Efektivitas Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta
5.3 Efektivitas Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta
Efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kuta, berdasarkan pernyataan responden terhadap tahapan-tahapan program dimana jawaban responden akan dikelompokkan dalam katagori positif dan negatif. Untuk kelompok katagori positif berdasarkan pernyataan responden yang memilih pernyataan sangat setuju dan setuju, sedangkan untuk kelompok katagori negatif akan dipilih berdasarkan pernyataan responden yang memilih pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5.3.1 Variabel Input/ Perencanaan
Variabel input pada tahap perencanaan yang berorientasi pada masyarakat miskin terdiri dari 3 hal yaitu mengenai sosialisasi P2KP kepada masyarakat miskin sudah dilaksanakan pemerintah melalui petugas kepada penerima bantuan, dimana bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui P2KP sesuai kebutuhan masyarakat miskin dan sudah sesuai dengan sasaran yang dituju yaitu masyarakat miskin di perkotaan, serta tujuan bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui P2KP sudah secara jelas diketahui para penerima bantuan bagi masyarakat miskin perkotaan.
Berdasarkan hasil penelitian dari 115 responden rumah tangga miskin di Kecamatan Kuta, maka indikator sosialisasi mendapat respon jawaban terbesar dengan proporsi sebesar 99,13 persen seperti pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Persepsi Reponden Terhadap Indikator Orientasi Program Keluarga Miskin pada Tahap Input/ Perencanaan
Jumlah Responden No
Orang % 1 Sosialisasi P2KP kepada masyarakat
Orang
miskin sudah dilaksanakan pemerintah
99,13 1 melalui petugas kepada penerima bantuan 0,87
2 Bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui P2KP berupa bantuan sesuai kebutuhan
masyarakat miskin
sudah
98,26 2 mengenai sasaran masyarakat miskin di 1,74 perkotaan
3 Tujuan bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui P2KP sudah secara jelas diketahui para penerima bantuan bagi
97,39 3 2,61 masyarakat miskin perkotaan
98,26 1,74 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah).
Rata-Rata
5.3.2 Variabel Proses/ Pelaksanaan
Variabel proses pada tahap pelaksanaan yang memprioritaskan masyarakat miskin (mengelola program sendiri) meliputi terdapat kelembagaan ditingkat desa/ kelurahan yang memiliki otonomi untuk mengambil keputusan pelaksanaan kegiatan bantuan P2KP, kesesuaian antara tujuan program dengan ketepatan pemanfaatan sehingga bantuan tidak menyimpang, prosedur dalam perolehan bantuan P2KP mudah dimengerti dan dipahami masyarakat, serta adanya pengawasan pemerintah dalam keterlibatan pemberian bantuan.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 115 responden di Kecamatan Kuta, diketahui respon positif responden sebesar 99,13 persen terhadap indikator tujuan program, ketepatan bantuan dan prosedur dalam perolehan bantuan serta diperoleh respon negatif sebesar 4,35 persen pada indikator kelembagaan, seperti disajikan pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Persepsi Reponden Terhadap Indikator Prioritas Pada Masyarakat Miskin ( Mengelola Program Sendiri )
Jumlah Responden No
Orang % 1 Terdapat kelembagaan ditingkat desa/ kelurahan dan memiliki otonomi untuk
Orang
95,65 5 mengambil keputusan pelaksanaan 4,35 kegiatan
2 Bantuan P2KP, disesuaikan antara tujuan
99,13 1 0,87 sehingga bantuan tidak menyimpang 3 Prosedur dalam perolehan bantuan P2KP, mudah
program dgn ketepatan pemanfaatan
4 Adanya pengawasan pemerintah dalam
98,26 2 keterlibatan pemberian bantuan 1,74
98,04 1,96 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah).
Rata-Rata
5.3.3 Variabel Output/ Hasil
Untuk meneliti variabel output pada tahap hasil berupa transparansi dan akuntabel, maka indikator yang dikaji meliputi seluruh kegiatan PNPM – Mandiri Perkotaan telah dapat dilaksanakan di lapangan, dilakukan pencatatan berupa pembukuan/ laporan keuangan (transparan) dan diumumkan secara massal/ ditempel dipapan pengumuman desa, pelaksanaan proyek dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin dan dilaksanakan secara gotong royong serta memberi tambahan upah bagi masyarakat miskin, juga dilakukan pengawasan berupa monitoring maupun evaluasi proyek dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten.
Hasil penelitian diperoleh respon positif terhadap indikator pengawasan dan monitoring program sebesar 99,13 persen, dan respon negatif sebesar 6,96 persen pada indikator pembukuan/laporan keuangan, seperti disajikan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Persepsi Reponden Terhadap Indikator Transparansi dan Akuntabel
Jumlah Responden No
1 Seluruh kegiatan PNPM –Mandiri Perkotaan
98,26 2 1,74 telah dapat dilaksanakan di lapangan
2 Pembukuan/laporan keuangan( transparan ) diumumkan secara massal/ditempel dipapan
93.04 8 6,96 pengumuman desa 3 Pelaksanaan proyek ( kesempatan kerja bagi masyarakat miskin ) dilaksanakan secara
4 gotong royong dan memberi tambahan 3,48
upah bagi masyarakat miskin 4 Dilakukan pengawasan dari pusat, provinsi, dan kabupaten berupa monitoring dan
evaluasi proyek.
96,74 3,26 Sumber : Hasil Penelitian, 2011(data diolah)
Rata-Rata
5.3.4 Perhitungan Efektifitas PNPM Mandiri Perkotaan.
Nilai efektifitas program PNPM-MP dilihat dari variabel input/ perencanaan, variabel proses/ pelaksanaan dan variabel output/hasil selanjutnya dipetakan pada kualifikasi dengan mengikuti Pedoman Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep 25/M/M.PAN/2/2004, yang disajikan pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Perhitungan Efektivitas Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kuta
Rata-rata Penilaian No
Jumlah
Variabel
Efektivitas 1 INPUT/ PERENCANAAN
Responden
Sangat Efektif b. Tujuan
a. Sosialisasi
Sangat Efektif c. Sasaran
Sangat Efektif RATA-RATA PERENCANAAN
Sangat Efektif 2 PROSES/ PELAKSANAAN a. Kelembagaan di Tk. masyarakat.
Sangat Efektif b.Bantuan sesuai program dan ketepatan
Sangat Efektif manfaat c.Prosedur
Sangat Efektif dipahami. d..Pengawasan
Sangat Efektif pemberian bantuan.
Sangat Efektif 3 OUTPUT/HASIL a. Transparan dan Akuntabel
RATA-RATA PELAKSANAAN
Sangat Efektif RATA-RATA HASIL
Sangat Efektif Rata-Rata Penilaian Efektivitas
Sangat Efektif Sumber : Ha sil Penelitian, 2011(data diolah)