Kinerja Sistem
4. Kinerja Sistem
Gambar 3. Diagram komunikasi antara field server dengan Main server .
3.2. Perangkat Keras
Gambar 5. Arsitektur jaringan untuk pengujian sistem
Untuk menguji kinerja dari Raspberry Pi
Gambar 4. Raspberry Pi Mini PC sebagi field server, Raspberry Pi diimplemetasikan seperti Gambar 5. Secara garis besar arsitektur
tersebut terdiri dari node sensor, Raspberry Pi sebagai mengimplementasikan field server pada paper ini
Hardware yang
digunakan
untuk
field server , satu PC untuk emulasi jaringan internet adalah perangkat Raspberry Pi Mini-PC yang
dan seperangkat PC cluster sebagai main server. ditunjukkan oleh Gambar 4. Raspberry Pi adalah
Node sensor yang kami gunakan adalah node sensor sebuah perangkat Mini PC yang dikembangkan
berbasis Arduino Due seperti pada Gambar 6 yang Raspberry Pi Foundation. Spesifikasi dari Raspberry
telah dibangun Muntaqo, et al (2013). Pemrograman PI yang digunakan pada implementasi dapat dilihat
yang digunakan Arduino adalah pemrograman bahasa pada Tabel 1.
C. Karena node sensor pada penelitian ini diatur hanya digunakan sebagai generator data saja, maka
data yang dihasilkan node sensor bukan hasil sensing data yang dihasilkan node sensor bukan hasil sensing
Gambar 6 Arduino Due node sensor
Untuk melakukan pengujian sistem, perlu ditentukan terlebih dahulu bagaimana bentuk dan
Gambar 8. Grafik waktu komputasi parsing data karakter aliran data jaringan sensor yang akan
sensor
diteruskan menuju Main Server lewat internet. Pada paper ini, bentuk dan karakter aliran data jaringan
Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa semakin sensor yang menuju field server didasarkan pada
banyak banyak data yang dibawa dalam satu paket, bentuk data sensor akselero pada penelitian Muntaqo,
waktu komputasi akan semakin lama. Akan tetapi et al (2013). Pada protokol jaringan sensor nirkabel
perbedaan lama waktu komputasi yang dialami tiap tersebut, bentuk datanya adalah seperti pada Gambar
jenis paket tidak terlalu mencolok. Rata-rata
7. bentuk data tersebut dimulai dengan karakter @ dan diakhiri dengan karakter #. Diantara dua karakter
perbedaan waktu parsing antara suatu paket dengan tersebut terdapat data hasil pengukuran sensor dan
paket yang memiliki satu data lebih banyak hanya keterangan tentang data sensor tersebut, seperti : ID
0,01-0,02 detik.
sensor, jenis sensor tersebut, dan informasi berapa nilai sensor yang berada diantara karakter @ dan #
4.2. Pengukuran Round Trip Time
yang digunakan sebagai pengecekan keutuhan data. Round Trip Time (RTT) adalah waktu yang dibutuhkan oleh client dalam mengirimkan suatu data
menuju server dan kemudian server memberikan konfirmasi kepada client. Proses client mengirimkan data kemudian server memberikan konfirmasi kepada client disebut round. Gambar 9 dapat memperjelas proses satu round pada sistem yang dibangun pada
paper ini. Pada Gambar 9, satu round ditunjukkan
Gambar 7. Format data jaringan sensor nirkabel oleh urutan sistem blok diagram 2,3,4,5, dan 6. Jadi,
4.1. Penghitungan waktu komputasi penerimaan
nilai RTT dapat dicari dengan menghitung delay yang
terjadi pada blok diagram 2,3,4,5, dan 6 sehingga
data sensor
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sehingga persamaan RTT dapat dicari dengan persamaan (1).
proses penerimaan data dari node sensor ke field
server adalah dengan proses parsing data sensor dan penyimpanan data hasil parsing ke database di field server . Karena data yang datang ke field server pada sebuah jaringan sensor real berbeda-beda tergantung jumlah data sensor yang dibawanya, maka pada paper ini dilakukan perhitungan waktu komputasi dengan variabel banyaknya data sensor yang dibawa sebuah paket serial. Pada paper ini, pengukuran waktu komputasi dilakukan dengan menghitung waktu parsing tiap paket yang dibangkitkan oleh arduino node sensor selama 300 detik. Tiap sesi pengukuran waktu
komputasi dibeda-bedakan
berdasarkan
banyaknya data tiap paket.
Gambar 9. Blok diagram proses pengiriman data
sensor
Dimana, adalah nilai Round Trip Time dan menunjukkan nilai delay yang dihasilkan
Dimana x adalah jumlah data maksimal yang proses blok diagram i.
diteruskan oleh field server dalam sekali proses pengiriman,
menunjukkan kecepatan data sensor yang datang ke field server, RTT menunjukkan round trip time, dan menunjukkan waktu komputasi penerimaan data sensor oleh field server. Apabila persamaan tersebut terpenuhi, data sensor yang masuk ke database fieldserver akan sama atau lebih sedikit dari jumlah data yang dikirim field server dalam sekali forward dalam waktu yang sama atau dibawah nilai
1/ . Pada Tabel 2 ditunjukkan hasil pengukuran
data loss pada pengiriman paket serial berisi 1 data sensor selama 60 detik. Berdasarkan grafik pada
Gambar 10. Grafik Distribusi RTT terhadap jumlah data yang dikirim
Gambar 8, untuk paket serial berisi satu data sensor adalah 0,088 detik, maka jumlah penerimaan
Distribusi nilai RTT hasil pengujian terhadap data oleh field server adalah 1/0,088=11 paket/detik. banyaknya data sensor yang dikirim dari field server
Akan tetapi Tabel 2 menunjukkan bahwa pada ke main server dapat dilihat pada Grafik di Gambar
=20, masih memiliki nilai data loss yang
10. Pada pengukuran ini, Banyaknya data yang kecil. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya dibawa dalam sekali pengiriman berkisar dari 1
buffer antrian pada sistem field server yang masih bisa sampai 150 data. Berdasarkan hasil pengukuran
menampung antrian ketika data datang ke field server. tersebut, diambil nilai Trendline untuk membuat
kesimpulan bentuk distribusi RTT. Persamaan yang Tabel 2. Hasil pengukuran data loss pada paket berisi dihasilkan trendline dalam menyimpulkan distribusi
1 data
RTT arsitektur di paper ini adalah :
Rate
Jumlah Data
Jumlah Data Hasil Loss
0,0493x + 1,895 0
4.3. Perhitungan kecepatan maksimal data sensor
3 Setelah waktu komputasi penerimaan data
6 sensor dan Distribusi RTT diketahui, maka
1337 163 pengaturan kecepatan aliran data dari node sensor
1939 1061 menuju field server dapat dilakukan. Pengaturan
1862 kecepatan ini dilakukan untuk mencegah adanya 4138 kemacetan aliran data pada field server. Apabila data
yang datang dari sensor melebihi nilai 1/(waktu Pada sistem yang telah dibuat, jumlah data komputasi penerimaan), maka akan terjadi data loss
maksimal yang bisa dibawa adalah 150 data tiap satu akibat data sensor tidak tertangani. Apabila data
kali forward data. Berdasarkan fungsi distribusi RTT sensor yang masuk ke field server memiliki
pada persamaan (2), untuk pengiriman data dengan kecepatan data yang lebih tinggi daripada kecepatan
junlah data 150 didapatkan nilai RTT = 11,92026615 field server dalam meneruskan data ke main server
detik. Dengan begitu, dapat dilakukan estimasi (round), maka akan terjadi penumpukan data di field
= 150/9,29 = server jika aliran data sensor tersebut bersifat
kecepatan data maksimal
16,14639 data/detik. Secara teori, apabila pada kontinyu dan terus-menerus. Maka dari itu, Aliran
melebihi 16,14639 data data sensor perlu dibatasi sesuai persamaan (5).
kondisi tersebut
perdetik, maka akan terjadi penumpukkan data di field server dan dapat berjalan dengan baik cukup
dengan hanya mengatur
= 16 data/detik saja. Akan tetapi, banyak kondisi yang menyebabkan pada jaringan bersifat fluktuatif yang
menyebabkan pada waktu tertentu nilainya lebih menyebabkan pada waktu tertentu nilainya lebih
sensor maksimal untuk mengurangi data loss dan seimbang, lalu terjadi nilai RTT yang melebihi nilai
penumpukkan data di field server. Akan tetapi perhitungan, maka akan terjadi penambahan nilai
masih terdapat kekurangan dari sistem yang dibuat, delay yang bersifat berkelanjutan seperti efek
dimana kemampuan penanganan data oleh domino, dimana satu delay yang melebihi perkiraan
raspberry masih rendah dan nilai RTT yang masih akan menyebabkan delay bertambah terus-menerus
tinggi sehingga batasan kecepatan aliran data seperti pada Gambar 11.
sensor menjadi rendah. Untuk memperbaiki performa tersebut, dapat dilakukan dengan
memperbesar bandwidth internet, melakukan upgrade perangkat komputer di main server, dan perbaikan strategy komunikasi di jaringan sensor nirkabel.