaran dan auditor yang
independen jika dapat melaporkan pelanggaran tersebut dengan baik. Pada  penelitian  sebelumnya,  Duff  2004  mengukur  kualitas  auditor
dengan  sembilan  elemen  yaitu  reputasi,  kapabilitas,  jaminan  assurance, independensi,  keahlian,  pengalaman,  empati,  kemampuan  merespon,  jasa  bukan
audit.  Sedangkan  pada  penelitian  yang  kedua  adalah  Duff  2009  meneliti  tiga grup  stakeholder  yaitu  auditor,  auditee,  dan  investor.  Selain  itu  ada  Yu-Shu
Cheng,  Yi-Pei  Liu,  dan  Chu  Yang  Chien  dari  Taiwan  yang  jurnalnya  menjadi acuan dalam penelitian ini.  Cheng 2009 mengatakan bahwa dari hasil empiris,
didapatkan  bahwa  human  capital  berhubungan  positif  dengan  kualitas  auditor selain  itu  investasi  perusahaan  pada  human  capital  menentukan  kualitas  audit
yang  diberikan  pada  klien.  Penelitian  terdahulu  yang  sudah  meneliti  tentang human  capital  dan  juga  kualitas  auditor,  baik  yang  meneliti  tentang  kedua
variabel  tersebut  atau  hanya  salah  satu  variabel  saja  seperti  yang  tercantum sebelumnya antara lain :
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Peneliti  tahun
penelitian Variabel penelitian
Hasil penelitian 1
Duff   2004 Variabel dependen : Kualitas
Auditor
Variabel independen : reputasi, kapabilitas, jaminan
assurance, independensi, keahlian, pengalaman,
empati, kemampuan merespon, jasa bukan audit
9 Variabel independen berpengaruh positif terhadap
kualitas auditor sebagai variabel dependen
3 Martina Dwi Puji A.
O. , Antonius Susanto, dan Dyna
Rachmawati 2008 Variabel dependen : Kinerja
KAP
Variabel independen : individually capability dan
the organizational climate Individually  capability  climate
berpengaruh  signifikan  terhadap kinerja  KAP.  Semakin  tinggi
individually capability
yang dimiliki  karyawan  pada  KAP,
maka semakin
tinggi pula
kemampuan KAP
untuk meningkatkan kinerjanya.
The organizational
climate berpengaruh  signifikan  terhadap
kinerja KAP
3 Yu-Shu Cheng, Yi-
Pei Liu, dan Chu Yang Chien 2008
Variabel dependen: ukuran auditor dan pendekatan nama
brand
Variabel independen : tingkat pendidikan, pengalaman
kerja, tingkat kualifikasi profesi dan Continuing
Profesional Development CPD
Kualitas auditor berhubungan positif terhadap human capital
Semua variabel dalam human capital yaitu tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, tingkat kualifikasi profesi dan
continuing professional development CPD memiliki
pengaruh positif terhadap kualitas auditor
Nilai tambah perusahaan pada human capital menentukan
kualitas audit yang diberikan pada klien.
4 M.  Taufik  Hidayat
2011 Variabel dependen : Kualitas
Auditor
Variabel independen : Akuntabilitas auditor dan
profesionalisme auditor Akuntabilitas auditor meliputi
motivasi dan kewajiban sosial, dimana masing-masing yaitu
motivasi dan kewajiban sosial berpengaruh positif terhadap
kualitas auditor
Profesionalisme auditor meliputi pengabdian pada profesi,
hubungan sesama profesi, kemandirian dan keyakinan
terhadap profesi.
Semua instrumen dalam variabel profesionalisme auditor yakni
pengabdian pada profesi, hubungan sesama profesi,
kemandirian dan keyakinan
terhadap profesi berpengaruh positif terhadap kualitas auditor
5 Rima  Dewi  Pradita
2010 Variabel  dependen  :  Kualitas
auditor
Variabel  independen  :  human capital
yaitu tingkat
pendidikan,pengalaman kerja, tingkat kualifikasi profesi dan
Continuing Profesional Development CPD
Penelitian dilakukan pada auditor pemerintah di BPK
dan BPKP yang ada di Semarang dan DIY
Meneliti tentang
pengaruh human  capital  terhadap  kualitas
auditor dalam sektor publik yaiu BPK dan BPKP
Secara  simultan,  human  capital berpengaruh  terhadap  kualitas
auditor
Secara parsial hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tingkat
pendidikan  formal  dan  tingkat kualifikasi
profesi sebagai
komponen  human  capital  pada auditor  di  BPK  dan  BPKP  tidak
berpengaruh  secara  signifikan terhadap kualitas auditor
6 Nining
Wahyuningsih 2010
Variabel  dependen  :  Kualitas audit
Variabel independen
: independensi,
kompetensi, dan pengalaman kerja auditor
internal Variabel
independen yakni
independen  yakni  independensi, kompetensi
dan pengalaman
kerja auditor
internal berpengaruh  terhadap  kualitas
auditor
Kualitas  auditor  menjadi  acuan dalam  penelitian  ini  diukur
melalui  4  indikator  yaitu  1 melaporkan  seluruh  pelanggaran
yang  terjadi,  2  komitmen  yang kuat dalam menyelesaikan audit,
3  berpedoman  pada  prinsip auditing  dan  prinsip  akuntansi
berterima  umum,  4  sikap  hati- hati
dalam pengambilan
keputusan
2.3 Kerangka Pemikiran