Sarana Sosial Budaya .1 Kehidupan keagamaan Gambaran Umum Kelurahan Binjai

dipelajari oleh masyarakat. Mengingat keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat, kebutuhan akan terciptanya keluarga yang sehat menjadi juga pertimbangan mengapa masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melindungi kesehatan keluarga. Untuk menunjang kesehatan masyarakat tentunya segala sarana dan prasarana juga harus mendukung. Fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan Medan Denai dapat dikatakan belum merata di tiap keluarahan. Sesuai hasil penelitian dilapangan bahwa di kelurahan Medan Teanggara, Tegal Sari Mandala I dan Tegal Sari Mandala II tidak terdapat satupun puskesmas. Sedangkan tenaga medis yang terdapat di kecamatan Medan Denai ini sudah tersebar di tiap kelurahan dimana pendistribusiannnya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap kelurahan. Terdapat 81 posyandu, 14 dokter dan 27 bidan di kecamatan Medan Denai. Pada tahun 2010 diKecamatan Medan Denai masih terdapat gizi buruk yang berjumlah 24 orang. Gizi buruk bukan hanya dikarenakan kondisi ekonomi semata akan tetapi terkait masalah lingkungan. Untuk menangani hal ini perlu diupayakan satu upaya yaitu menggalakkan posyandu milik masyarakat yang tersebar ditiap-tiap lingkungan sehingga gizi buruk dapat diantisipasi. 4.6 Sarana Sosial Budaya 4.6.1 Kehidupan keagamaan Dikecamatan Medan Denai terdapat berbagai macam agama yaitu islam, Kristen, Budha, Hindu. Namun mayoritas penduduk di kecamatan ini beragama Islam. Hampir di setiap kelurahan di kecamatan Medan Denai terdapat sarana Universitas Sumatera Utara ibadah tiap-tiap agama. Kerukunan hidup beragama di kecamatan Medan Denai telah berjalan dengan baik. Di kecamatan ini tidak pernah terjadi konplik antar umat beragama. Demikian juga dalam kehidupan social di masyarakat kecamatan Medan Denai, menurut informasi dari beberapa tokoh masyarakat kerukunan ini sudah terjalin dengan baik secara turun temurun. Organisasi remaja mesjid memiliki pengaruh dan peranan yang sangat besar dalam kehidupan sosial masyarakat di kecamatan Medan Denai. Begitu juga dengan umat beragama yang lain, organisasi keagamaanya mempunyai pengaruh dan peranan penting dalam menjaga kerukunan umat beragama yang sudah terjalin secara turun temurun. 4.6.2 Kemasyarakatan Pelayanan terhadap masyarakat di kecamatan Medan Denai kurang berjalan dengan baik, karena banyaknya generasi muda yang putus sekolah dan penganguran mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Generasi muda masih sangat memerlukan pembinaan seperti pembinaan penyuluhan dan pelatihan misalnya pelatihan jahit menjahit bagi anak remaja yang putus sekolah dan pelatihan bengkel bagi anak laki-laki. Pemerintah juga perlu memberikan imbauan kepada seluruh kawula muda agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menganggu masyarakat dan menganggu kesehatan sendiri. Universitas Sumatera Utara

4.7 Gambaran Umum Kelurahan Binjai

Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai merupakan salah satu dari 6 keluarahan yang berada diwilayah Kecamatan Medan Denai. Secara geografis batas wilayah berbatasan dengan wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Amplas. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota. Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai mempunyai luas 4,14 Km² dengan jumlah lingkungan sebanyak 20 lingkungan yang dipimpin oleh seorang lurah. Jarak dari kantor lurah ke kekantor camat di kecamatan Medan Denai hanya 2 Km². Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai No. Lingkungan Jumlah Penduduk 1 I 2.852 2 II 1.520 3 III 1.450 4 IV 2.350 5 V 1.895 6 VI 3.061 7 VII 1.442 8 VIII 2.102 9 IX 714 10 X 1.608 11 XI 2.507 12 XII 2.838 13 XIII 3.764 14 XIV 2.917 15 XV 1.844 16 XVI 4.491 17 XVII 3.607 18 XVIII 4.821 19 XIX 2.702 20 XX 4.992 Universitas Sumatera Utara Kelurahan Binjai 39.939 Sumber: Kantor Kelurahan Binjai Kelurahan Binjai dihuni oleh 39.938 jiwa atau 9.866 kepala keluarga. Bila dilihat dari seluruh kelurahan yang ada di kecamatan Medan Denai di kelurahan Binjailah yang paling banyak jumlah penduduknya dan jumlah lingkungannya. Di kelurahan ini banyak dijumpai industry rumahan yang menjadi mata pencaharian masyarakat. Berbagai macam indusrti rumahan yang ada di sini misalnya saja, pabrik keripik, buat sepatu dan sandal, buat selendang, buat pakaian dalam, dan lain sebagainya. Meskipun pabriknya sudah pindah ke Tanjung Morawa namun pabrik ini masih menjual hasil produksi nya di kelurahan Binjai. Kehadiran industry rumahan ini sangat berpengaruh dengan ekonomi masyarakat, karena dengan adanya home industry ini dapat membantu masyarakat meningkatkan pengahasilan keluarga. Bila di tinjau dari segi keagamaan, dikelurahan Binjai ini agama yang paling dominan adalah agama Islam. Meskipun hidup berdampingan dengan berbeda keyakinan namun kehidupan bermasyarakat di keluarahan ini selalu aman dan damai. Kerukunan ini selalu terjaga secara turun temurun.. Adapun jenis agama yang ada dikelurahan ini adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Aliran Kepercayaan. Selain agama yang berbeda di kelurahan ini juga terdapat keanekaragaman etnissuku yang hidup menetap dan tinggal didaerah ini. Suku yang terdapat di kelurahan ini adalah suku Aceh 877 orang, Batak 20.081 orang, Nias 1.101 orang, Melayu 3.123 orang, Minang 10.379 orang, Jawa 10.310 orang. Universitas Sumatera Utara Bila dilihat dari segi pendidikan, dikelurahan ini pendidikan sudah lumayan baik, hal ini terbukti dengan banyaknya penduduk yang tamatan S1 dan S2. Namun yang paling sangat disayangkan anak putus sekolah juga banyak terdapat dikelurahan ini,sehingga mengakibatkan banyaknya kenakalan remaja yang terjadi. Dari segi perekonomian, mata pencaharian yang beragam membuat tingkat kehidupan di kelurahan ini begaram. Mulai dari masyarakat yang sangat sejahtera kaya sampai dengan masyarakat yang kurang mampu. Bagi masyarakat yang kurang mampu masalah yang sering timbul seperti masalah pendidikan anak, kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi dan kebutuhan kesehatan bagi keluarga. Mereka yang kurang mampu hanya bekerja sebagai tukang cuci atau tukang botot. Jangankan untuk membiayai anak sekolah untuk kehidupan sehari- hari pun mereka harus berjuang keras. Dari hasil pengamatan dilapangan dan hasil wawancara, Pengelolaan sampah hampir sama dengan beberapa daerah di Indonesia. Sampah ditumpukkan oleh masyarakat sebagai produsen sampah, kemudian diambil oleh petugas dengan menggunakan gerobak dan dikumpul di Tempat Pembuangan Sementara kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir. Namun tidak semua lingkungan mendapatkan petugas kebersihan dan tidak ada tempat pembuangan sampah sementara, sehingga masih banyak masyarakat yang memperlakukan sampahnya dengan caranya sendiri. Bagi keluarga yang mampu, mereka mempunyai bak sampah yang dapat menampung sampah mereka sementara dan diambil oleh petugas kebersihan. Sedangkan bagi keluarga yang kurang mampu Universitas Sumatera Utara pengelolaan sampah tidaklah terlalu penting, bagi mereka yang penting sampah tidak berada di rumah mereka. Mereka lebih sering membuang sampah di badan jalan, disungai, atau dilahan kosong. Di berbagai lingkungan di kelurahan Binjai banyak terdapat tumpukan sampah yang berserakan, baik itu di badan sungai, dibadan jalan maupun dilahan kosong. Sehingga bila hujan turun akan mengakibatkan bau tidak enak dan becek .Selain mengakibatkan bau dan becek sampah juga merusak lingkungan dan dari estetika tidak enak dipandang. Sedangkan sampah yang berada di badan sungai akan ikut hanyut kesungai yang lama kelamaan dapat mengakibatkan banjir. Tentu hal ini sangat mengkhawatikan masyarakat apalagi bila dimusim hujan. Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISIS DATA Pada bab ini penulis akan menganalisis data-data yang diperoleh melalui kuesioner yang telah diisi oleh masyarakat dan hasil wawancara dengan masyarakat yang menabung di Bank Sampah di Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai tempat Bank Sampah Mutiara beroperasi. Adapun masyarakat yang menjadi responden yaitu sebanyak 30 orang. Menganalisis data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan data menjadi suatu bagian-bagian tertentu menurut kelompok data jawaban responden. Analisis data yang dimaksud adalah suatu interpretasi langsung yang berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dilapangan. Untuk lebih mempermudah pembahasan peneliti membagi menjadi tiga sub bab, yaitu : 1. Karakteristik Responden 2. Informasi tentang jawaban responden 3. Pengujian Universitas Sumatera Utara

5.1 Karakteristik Umum Responden

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2013

8 123 143

Pengelolaan Bank Sampah Mutiara Dalam Menciptakan Kebersihan di Lingkungan Xviii Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2016

3 30 109

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2013

0 0 14

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2013

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2013

0 0 6

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2013

0 0 20

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2013

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2013

0 0 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Dampak Program Bank Sampah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan

0 1 26

DAMPAK PROGRAM BANK SAMPAH TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN BINJAI, KECAMATAN MEDAN DENAI, KOTA MEDAN

0 0 12