Analisis Efektvitas Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan

6.1 Analisis Efektvitas Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan

Analisis terhadap Efektivitas Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, dapat diketahui dari variabel input pada tahap perencanaan, variabel proses pada tahap pelaksanaan, dan variabel hasil pada tahap output. Pada variabel input/ tahap perencanaan aspek-aspek yang dianalisis meliputi indikator (i) sosialisasi P2KP kepada masyarakat miskin sudah dilaksanakan pemerintah melalui petugas kepada penerima bantuan, (ii) bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui P2KP sesuai kebutuhan masyarakat miskin dan sudah mengenai sasaran masyarakat miskin di perkotaan, (iii) serta tujuan bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui P2KP sudah secara jelas diketahui para penerima bantuan bagi masyarakat miskin perkotaan.

Perencanaan PNPM Mandiri perkotaan sangat efektif dengan nilai rata- rata adalah sebesar 98,26 persen. Hal ini disebabkan pada tahap perencanaan, rumah tangga miskin terlibat secara aktif dan mengetahui Program PNPM-MP melalui kegiatan sosialisasi, juga mengetahui sasaran yang dituju dan tujuan program yang akan dilaksanakan melalui petugas kepada penerima.

Untuk variabel proses pada tahap pelaksanaan aspek-aspek yang dinilai meliputi : (i) terdapat kelembagaan ditingkat desa/ kelurahan yang memiliki otonomi untuk mengambil keputusan pelaksanaan kegiatan bantuan P2KP, (ii) kesesuaian antara tujuan program dengan ketepatan pemanfaatan sehingga bantuan tidak menyimpang, (iii) prosedur dalam perolehan bantuan P2KP mudah

dimengerti dan dipahami masyarakat, (iv) serta adanya pengawasan pemerintah dalam keterlibatan pemberian bantuan. Nilai rata-rata pada tahap ini sebesar 98,04 persen adalah sangat efektif dimana masyarakat miskin sudah memahami prosedur dan cara memperoleh bantuan tersebut. Namun terdapat persepsi negatif sebesar 4,35 persen terhadap indikator kelembagaan di desa/kelurahan dalam mengambil keputusan pelaksanaan kegiatan bantuan P2KP, hal tersebut menunjukkan masih ada rumah tangga miskin yang tidak terlibat aktif dalam kelembagaan yang dibentuk, sehingga tidak mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan.

Penilaian variabel hasil pada tahap output meliputi : (i) seluruh kegiatan PNPM – Mandiri Perkotaan telah dapat dilaksanakan di lapangan, (ii) dilakukan pencatatan berupa pembukuan/ laporan keuangan (transparan) diumumkan secara massal/ ditempel dipapan pengumuman desa, (iii) pelaksanaan proyek memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin dan dilaksanakan secara gotong royong serta memberi tambahan upah bagi masyarakat miskin, (iv) juga dilakukan pengawasan dari pusat, provinsi, dan kabupaten berupa monitoring dan evaluasi proyek.

Terkait dengan transparansi dan akuntabilitas dari pengelolaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta diperoleh respon positif dengan rata-rata pendapat responden sebesar 96,74 persen hal ini menunjukkan bahwa BKM di Kecamatan Kuta sudah melakukan pencatatan dan pembukuan serta membuat laporan dan menempel di papan pengumuman di banjar, sekretariat BKM dan kantor desa/kelurahan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi juga dilakukan oleh pengurus BKM serta monitoring rutin oleh Pemerintah Kabupaten Badung melalui BPMD Kabupaten Badung baik menyangkut kegiatan fisik maupun admnistrasi keuangan pelaksanaan program.

Untuk melakukan penilaian efektivitas terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta, dengan memetakan rata-rata variabel input pada tahap perencanaan, variabel proses pada tahap pelaksanaan dan variabel hasil pada tahap output dengan mengacu pada pedoman Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M/M.Pan/2/2004. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Kuta, maka penilaian rata-rata efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta dibidang Perencanaan dinilai sudah sangat efektif didasari pada penilaian Persepsi responden sebesar 98,26 persen, dibidang Pelaksanaan sebesar 98,04 persen juga dinilai sangat efektif, sedangkan dibidang hasil/output juga dinilai sangat efektif dengan hasil rata-rata penilaian sebesar 96,74 persen.

Dengan demikian berdasarkan jawaban 115 responden bahwa secara kumulatif hasil rata-rata penilaian pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta sebesar 97,68 persen berarti bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta sudah sangat efektif.

Efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta tersebut sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat yang dikemukakan oleh Sumaryadi (2005), yang menekankan pentingnya partisipasi masyarakat terhadap program baik pada tahap perencanaan program, pelaksanaan maupun tahap Efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta tersebut sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat yang dikemukakan oleh Sumaryadi (2005), yang menekankan pentingnya partisipasi masyarakat terhadap program baik pada tahap perencanaan program, pelaksanaan maupun tahap