Diskripsi Data

A. Diskripsi Data

Berdasarkan hasil pengukuran performa mesin Suzuki Shogun 125 SP menggunkan alat Dynojet 250i. Diketahui besar torsi dan daya pada poros roda menggunakan poros bubungan standar dan modifikasi (durasi 255 o ), sebagai berikut:

1. Torsi dan Daya pada Poros Roda Menggunakan Poros Bubungan Standar

a. Torsi pada Poros Roda

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Torsi pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Standar

Putaran Mesin (RPM)

Torsi Poros (ft-lbs) Pengujian

Jumlah Rata-Rata

Berdasarkan data rata-rata hasil pengamatan pada tabel 4.1. diketahui torsi maksimal pada poros roda adalah 6,28 ft-lbs pada putaran 6000 rpm sedangkan torsi minimal pada poros roda adalah 3,16 ft-lbs pada putaran 10000 rpm

Dari tabel 4.1. data rata-rata torsi pada poros roda jika ditampilkan dalam grafik dapat dilihat pada gambar 4.1.

commit to user

Gambar 4.1. Grafik Rata-Rata Torsi pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Standar

b. Daya pada Poros

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Daya pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Standar

Putaran Mesin (RPM)

Daya Poros (hp) Pengujian

Jumlah Rata-Rata

Berdasarkan data rata-rata hasil pengamatan pada tabel 4.2. diketahui daya maksimal pada poros roda adalah 7,99 ft-lbs pada putaran 7500 rpm sedangkan daya minimal pada poros roda adalah 5,16 ft-lbs pada putaran 4500 rpm.

Putaran Mesin (RPM × 1000)

commit to user

dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.2. Grafik Rata-Rata Daya pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Standar

2. Torsi dan Daya pada Poros Roda Menggunakan Poros Bubungan Modifikasi (Durasi 255 o )

a. Torsi pada Poros Roda

Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Torsi pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Modifikasi (Durasi 255 o )

Putaran Mesin (RPM)

Torsi Poros (ft-lbs) Pengujian

Jumlah Rata-Rata

Putaran Mesin (RPM × 1000)

commit to user

torsi maksimal pada poros roda adalah 6,98 ft-lbs pada putaran 6500 rpm sedangkan torsi minimal pada poros roda adalah 3,85 ft-lbs pada putaran 10000 rpm.

Grafik rata-rata torsi dari tabel 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4.3. Grafik Rata-Rata Torsi pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Modifikasi (Durasi 255 o )

b. Daya pada Poros Roda

Tabel 4.4. Hasil Pengamatan Daya pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Modifikasi (Durasi 255 o )

Putaran Mesin (RPM)

Daya Poros (hp) Pengujian

Jumlah Rata-Rata

Engine Speed (RPM × 1000)

commit to user

daya maksimal pada poros roda adalah 9,78 ft-lbs pada putaran 8000 rpm sedangkan daya minimal pada poros roda adalah 4,40 ft-lbs pada putaran 4000 rpm.

Dari tabel 4.4. data rata-rata daya pada poros roda jika ditampilkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.4. Grafik Rata-Rata Daya pada Poros Roda Menggunakan Poros

Bubungan Modifikasi (Durasi 255 o )

3. Perbandingan Torsi dan Daya pada Poros Roda Menggunakan Poros Bubungan Standar dan Modifikasi (Durasi 255 o )

Berdasarkan rata-rata hasil pengujian yang dilakukan tiga kali menggunakan poros bubungan standar dan modifikasi (durasi 255 o ) pada sepeda motor Suzuki Shogun 125 SP, dapat diketahui perbandingan besar torsi dan daya.

a. Perbandingan Torsi

Grafik perbandingan torsi menggunakan poros bubungan standar dan modifiksi (durasi 255 o ), dapat dilihat pada gambar 4.5.

Engine Speed (RPM × 1000)

commit to user

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Torsi Menggunakan Poros Bubungan

Standar dan Modifikasi (Durasi 255 o )

Dari gambar 4.5. terlihat grafik torsi menggunakan poros bubungan modifikasi lebih tinggi dibandingkan grafik torsi menggunakan poros bubungan standar. Hal ini menunjukan bahwa torsi menggunakan poros bubungan modifikasi lebih besar dibanding torsi menggunakan poros bubungan standar.

Secara spesifik perbandingan torsi diamati melalui data perubahan yang terjadi (peningkatan atau penurunan) saat menggunakan poros bubungan standar dan setelah modifikasi (durasi 255 o ).

Putaran Mesin (RPM × 1000)

Camshaft Standar

Camshaft Modifikasi

commit to user

Standar dan Setelah Menggunakan Poros Bubungan Modifikasi

Putaran Mesin

(RPM)

Torsi (ft-lbs)

Perubahan

Standar

Modifikasi (Durasi 2 55 o )

+ 0 69 Rata-Rata Peningkatan (+)

Rata-Rata Penuruanan (-)

Dari tabel 4.5. diketahui perubahan torsi yang terjadi saat menggunakan poros bubungan standar dan setelah menggunakan poros bubungan modifikasi yaitu: torsi mengalami sebelas kali peningkatan dengan rata-rata +1,40 ft-lbs. Sedangkan torsi mengalami tiga kali penurunan dengan rata rata -0,08 ft-lbs pada putaran 4500 rpm dan satu kali tetap pada putaran 50 rpm. Dengan meningkatnya torsi yang terjadi sebanyak delapan kali diberbagai putaran mesin, hal ini menunjukan bahwa torsi pada poros roda saat menggunakan poros bubungan modifikasi lebih besar dibandingkan saat menggunakan poros bubungan standar.

commit to user

Grafik perbandingan daya menggunakan poros bubungan standar dan modifiksi (durasi 255 o ), dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Daya Menggunakan Poros Bubungan

Standar dan Modifikasi (Durasi 255 o )

Dari gambar 4.6. terlihat grafik daya menggunakan poros bubungan modifikasi lebih tinggi dibandingkan grafik daya menggunakan poros bubungan standar. Hal ini menunjukan bahwa daya menggunakan poros bubungan modifikasi lebih besar dibanding torsi menggunakan poros bubungan standar.

Secara spesifik perbandingan daya dapat diamati melalui data perubahan yang terjadi (peningkatan atau penurunan) saat menggunakan poros bubungan standar dan setelah modifikasi (durasi 255 o ).

Putaran Mesin (RPM × 1000)

Camshaft Standar

Camshaft Modifikasi

commit to user

Standar dan Setelah Menggunakan Poros Bubungan Modifikasi

Putaran Mesin

(RPM)

Daya (hp)

Perubahan

Standar

Modifikasi (Durasi 255 o )

+ 1,24 Rata-Rata Peningkatan (+)

Rata-Rata Penuruanan (-)

Dari tabel 4.6. diketahui perubahan daya yang terjadi saat menggunakan poros bubungan standar dan setelah menggunakan poros bubungan modifikasi yaitu: daya mengalami sepuluh kali peningkatan dengan rata-rata +1,88 hp. Sedangakan torsi mengalami tiga kali penurunan dengan rata rata -0,38 hp. Dari data peningkatan daya yang terjadi sebanyak sepuluh kali diberbagai putaran mesin, hal ini menunjukan bahwa daya pada poros roda saat menggunakan poros bubungan modifikasi lebih besar dibandingkan saat menggunakan poros bubungan standar.

commit to user

Grafik perbandingan torsi dan daya menggunakan poros bubungan standar dan modifikasi dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Torsi Dan Daya Menggunakan Poros

Bubungan Standar Dan Modifikasi (Durasi 255 o )

Dari gambar 4.7. terlihat grafik torsi menggunakan poros bubungan modifikasi lebih tinggi dibandingkan grafik torsi menggunakan poros bubungan standar. Hal ini juga terjadi pada grafik daya, terlihat grafik daya menggunakan poros bubungan modifikasi lebih tinggi dibandingkan grafik daya menggunakan poros bubungan standar. Dengan terlihat lebih tingginya grafik torsi dan daya menggunakan poros bubungan modifikasi, menunjukan bahwa torsi dan daya yang dihasilkan menggunakan poros bubungan modifikasi lebih besar dibandingkan menggunakan poros bubungan standar