keluarganya. Kelompok umur yang terendah yaitu lebih dari atau sama dengan 65 tahun ada sebanyak 2.593 jiwa untuk laki-laki dan 2.979 jiwa untuk berjenis
kelamin perempuan.
4.3 Pendidikan
Persoalan Indonesia di bidang pendidikan adalah upaya melakukan pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia yang besar jumlahnya dan
tersebar di lebih 3000 pulau. Kesadaran bahwa anak-anak merupakan penentu masa depan bangsa menyebabkan perlunya perhatian bagi pendidikan anak.
Keadaan pendidikan suatu negara merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi tingkat kemajuan negara tersebut. Dalam hal pengelolaan sampah
ini tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semakin besar tingkat partisipasi dalam pembangunan. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari masyarakat setempat bahwa
tingkat pendidikan di Kecamatan Medan Denai masih tergolong rendah, hal ini terbukti dengan masih banyaknya anak usia 7-12 tahun yang belum bersekolah
dan banyaknya penduduk usia SMA yang sudah putus sekolah karena berbagai alasan. Meskipun tercatat ada sejumlah fasilitas pendidikan mulai dari TK sampai
Universitas namun tidak sesuai dengan keadaan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Medan Denai berbagai macam misalnya seperti Pegawai Negeri, pegawai swasta, ABRI, Petani, Pedagang, dan
pensiunan. Diantara seluruh jenis mata pencaharian yang paling banyak adalah yang berprofesi sebagai pegawai swasta yaitu ada 56.536 orang atau 40,40 dari
jumlah seluruh penduduk Kecamatan Medan Denai yakni 139.939 jiwa. Jenis mata pencaharian yang paling kecil atau sedikit adalah sebagai petani hanya
berjumlah 492 orang atau 0,35 dari jumlah seluruhnya. Berdasarkan informasi yang didapat dan pengamatan dilapangan
dikecamatan Medan Denai banyak terdapat industry rumahan seperti buat sepatu dan sandal, buat terompet, jahit selendang, pabrik kripik, jahit pakaian dalam, buat
celana panjang levis dan lain sebagainya. Industri ini tentunya dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran di
Kecamatan Medan Denai. Dengan pemanfaatan home industri yang ada di Kecamatan Medan Denai
akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal sosial, ekonomi dan aksesibilitas. Masyarakat setempat juga mendukung
kehadiran home industri ini karena memiliki dampak positif pada masyarakat. Selain dapat meningkatkan pendapatan juga dapat membuka lapangan kerja bagi
penduduk setempat. Berdasarkan data yang didapat dari lapangan di Kelurahan Binjai tepatnya
di Jalan Pelajar Ujung ada 6 pabrik keripik yang sejak pembukaan mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Karena selain mendapat keuntungan bagi
Universitas Sumatera Utara
masyarakat, masyarakat juga bisa bekerja di pabrik tersebut sehingga dapat menambah penghasilan dan mengurangi penganguran di Kelurahan Binjai.
Namun seiring dengan waktu Pabrik keripik ini pun semakin besar jumlah produksinya dan semakin besar pula masalah yang ditimbulkan oleh pabrik ini.
Misalnya saja pencemaran udara, limbah yang dikeluarkan pabrik sangat mengganggu masyarakat sekitar dan dapat berdampak terhadap kesehatan dan
kerusakan lingkungan setempat, sehingga dianggap tidak layak lagi beroperasi di tengah pemukiman masyarakat. Sehingga pada tahun 2009 ke enam pabrik ini
harus pindah ke tempat lain yang lebih layak lagi. Pindahnya pabrik keripik ini membuat masyarakat sekitar kehilangan mata pencaharian dan menambah jumlah
penganguran.
4.5 Kesehatan Masyarakat