Keadaan Penduduk

B. Keadaan Penduduk

1. Perkembangan Penduduk Jumlah penduduk di suatu daerah sangat penting untuk diketahui, karena berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi, dan dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan saat ini dan saat mendatang. Perkembangan penduduk di Kabupaten Sleman selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah, Kepadatan, dan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten

SlemanTahun 2006-2010

Jumlah Penduduk

(Jiwa/Km 2 )

Pertumbuhan Penduduk (%) 2006 2007 2008 2009 2010

3,96 Sumber : BPS Kabupaten Sleman, 2011

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun selalu meningkat. Peningkatan jumlah penduduk disebabkan karena jumlah penduduk yang lahir atau masuk dan menetap lebih besar dari pada jumlah penduduk yang mati atau pindah keluar dari Kabupaten Sleman. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Kabupaten Sleman berjumlah 1.093.110 jiwa, yaitu mengalami kenaikan sebesar 26.437 jiwa dari tahun 2009 yang berjumlah 1.066.673 jiwa. Rata-rata jumlah penduduk di Kabupaten Sleman pada kurun waktu lima tahun terakhir (2006-2010) yaitu sebesar 933.072 jiwa.

commit to user

Seiiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka meningkat pula kepadatan penduduk di Kabupaten Sleman pada kurun waktu lima tahun terakhir. Kepadatan penduduk terus meningkat dari tahun 2006

sebesar 1.593 jiwa/km 2 dan pada tahun 2010 kepadatannya menjadi 1.902 jiwa/km 2 . Dalam kurun waktu lima tahun terakhir rata-rata kepadatan penduduk yaitu sebesar 1.755 jiwa/km 2 , artinya setiap 1 km 2 luas wilayah Kabupaten Sleman terdapat 1.755 penduduk. Pada tahun 2010 pertumbuhan penduduk mencapai angka 2,48% dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 3,96%. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sleman yang fluktuatif namun cenderung mengalami peningkatan ini dikarenakan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk yang besar dalam suatu daerah dapat menjadi kekuatan sekaligus dapat menjadi beban dalam menunjang pembangunan di suatu daerah.

2. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitupenduduk usia belum produktif, usia produktif, dan usia non produktif. Penduduk usia belum produktif adalah penduduk yang berusia ≤ 14 tahun, sedangkan penduduk usia produktif adalah penduduk dengan usia 15-64 tahun, dan penduduk tidak produktif adalah penduduk yang memiliki usia ≥ 65 tahun. Keadaan penduduk pada tahun 2010 berdasarkan umur didominasi kelompok usia produktif dengan usia 15-64 tahun yakni sebesar 738.911 orang atau 67,60%, sedangkan usia belum produktif 0-14 tahun sebanyak 238.732 orang (21,84%) dan yang minoritas adalah kelompok usia tidak produktif 64 tahun keatas sebanyak 115.467 orang (10,56%). Komposisi penduduk yang didominasi oleh kelompok usia produktif menunjukkan efektifitas penduduk yang tinggi. Hal tersebut dilihat pada Tabel 8.

commit to user

Sleman Tahun 2010

No.

Kelompok Umur

Jumlah (Jiwa)

100 Sumber : BPS Kabupaten Sleman, 2011

Berdasarkan Tabel 8, keadaan kependudukan di Kabupaten Sleman didominasi oleh kelompok penduduk usia produktif sejumlah 738.911 jiwa (67,60 %), yaitu penduduk usia produktif dengan umur 15-64tahun. Penduduk dengan usia produktif mempunyai lebih banyak peluang untuk bekerja. Untuk penduduk usia belum produktifyaitu sejumlah 238.732 jiwa (21,84%). Sedangkan penduduk usia tidak produktif yaitu sejumlah 115.467 jiwa (10,56%).

Untuk menghitung besarnya Angka Beban Tanggungan (ABT) dapat digunakan perumusan sebagai berikut:

ABT =

100 %

Produktif sia Penduduk U Jumlah Penduduk U

Non Produktif sia Penduduk U Jumlah Penduduk U

= 47,93 % Berdasarkan perhitungan nilai ABT di Kabupaten Sleman diketahui bahwa nilai ABT di Kabupaten Sleman sebesar 47,93 %, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 48 orang usia non produktif.

commit to user

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin berguna untuk melihat peranannya dalam kegiatan ekonomi pada daerah tersebut. Data mengenai jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sleman dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 9. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten

Sleman Tahun 2006-2010

Tahun

Jenis Kelamin

Laki –Laki (Jiwa)

Perempuan (Jiwa)

Sex Ratio (%) 2006 2007 2008 2009 2010

Sumber: BPS Kabupaten Sleman, 2011 Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sleman dari tahun 2006-2010 terus mengalami pengingkatan.Pada tahun 2010 berjumlah 1.093.110 orang terdiri dari laki – laki sebanyak 547.885 orang dan perempuan sebanyak 545.225 orang. Apabila dilihat dari jenis kelaminnya, pada tahun 2006- 2007 jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki- laki, tetapi mulai tahun 2008-2010 jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.

Angka sex ratio menunjukkan jumlah penduduk laki-laki tiap 100 orang penduduk perempuan. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa angka sex ratio penduduk Kabupaten Sleman selama tahun 2006-2010 bersifat fluktuatif. Untuk mengetahui besarnya sex ratio atau perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan digunakan perumusan sebagai berikut:

100 x 100

penduduk wanita

penduduk pria

SexRatio

SexRatio =

100 %

545.225

547.885

= 100,49 %

commit to user

Berdasarkan perhitungan nilai sex ratio diketahui bahwa besarnya nilai sex ratio di Kabupaten Slemanpada tahun 2010 adalah 100,49 %, artinya dalam 100 orang penduduk perempuan terdapat 100 orang penduduk laki-laki. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk perempuan dan jumlah penduduk laki-laki adalah sama banyak.

3. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Perhatian pemerintah pada bidang pendidikan diwujudkan melalui penyediaan sarana/prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pengajar. Pendidikan merupakan hal yang berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah untuk kemajuan dalam suatu masyarakat. Banyaknya jumlah penganggur menunjukkan pula banyaknya jumlah pencari kerja dengan tingkat pendidikan yang dimiliki di suatu wilayah. Jumlah penganggur menurut pendidikan di Kabupaten Sleman ditunjukkan pada Tabel 10 di bawah ini. Tabel10. Jumlah Penganggur Kabupaten Sleman Menurut Tingkat

Pendidikan Tahun 2010

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah(Jiwa)

Persentase(%)

1. Tidak tamat SD

Jumlah Total

41.260

100 Sumber: BPS Kabupaten Sleman, 2011

Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam berbagai hal pembangunan sehingga untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil sangat terkait dengan pendidikan. Pada tahun 2010 jumlah penganggur di Kabupaten Sleman yang terbesar adalah penduduk dengan tingkat pendidikan SMA. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk sudah sadar akan pentingnya pendidikan untuk masa depan. Penduduk dengan sumberdaya manusia

commit to user

yang berkualitas ini sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan daerah di Kabupaten Sleman.

4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Keadaan mata pencaharian penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti ketrampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang ada. Keadaan penduduk menurut lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Sleman ditunjukkan Tabel 11 berikut. Tabel 11. Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Sektor di Kabupaten

Sleman Tahun 2010

No

Lapangan Pekerjaan Utama

Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri dan Pengolahan Gas, Air, dan Listrik Konstruksi dan Bangunan Perdagangan dan Hotel Transportasi Komunikasi Keuangan dan Persewaan Jasa Lainnya

100 Sumber: BPS Kabupaten Sleman, 2011

Berdasarkan Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Sleman mempunyai mata pencaharian di sektor jasa yaitu sebanyak 139.566 jiwa (27,18%). Sektor pertanian menempati urutan kedua sebagai lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Sleman, yaitu sebanyak 117.592 jiwa (22,90%), sedangkan sektor perdagangan dan hotel menempati urutan ketiga yaitu sebanyak 83.411 jiwa (16,24%). Sektor industri menempati urutan keempat sebagai lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Sleman yaitu sebanyak 70.306 jiwa (13,69%).