Hasil Dan Pembahasan

4. Hasil Dan Pembahasan

4.1 Penyusunan Kuesioner

4.3.2 Uji reliabilitas instrumen penelitian

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan Nilai cronbach alpha instrument penelitian ini dipilih, peneliti menggunakan tingkat kesalahan

untuk Requirements sebesar 5%, karena dalam setiap penelitian tidak

Management, 0,691 untuk variabel Software Project mungkin hasilnya sempurna 100%. Jumlah populasi

Project Tracking yang

Oversight, 0,668 Software Quality Assurance perhitungannya adalah sebagai berikut :

digunakan adalah

(SQA), 0,840 Software Configuration Management 150 and dan 0,910 untuk Software Subcontract n  1  150  0 . 5 2 Management. Dari angka cronbach alpha tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan

n = 109 dalam penelitian ini adalah reliabel. Hasil uji Jadi dari anggota populasi yang diambil sebagai

reliabilitas terhadap masing-masing variabel terdapat sampel adalah sebanyak 109 orang responden.

dalam Tabel 4.2.

4.2 Tingkat Kembalian Kuisioner

4.3.3 Analisis Tingkat Kematangan Saat ini

Proses pengumpulan data dilakukan lebih Berdasarkan data hasil wawancara dan survei kurang 1 bulan, jumlah Kuesioner yang disebarkan

kuesioner terhadap manajemen dan pengguna sistem dan jumlah yang dikembalikan oleh responden di

yang diperoleh peneliti pada saat melakukan analisis lingkungan pemerintah kabupaten X akan dijelaskan

tersebut, analisis dilakukan untuk menilai tingkat dalam tingkat pengembalian kuesioner. Karena

kematangan penerapan teknologi informasi. instrument yang digunakan adalah kuesioner yang

Gambar 4.1 menunjukan salah satu hasil dikirimkan ke responden, maka masalah yang sering

kuesioner pada KPA Requirements Management. dihadapi adalah tidak kembalinya kuesioner

Pada pertanyaan apakah proyek mengikuti kebijakan tersebut. Total kuisioner yang dikirim ke 53 SKPD

organisasi dalam mengelola kebutuhan sistem dan 24 Kecamatan di kabupaten X berjumlah 109

perangkat lunak, jawaban responden sebanyak 80 buah. Dari jumlah tersebut, kuisioner yang direspon

orang menjawab Y (Ya) sedang sisanya TT (Tidak sebanyak 109 buah, sedangkan yang dapat diolah

Tahu) dan TD (Tidak Diterapkan). Sehingga dapat sebanyak 105 buah karena terdapat 4 kuisioner yang

disimpulkan bahwa dalam kegiatan pengembangan selalu adanya pengelolaan kebutuhan dalam

4.3 Analisis Data

pengembangan sistem mengikuti kebijakan dan peraturan yang berlaku di lingkungan pemerintahan

Setelah dilakukan pengolahan data, peneliti daerah, walaupun beberapa responden memberikan melakukan analisis data. Analisis data yang

jawaban yang tidak, dikarenakan memang tidak dilakukan terdiri dari analisis tingkat kematangan

semua responden mengetahui perencanaan setiap saat ini, tingkat kematangan yang diharapkan dan

kegiatan, hanya beberapa responden saja yang analisis kesenjangan. Pengolahan dan analisis hasil

benar-benar mengetahui bahkan bertugas dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan software

kegiatan tersebut, sedang sisanya hanya mengetahui SPSS. Kesulitan dalam pengolahan data ini adalah

saja dan beberapa sama sekali tidak mengetahui . keseluruhan data mentah akan dimasukkan satu

Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan dokumentasi kebutuhan dalam pengembangan Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan dokumentasi kebutuhan dalam pengembangan

informasi dalam pengembangan sistem informasi satunya berupa notulen rapat.

yang diharapkan sebagai acuan perbaikan dan strategi perbaikan bagi manjemen untuk mencapai kondisi yang diharapkan. Rekomendasi berguna untuk perbaikan proses di masa yang akan datang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka rekomendasi yang perlu dilakukan guna perbaikan proses tersebut.

Salah satu hasil dan penetapan rekomendasi, Gambar 4.1 Data hasil responden pada pertanyaan 1

pada pertanyaan kuesioner menunjukan dari 5 pada KPA Requirements Management

Requirement Management “Sumber: data diolah”

pertanyaan

KPA

diperoleh hasil bahwa dengan target 100% hanya 44,6% responden menyatakan Y (Ya) pada setiap

pertanyaan yang disampaikan dalam kuesioner, Penentuan tingkat kematangan (maturity level)

4.4 Analisis Dan Penyusunan Rekomendasi

sedangkan sisanya sebanyak 55,4% menjawab selain bukan hanya menggambarkan pengukuran sejauh

itu. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut juga mana organisasi telah memenuhi standar proses

perlunya langkah pengelolaan teknologi informasi yang baik. Lebih

mengimplikasikan

masih

perbaikan dalam sistem pengelolaan manajemen jauh lagi, tingkat kedewasaan tersebut seharusnya

kebutuhan proyek pengembangan. dapat digunakan untuk peningkatan kesadaran akan

Beberapa langkah yang perlu dilakukan sesuai kepentingan

sasaran yang hendak dicapai pada KPA ini yaitu : teknologi informasi sekaligus pengidentifikasikan

1. Mendefinisikan Masalah

prioritas dalam peningkatan yang dilakukan. Tingkat Masalah diselesaikan secara tegas, termasuk di kematangan yang dimaksud merupakan representasi

dalamnya batasan masalah dan sasaran yang ingin kematangan/kedewasaan proses teknologi informasi

dicapai. Pernyataan masalah ditetapkan dalam sudut yang berlangsung pada organisasi.

pandang pengguna dan pengembang. Pada bagian ini peneliti akan melakukan analisis

a. pernyataan masalah dalam sudut pengguna hasil rekapitulasi kuesioner terhadap tingkat

misalnya : masalah tampilan dan kemudahan kematangan teknologi informasi pada kegiatan

dalam melakukan operasional sistem. pengembangan sistem informasi A. Analisis ini

b. pernyataan masalah dalam sudut pengembang bertujuan untuk mengetahui presentase akhir

misalnya : masalah desain sistem dan relasi kuesioner setiap KPA (Key Area Process) sehingga

basisdata.

lebih memudahkan nantinya dalam memberikan c.Teknik-teknik yang digunakan untuk mendapatkan saran

informasi kebutuhan pengguna meliputi : membutuhkan perbaikan dari manajemen.

perbaikan mengenai

proses

mana

pengguna sistem, Usulan tindakan perbaikan atau rekomendasi

wawancara

dengan

pengamatan terhadap tugas yang bermasalah, dilakukan dengan mempertimbangkan pencapaian

kinerja sebenarnya dari tugas pengguna. kematangan yang telah didefinisikan pada tahapan

2. Merancang sebuah strategi sistem.

penelitian. Pendefinisian di sini berupa tindakan apa Sistem harus ekonomis dan dapat diterima secara yang perlu dilakukan pada setiap atribut kematangan

sosial maupun secara politik. CMM sesuai data hasil kuesioner dari responden,

3. Identifikasi sumber daya yang tersedia.

bahwa kegiatan dan pengembangan sistem informasi

a. Tiga subsistem dalam sistem komputerisasi adalah

A di pemerintah kabupaten X berada pada tingkat : perangkat keras, perangkat lunak, dan personal. kematangan level 1 CMM. Hasil kuesioner

Identifikasi juga keterkaitan antar ketiga menggambarkan bahwa beberapa poin yang ada

subsistem tersebut.

b. Subsistem perangkat lunak meliputi perangkat perhatian secara khusus jika ingin berada pada

pada KPA CMM level 2 yang perlu mendapatkan

lunak yang akan dikembangkan. tingkat kematangan level ini, sehingga proses

c. Subsistem personal meliputi para operator dan kematangan merupakan proses perbaikan dan

pemelihara sistem.

penyempurnaan yang harus diupayakan terus

4. Penetapan sasaran dan persyaratan, baik

menerus dan berlanjut pada tingkat kematangan

untuk proses pengembangan maupun

berikutnya dengan syarat

kematangan harus dilalui dan dipenuhi. Peneliti

a. Sasaran adalah tujuan yang ingin dicapai, sasaran memberikan kesimpulan yang diperoleh memuat

digunakan sebagai dasar bagi kerangka kerja bagaimana kondisi teknologi informasi khususnya

proyek pengembangan perangkat lunak. Sasaran sistem informasi A di Bappeda pemerintah

dapat berupa hal sebagai berikut :

1. Meningkatkan keterampilan personal

GLOBAL

YOGYAKARTA, Jurnal

2. Sistem harus selesai dalam waktu yang telah di Teknologi Informasi, Juli 2012, No. 20 targetkan (missal 4 (empat) bulan).

Manjula, R., Vaideseswaran, J., 2011, Maturity

3. Sistem harus membuat pekerjaan user menjadi

Software Product with mudah serta dapat menyelesaikan masalah.

Model

of

Educational Maturity Model , ISSN 2222-

b. Penggunaan browser yang sesuai, pemanfaatan 9833 ARPN Journal of Systems and server dan bandwidth secara maksimal.

Software.

http://www.scientific-

c. Sistem harus dapat beroperasi dengan kemampuan journals.org Volume 1 No. 3 (2011) maksimal. , Nasiri, A., Rosidi A., Arief, R. 2011.

1. Tetapkan kriteria penerimaan sebuah sistem, PENGUKURAN TINGKAT kriteria harus dinyatakan sedemikian rupa

KEMATANGAN PROSES sehingga tidak akan menimbulkan perselisihan

PENGEMBANGAN PERANGKAT antara pengembang dan pengguna. Kriteria harus

LUNAK DI PERGURUAN TINGGI dapat diverifikasi dengan suatu metoda:

XYZ. Jurnal Teknologi Informasi, Juli peninjauan langsung, analisa, atau serangkaian

2011, No. 17

uji terhadap produk yang dihasilkan. Paulk, M.C, Curtis, B., Chrissis, M.B., Weber, C.V.,

2. Perencanaan Proses Pengembangan

Capability

Maturity ModelSM for

a. Tentukan sebuah model life-cycle dan struktur Software, Version 1.1 , (Februari), 1993, h. proyek.

b. Tetapkan perkiraan biaya untuk pengembangan Priyatno, D., 2010, Teknik Mudah Dan Cepat sistem

Melakukan Analisis Data Peneletian

c. Tetapkan jadwal pengembangan

dengan SPSS

d. Tetapkan perkiraan susunan personalia proyek Rao, G.K., Decision Support For e-Governence:a

Approach. (Online). komputerisasi

e. Tetapkan perkiraan sumber daya sistem

Text

Mining

(www.arxiv.org:1108.6198) International mengoperasikan, memelihara sistem dan terlatih.

Managing Information Technology (IJMIT) Vol.3, No.3, August

of

5. Simpulan 2011 Talib, A.M., Abdullah, R., 2010 Utilizing Usability Berdasarkan hasil penelitian yang telah

Evaluating Model in Applying CMM to dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Quality of Software Bappeda

Improve

the

Maintenance Process , ISSN 1913-8989 menerapkan sebagian dari tata kelola teknologi

pemerintahan

kabupaten

X telah

Computer and Information Science Journal informasi pada pengembangan sistem informasi A di

http://www.ccsenet.org/cis Vol. 3, No. 3; level 1 CMM. Dari hasil pengolahan kuesioner

August 2010

mendapati nilai kematangan yang belum sempurna

terhadap KPA yang ada pada level 2, walaupun

penerapan sistem informasi A yang berbasis

teknologi informasi tersebut termasuk salah satu

sistem yang berhasil dan sukses di implementasikan.

Pengukuran kematangan sistem yang berbasis

teknologi informasi di Bappeda pemerintah

kabupaten X pada masa mendatang dapat

menggunakan model CMM ataupun model yang

lainnya.

Daftar Pustaka:

Ghozali, I, 2006, Aplikasi Analisis Multivarite

dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan

Penerbit Universitas