Tingkat Pendidikan Formal Pengalaman

secara positif maupun negatif. Pada penelitian ini, terdapat empat variabel independen yang akan diteliti :

1. Tingkat Pendidikan Formal

Pembentukan human capital yang baik dipengaruhi oleh latar belakang tingkat pendidikan formal auditor. Pendidikan formal adalah adalah rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku mulai dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan merupakan parameter yang menunjang kompetensi seseorang. Dengan memiliki pendidikan formal yang tinggi, maka akan berdampak pada pembentukan human capital auditor yang baik dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada hasil audit yang baik pula. Pendidikan formal memiliki jenjang tertentu dan memiliki bukti yang sah dari hasil pendidikan berupa ijazah. Tingkat pendidikan formal merupakan salah satu variabel independen pada penelitian ini. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan formal adalah pemerolehan pengetahuan dalam proses audit melalui pendidikan formal, kemampuan mengaudit yang baik dengan tingkat pendidikan yang tinggi, dan pengambilan pendidikan yang lebih tinggi guna menunjang kualitas audit. Pengukuran menggunakan skala likert 5 poin, dengan semakin tinggi nilai poin, semakin tinggi pula tingkat pendidikan formal auditor.

2. Pengalaman

Pengalaman adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan Manulang dalam Pradita, 2010. Pengalaman di lapangan juga memiliki peran penting dalam menentukan kualitas seorang auditor, tidak hanya dari pendidikan formal saja. Jika auditor memiliki pengalaman kerja sebelumnya terlebih yang sudah lama berkecimpung di dalam bidang audit dan kegiatan audit yang sudah dilakukan maka akan memberikan nilai tambah terhadap dirinya. Menurut Libby dan Federick dalam Cheng 2009 auditor yang berpengalaman akan lebih banyak mendeteksi kesalahan yang masuk akal dan lebih sedikit yang tidak masuk akal, jika dibandingkan dengan auditor yang kurang berpengalaman. Selain itu, auditor yang berpengalaman juga semakin sedikit melakukan kesalahan pada pelaporan keuangan. Indikator yang diukur dalam variabel pengalaman adalah dari lama auditor bekerja pada bidang audit, intensitas audit, serta kepekaan dalam mendeteksi adanya kekeliruan oleh auditor yang diukur dengan skala likert 5 poin. Semakin tinggi poin menyimpulkan bahwa tingkat pengalaman kerja auditor semakin tinggi.

3. Tingkat Kualifikasi Profesi