TINJAUAN UMUM

A. TINJAUAN UMUM

a. Asumsi Lokasi

Pertimbangan Perancangan Lokasi Secara Umum Dalam penentuan lokasi Community Center Supporter Arema Indonesia diperlukan suatu pertimbangan yang matang dan faktor pendukung antara lain :

1. Lokasi Strategis dan mudah dijangkau

2. Terletak ditengah kota namun tetap mempunyai tingkat ketenangan yang memadai untuk relaksasi.

3. Lokasi dekat dengan Pusat Kegiatan Masyarakat

Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka lokasi yang ditentukan yaitu di daerah Jl.Semeru, Malang, yang termasuk merupakan kawasan pusat kegiatan masyarakat yang antara lain terdapat Stadion Gajayana, Mall Olympic Garden, Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka lokasi yang ditentukan yaitu di daerah Jl.Semeru, Malang, yang termasuk merupakan kawasan pusat kegiatan masyarakat yang antara lain terdapat Stadion Gajayana, Mall Olympic Garden,

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

lapangan tenis, lapangan basket, lapangan bola voli, kolam renang berstandar internasional dan Pasar Wisata ( pada hari minggu ).

b. Letak Geografis Kota Malang

Terletak pada ketinggian antara 440 – 667 dpl, serta 112,06 Bujur Timur dan 7,06 – 8,02 Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung : 

Gunung Arjuno di sebelah Utara

Gunung Tengger di sebelah Timur

Gunung Kawi di sebelah Barat

Gunung Kelud di sebelah Selatan Gunung Kelud di sebelah Selatan

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

Daerah yang berbatasan dengan kota Malang antara lain : Daerah yang berbatasan dengan kota Malang antara lain :

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

a. Arah Timur : Kecamatan Paks dan Kecamatan Tumpang

b. Arah Barat: Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau

c. Arah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso

d. Arah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji

c. Kadar Udara

 Berhawa sejuk dan kering, curah hujan rata-rata tiap tahun 1.833 mm dan

kelembaban udara rata-rata 72 %

d. Keadaan Geologi

Keadaan tanah di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang antara lain :  Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas,cocok untuk industri

 Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian  Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur  Bagian barat merupakan dataran tinggi yangf amat luas menjadi daerah

pendidikan

e. Jenis Tanah

Jenis tanah di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang ada 4 macam, antara lain :

 Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.  Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.  Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.  Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha  Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.  Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.  Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.  Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.

f. Potensi Kota Malang

Potensi Ekonomi Secara administratif, Kota Malang terbagi menjadi lima kecamatan (Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing dan Lowokwaru),57 Kelurahan. Kota ini memiliki jumlah penduduk 756.982 Jiwa (sensus penduduk 2000). Kota Malang pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, berupa kelapa dalam dengan jumlah produksi sebesar 242 ton. Dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kota Malang pada tahun 2006 sebesar 10.739.067,46 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pedagangan, hotel, restoran sebesar, sektor industri pengolahan dan dari sektor jasa. Kota Malang mendapat julukan Switzerland of Indonesia karena kota ini pernah dianggap mempunyai tata kota terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda.

Pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri, dari segi geografis, Malng diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan agrowisatanya, pemandian selecta, Songgoriti atau situs-situs purbkala peninggalan kerajaan Singosari. Di sektor perdagangan mampu mengubah konsep pariwisata kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja. Selain perdaganagan, Kota Malang juga terkenal dengan industrinya, berbagai macam Pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri, dari segi geografis, Malng diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan agrowisatanya, pemandian selecta, Songgoriti atau situs-situs purbkala peninggalan kerajaan Singosari. Di sektor perdagangan mampu mengubah konsep pariwisata kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja. Selain perdaganagan, Kota Malang juga terkenal dengan industrinya, berbagai macam

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

industri seperti makan, minuman, kerajinan emas dan perak sampai garmen , disamping itu juga terdapat kerajiana keramik yang berada di Dinoyo mulai berkembang dan mendapatkan tempat di kalangan pecinta keramik di tanah air.

g. Perkembangan Potensi Kota Malang

a. Fasilitas Perdagangan Kota Malang berfungsi sebagai pusat perdagangan regional. Kegiatan perdagangan yang ada di Kota Malang terbagi atas beberapa kelompok yaitu : Kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan, dan sejenisnya (pasar basah) menggunakan Pasar Induk Gadang. Jenis kegiatan skala besar (grosir), terpusat di pusat kota. Perdagangan campuran (garmen, elektronik, dan jasa misalnya showroom) berkembang secara linier mulai Jalan Basuki Rahmat, dan Jakgung Suprapto dan berkembang sampai Arjosari. Jenis perdagangan jenis lain tersebar hampir seluruh kawasan. Sektor pergudangan, dimana pada sektor pergudangan ini Kota Malang tidak mempunyai kawasan tertentu. Lokasi pergudangan yang ada di Kota Malang bercampur dengan kawasan industri seperti di kawasan industri Bandulan dan Ciptomulyo. Sektor transportasi, dimana terdapat dua jenis sistem transportasi yaitu transportasi jalan raya dan transportasi kereta api. Kedua sistem transportasi tersebut cenderung mengalami perkembangan pesat, khususnya transportasi kereta api, dimana merupakan salah satu angkutan alternatif masa depan karena mempunyai keunggulan yaitu

bebas dari kemacetan .

b. Fasilitas Jasa Komersial b. Fasilitas Jasa Komersial

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

Meliputi fasilitas-fasilitas akomodasi ( hotel, losmen ), jasa keuangan atau perbankan, serta perkantoran perdagangan.

c. Sarana lain yang cukup penting Memiliki cukup banyak terminal angkutan darat dan bandara Abdurrahman Saleh.

h. Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Malang

Pembangunan Daerah perlu diarahkan pada pemanfaatan ruang wilayah secara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitas ruang wilayah daerah dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan umum, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan.

Berdasarkan ketentuan yang ada dalam Undang-undang Tata Ruang No. 26 Tahun 2007 menunjukkan bahwa setiap RTRW harus ditindaklanjuti dengan penyusunan RDTRK sebagai perangkat operasional RTRW. Menindaklanjuti hal tersebut di atas Pemerintah Kota Malang telah membuat Rancangan Peraturan Daerah Kota Malang tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Malang Tengah tahun 2012-2032. Sebagai upaya pelibatan peran masyarakat serta dalam rangka pelaksanaan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang :  Pasal 65 Ayat(1), "Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh

Pemerintah dengan melibatkan peran msyarakat";  Pasal 65 Ayat(2), "Peran masyarakat dalam penataan ruang Pemerintah dengan melibatkan peran msyarakat";  Pasal 65 Ayat(2), "Peran masyarakat dalam penataan ruang

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan, antara lain melalui :

a. Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;

b. Partisipasi dalam pemanfaatan ruang;

c. Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan ruang :  Pasal 20, "Prosedur penyusunan rencana tata ruang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 19 Ayat (1) meliputi :

a. Proses penyusunan rencana tata ruang;

b. Pelibatan peran masyarakat dalam perumusan konsepsi rencana

tata ruang; dan

c. Pembahasan rancangan rencana tata ruang oleh pemangku

kepentingan"

 Pasal 61 Ayat (1), "Prosedur penyusunan rancana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 untuk Rencana Detail Tata Ruang meliputi :

a. Proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang;

b. Pelibatan peran masyarakat pada tingkat kabupaten/kota dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang; dan

c. Pembahasan rancangan Rencana Detail Tata Ruang oleh

kabupaten/kota" sebagaimana ditambahkan pada penjelasan Pasal 61 Ayat (1) Huruf b, "Pelibatan peran masyarakat dalam penyusunan kabupaten/kota" sebagaimana ditambahkan pada penjelasan Pasal 61 Ayat (1) Huruf b, "Pelibatan peran masyarakat dalam penyusunan

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

Rencana Detail Tata Ruang antara lain dilakukan melalui penjaringan opini publik, forum diskusi, dan konsultasi publik pada tingkat kabupaten/kota"

 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata

Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang :

a. Pasal 6, "Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata

ruang berupa :

a. masukan mengenai : 1) Persiapan penyusunan rencana tata ruang; 2) penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan; 3) pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau kawasan; 4) perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan/atau penetapan rencana tata ruang

b. kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan atau sesama unsur masyarakat dalam perencanaan tata ruang.

b. Pasal 7 Ayat (1), "Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah dalam perencanaan tata ruang dapat secara aktif melibatkan masyarakat;

c. Pasal 7 Ayat (2), "Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah yang terkena dampak langsung dari kegiatan penataan ruang, yang memiliki keahlian di bidang penataan ruang, dan atau yang kegiatan penataan ruang, yang memiliki c. Pasal 7 Ayat (2), "Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah yang terkena dampak langsung dari kegiatan penataan ruang, yang memiliki keahlian di bidang penataan ruang, dan atau yang kegiatan penataan ruang, yang memiliki

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

keahlian di bidang penataan ruang, dan atau yang kegiatan pokoknya di bidang penataan ruang.

Pembentukan struktur tata ruang yang ada di wilayah Kota Malang, terbentuk karena masing-masing kawasan mempunyai potensi. Hal tersebut dapat dibuktikan dari beberapa sudut pandang salah satunya adalah berdasarkan fungsi kegiatan yang terbagi atas 2 yaitu :

a. Fungsi Primer Fungsi primer yang ada di Kota Malang adalah : Sektor industri, dimana pada kondisi eksisting terdapat 3 lokasi kawasan industri dan 1 lokasi industri yang berbentuk koridor yang letaknya menyebar yaitu : Kawasan industri terletak di Jalan Karya Timur yang berkembang ke arah timur sampai Jalan Simp. Laksda Adi Sucipto Kawasan industri yang terletak di Jalan Raya Bandulan, Kawasan industri yang terletak di sebelah selatan yaitu di Kelurahan Ciptomulyo dimana pada masa mendatang akan dipindahkan. Industri keramik yang terletak di Dinoyo, dimana letaknya terpencar-pencar dan cenderung berbentuk linier. Sektor perdagangan, dimana pada sektor ini Kota Malang berfungsi sebagai pusat perdagangan regional. Kegiatan perdagangan yang ada di Kota Malang terbagi atas beberapa kelompok yaitu : Kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan, dan sejenisnya (pasar basah) menggunakan Pasar Induk Gadang.

Jenis kegiatan skala besar (grosir), terpusat di pusat kota.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

Perdagangan campuran (garmen, elektronik, dan jasa misalnya showroom) berkembang secara linier mulai Jalan Basuki Rahmat, dan Jakgung Suprapto dan berkembang sampai Arjosari. Jenis perdagangan jenis lain tersebar hampir seluruh kawasan. Sektor pergudangan, dimana pada sektor pergudangan ini Kota Malang tidak mempunyai kawasan tertentu. Lokasi pergudangan yang ada di Kota Malang bercampur dengan kawasan industri seperti di kawasan industri Bandulan dan Ciptomulyo. Sektor transportasi, dimana terdapat dua jenis sistem transportasi yaitu transportasi jalan raya dan transportasi kereta api. Kedua sistem transportasi tersebut cenderung mengalami perkembangan pesat, khususnya transportasi kereta api, dimana merupakan salah satu angkutan alternatif masa depan karena mempunyai keunggulan yaitu bebas dari kemacetan.

b. Fungsi Sekunder Fungsi sekunder yang akan dikembangkan di Kota Malang adalah sebagai kawasan industri, perdagangan, transportasi, perkantoran, kesehatan, peribadatan dan olah raga. Pendidikan, dimana Kota Malang merupakan pusat pendidikan dalam lingkup SWP maupun nasional (sesuai dengan salah satu semboyan Tri Bina Cita). Hal itu tercermin dari banyaknya pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Khususnya perguruan tinggi mempunyai tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi, baik swasta maupun negeri seperti Unibraw, IKIP Negeri Malang, ITN, Unmuh, Unmer, ABM, Widya Gama dan IAIN. Kawasan b. Fungsi Sekunder Fungsi sekunder yang akan dikembangkan di Kota Malang adalah sebagai kawasan industri, perdagangan, transportasi, perkantoran, kesehatan, peribadatan dan olah raga. Pendidikan, dimana Kota Malang merupakan pusat pendidikan dalam lingkup SWP maupun nasional (sesuai dengan salah satu semboyan Tri Bina Cita). Hal itu tercermin dari banyaknya pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Khususnya perguruan tinggi mempunyai tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi, baik swasta maupun negeri seperti Unibraw, IKIP Negeri Malang, ITN, Unmuh, Unmer, ABM, Widya Gama dan IAIN. Kawasan

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

militer di Ksatrian, dimana dikawasan militer ini juga terdapat pendidikan umum. Pariwisata, dimana pada sektor pariwisata Kota Malang berkembang pada pusat pelayanan sarana wisata terutama pada akomodasi, berbelanja, dan fasilitas lainnya

Dasar dan arah pemanfaatan ruang di wilayah kota Surakarta dipertimbangkan atas kenyataan fisik, sodial, ekonomi dan budaya masyarakat dan kotanya, agar dicapai suatu perimbangan penggunaan ruang yang efisien, harmonis dan wajar. Secara lebih konkret, konsep rencana pemanfaatan ruang kota akan disusun dengan mempertimbangkan potensi setiap lokasi terhadap kegiatan yang ada sekarang dengan mengingat :

a. Ketersediaan lahan kota.

b. Keterkaitan antar kegiatan.

c. Sifat fleksibilitas suatu kegiatan.

d. Peranan dan fungsi kawasan tersebut terhadap kota.

e. Karakteristik budaya masyarakat.

f. Peninggalan budaya dan sejarah kota. Adapun kegiatan-kegiatan yang disediakan ruangnya didalam wilayah kota Surakarta mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kota Surakarta di masa mendatang (2013), yakni :

a. Penyediaan areal pusat pariwisata.

b. Penyediaan areal pusat pengembangan kebudayaan.

c. Penyediaan areal olahraga.

d. Penyediaan areal relokasi industri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

e. Penyediaan areal perluasan dan pembangunan pendidikan.

f. Penyediaan areal pusat perdagangan, pertokoan dan perbelanjaan.

g. Penyediaan areal pusat perkantoran/pusat administrasi.

h. Penyediaan areal lingkungan perumahan. Kedelapan fungsi kota yang akan dikembangkan sampai dengan tahun 2013 ini merupakan aktivitas-aktivitas primer bagi kota Surakarta. Berdasar faktor

dampak lingkungan, kemungkinan hambatan pengembangan maka potensi lokasi untuk penyediaan ruang dari kedelapan fungsi tersebut nampak dalam tabel berikut ini ( lembar berikutnya )

B. TINJAUAN KHUSUS Tinjuan Lapangan

1. City of Arema 1. City of Arema

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

a. Lokasi City of Arema terletak di jalan Trunojoyo Malang (dekat dengan stasiun Kota Baru) adalah sebuah toko/distro yang khusus menjual berbagai merchendise yang berhubungan dengan sepak bola,khususnya merchendise klub Arema Indonesia FC. Distro City of Arema terdiri dari 3 toko yang dijadikan satu, membuat distro ini cukup luas.

b. Fasilitas dan Tema City of Arema ini adalah sebuah distro, oleh karena itu fasilitas yang disediakan adalah berbagai macam produk merchandise yng berhubungan dengan sepak bola, khususnya Arema Indonesia FC. City of Arema menyediakan berbagai macam merchendise mulai dari kaos, hem, jaket, boneka, mug, gantungan kunci, syal dsb yang semuanya berhubungan dengan klub Arema Indonesia FC. Tema yang dihadirkan sebenarnya tidak terlalu jelas, karena pemilik sepertinya memang tidak memperdulikan penataan interior distronya, tetapi melihat banyaknya atribut-atribut arema yang di display, penulis menyimpulkan bahwa pemilik menginginkan tema tersebut terbentuk dari dominasi atribut Arema, oleh karena itu tema yang dihadirkan adalah Arema.

c. Elemen Pembentuk ruang - Dinding Dinding pada bangunan ini mengaplikasikan perpaduan finising berupa cat, c. Elemen Pembentuk ruang - Dinding Dinding pada bangunan ini mengaplikasikan perpaduan finising berupa cat,

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

material kayu dan kaca. - Lantai Lantai yang digunakan adalah plester yang di finishing cat berwarna biru, keramik, dan metal.

- Ceiling Ceiling yang di gunakan berupa gypsum board dengan finishing cat plafon warna putih.

d. Interior Sistem - Penghawaan Penghawaan pada toko ini menggunakan penghawaan alami dan buatan(kipas angin)

- Pencahayaan Pencahayaan pada siang hari sebagian menggunakan pencahayaan alami dari bukaan jendela serta dinding kaca. Namun tetap menggunakan bantuan pencahayaan buatan.

- Akustik Distro ini tidak memiliki akustik yang baik, karena soundsystem untuk pemutar lagu-lagu arema di letakkan di luar toko.

e. Furniture Furniture yang digunakan menggunakan material kayu dengan finishing melamik warna natural agar kesan alami dapat terwujud, dan beberapa diantaranya adalah menggunakan metal, seperti yang digunakan untuk menggantung pakaian dan etalase kaca e. Furniture Furniture yang digunakan menggunakan material kayu dengan finishing melamik warna natural agar kesan alami dapat terwujud, dan beberapa diantaranya adalah menggunakan metal, seperti yang digunakan untuk menggantung pakaian dan etalase kaca

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

Foto Survei lapangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

2. Ongisnade Café & Store

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

a. Lokasi Ongisnade Café & Store terletak di jalan Ciliwung adalah sebuah ruko yang menyediakan fasilitas café dan store. Lokasinya dekat dengan jalan protocol kota Malang sehingga cukup mudah dalam mencapai lokasinya

b. Fasilitas dan Tema Ongisnade Café & Store ini adalah sebuah ruko, Mereka menyediakan berbagai macam merchandise yang berhubungan dengan klub Arema Indonesia FC. Ongisnade Café & Store menyediakan fasilitas untuk nonton bareng. Ongisnade Café & Store menyediakan berbagai macam merchendise mulai dari kaos, hem, jaket, boneka, mug, gantungan kunci, syal dsb yang semuanya berhubungan dengan klub Arema Indonesia FC. Tema yang dihadirkan adalah modern karena terlihat dari bentuk-benuk furnishing yang cukup simple.

c. Elemen Pembentuk ruang - Dinding Dinding pada bangunan ini mengaplikasikan perpaduan finising berupa cat, material kayu dan kaca.

- Lantai Lantai yang digunakan adalah keramik berwarna putih. - Ceiling Ceiling yang di gunakan berupa gypsum board dengan finishing cat plafon abu-abu dan hitam.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

d. Interior Sistem - Penghawaan Penghawaan pada toko ini menggunakan penghawaan alami dan buatan(kipas angin)

- Pencahayaan Pencahayaan pada siang hari sebagian menggunakan pencahayaan alami dari bukaan jendela serta dinding kaca. Namun tetap menggunakan bantuan pencahayaan buatan.

- Akustik Ongisnade Café & Store ini menggunakan dinding sebagai peredam suara pada area nonton bareng.

e. Furniture Furniture yang digunakan menggunakan material kayu dengan finishing warna abu-abu, dan beberapa diantaranya adalah menggunakan metal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

BAB IV ANALISA DESAIN

A. PROGRAMMING

1. DEFINISI PROYEK

Perancangan sebuah public dan comercial space, dengan keluasan interior area 1200m 2 - 1500m 2 (adalah ruang/bangunan yang bediri sendiri tidak tergabung dalam mall/square). Bangunan pada perancangan kali ini adalah Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC.

Solo dengan pertimbangan-pertimbangan yang terkait adalah site plan yang berada di kawasan perkotaan, yang lazim dengan kegiatan bisnis perekonomian dan pariwisata. Sehingga mendukung kegiatan utama yang dilakukan di dalam bangunan ini.

2. ASUMSI LOKASI

Pertimbangan Perancangan Lokasi Secara Umum Dalam penentuan lokasi Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC di Malang diperlukan suatu pertimbangan yang matang maupun faktor pendukung bagi terlaksananya kegiatan pada Community Center, antara lain :

a. Lokasi mempunyai akses yang tingggi terhadap fasilitas dan sarana penunjang operasional.

b. Lokasi merupakan salah satu konsentrasi publik, sehingga mudah dijangkau.

c. Lokasi tersebut dekat dengan Pusat Kegiatan Masyarakat c. Lokasi tersebut dekat dengan Pusat Kegiatan Masyarakat

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

d. Lokasi dekat dengan Stadion Gajayana sebagai base Arema Indonesia FC Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka lokasi yang ditentukan yaitu di daerah Jl.Semeru, Malang, yang merupakan salah satu kawasan kegiatan masyarakat Malang.

3. STATUS KELEMBAGAAN

Status kelembagaan dari Community Center ini adalah milik swasta, Status kelembagaan dari Community Center ini adalah milik swasta,

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

dimana pengelolaanya secara penuh didukung oleh Departemen Pariwisata dan dengan perijinan dari PERDA perihal perijinan daerah tentang usaha rekreasi dan hiburan.

4. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi dari Community Center Suporter Sepakbola Klub Arema Indonesia FC ini adalah sebagai berikut :

5. PROGRAM KEGIATAN

Jam buka pada Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC ini berbeda-beda: - Untuk museum beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 – 22.00 - Untuk Café beroperasi tiap hari mulai pukul 09.00-22.00 (apabila ada

even nonton bareng beroperasi hingga acara selesai) - Untuk Office/Kesekretariatan beroperasi setiap hari mulai pukul

09.00- selesai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

- Untuk Merchandise Store beroperasi tiap hari mulai pukul

10.00-22.00.

(1) Kegiatan utama seperti transaksi jual beli, kesekretariatan, melihat museum, dan nongkrong/nobar. (2) Kegiatan pengelola seperti administrasi, marketing, pengarsipan, pengarahan, pemberian informasi, pelayanan serta kegiatan pengelolaan operasional, (3) Kegiatan servis yang terdiri dari mecanical electrical, dan maintenence bangunan serta, (4) kegiatan penunjang yang terdiri dari kegiatan menunggu, kebutuhan konsumsi, interaksi, kebutuhan ibadah (mushola) dan kebutuhan lavolatory.

6. ALUR KEGIATAN

Pola Kegiatan

a. Kegiatan Pengunjung a. Kegiatan Pengunjung

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

b. Kegiatan pengelola

7. PROGRAM RUANG

a. Kelompok Pengunjung

AKTIVITAS

KEBUTUHAN RUANG

 Datang, menyesuaikan diri  Mencari informasi  Melihat Museum  Melihat-lihat merchandise

 Lobby  Resepsionis  Museum  Merchandise Store  Lobby  Resepsionis  Museum  Merchandise Store

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

 Mencoba merchandise  Membayar  Berdiskusi  Nongkrong  Kebutuhan Konsumsi  Aktivitas pribadi

 Ruang Pas  Kasir  Sekretariatan  Cafe  Cafe  Toilet, Mushola

b. Kelompok staff pengelola

AKTIVITAS

KEBUTUHAN RUANG

 Pengawasan  Persiapan  Rapat, koordinasi  Penyimpanan Barang  Kebutuhan konsumsi  Memberikan informasi  Museum tour  Melayani pengunjung  Kebutuhan Konsumsi  Aktivitas pribadi

 Kantor  R. Karyawan  R. Rapat  R. Gudang dan produksi  Pantry  Lobby  Museum  Merchandise Store  Cafe  Toilet, Mushola

8. BESARAN RUANG

Besaran ruang pendidikan desain interior disesuaikan menurut kebutuhan dan standart yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran :

a. HD : Dimensi Manusia dan Ruang Interior

b. DA : Data Arsitek

c. TS

: Time Saver for interior design : Time Saver for interior design

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

 Kapasitas 20% dari

jumlah

pengguna

bangunan per hari = 40-60 orang

 Standart

m²/orang  Luas : 60 x 0.9 = 54

Literatur Lobby

Zona Sirkulasi

Sumber : Panero, 2003, hal 33

Lebar Lintasan Publik Utama

Sumber : Panero, 2003, hal 201

RUANG

KETERANGAN

STANDAR T

LUAS

R. Staf

 10% dari pengunjung, 200 x 10% = 20 staf

 Meja kerja bentuk ‘U’ dengan cabinet :

5.44 m² / staf  Luas : 20 x 5.44 =

108.8 ²m

HD

108.8 m² R. Direktur

 Kapasitas 2 orang  Standart area

TS

24 m² 24 m²

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

kerja : 12m²/orang  Luas : 2 x 12 = 24 m²

R. rapat

 Kapasitas 10 orang  Standart : 0.8

m²/orang  Luas : 10 x 0.8 =

Perhitungan Kebutuhan Ruang

140.8 m² + 20% = 168.96 m²

Kursi untuk penggunaan umum

Sumber : Panero, 2003, hal 128

RUANG

KETERANGAN

STANDAR T

LUAS

Merchandise Store

 Kapasitas 70% dari

jumlah

pengguna

bangunan per hari = 150 orang

 Standart

m²/orang  Luas : 150 x 0.9 =

200 orang  Area makan dan

sirkulasi

m²/orang  Dapur

m²/staf, asumsi 15 staf  15 x 2.57m² = 38.55m²

 Luas : (150 x 1.96)+38.55 = 294 + 38.55 = 430.55 m²

 Kapasitas 70% dari

jumlah

pengguna

bangunan per hari = 150 orang

asumsi

180 m² 180 m²

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

 Standart

m²/orang  Museum:150 x 1.2 = 180m²

TOTAL

914.51 m²

Literatur ruang rileks

Jarak Bersih minimal di belakang kursi makan

Sumber : Panero, 2003, hal 146

Kebutuhan jarak bersih antara meja amkan dan bufet

Sumber : Panero, 2003, hal 145

Loker

 Asumsi pengguna 100 orang  Luas @loker = 0.3

m²  Luas : 100 x 0.3 m² =30 m²

HD

30 m²

R. Administrasi

 Kapasitas 10 orang  Standart area kerja :

2.84m²/orang  Luas : 10 x 2.84 =

R. Cleaning Servis

 Kapasitas 5  Luas area kerja :

1.64m²/orang  Luas : 5 x 1.64 =

R. Toilet, Lavatory

 Kapasitas 20 orang  Standart :

2.42m²/orang  Luas : 20 x 2.42 =

48.4 m²

HD

48.4 m² Mushola

TOTAL

115 m² 115 m²

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

LUAS KEBUTUHAN RUANG

1029.51 m²

9. PEMBENTUK RUANG

a.Lantai Analisa Penggunaan Bahan Lantai

Ruang

Dasar Pertimbangan

Kriteria Bahan

Alternatif Bahan Sekretaria t/ Office

a. Efisiensi

penggunaan

bahan

b. Aktifitas pengunjung

c. Lay out

d. Bentuk ruang

e. Fungsi ruang

f. Besaran ruang

g. Sistem sirkulasi

h. Akustik

i. Dapat menampung pola

furniture yang dinamis

a. Mempunyai sifat

akustik

b. Tahan lama

c. Mudah perawatan dan pembersihan

d. Kuat

menahan

beban

e. Tidak licin

f. Tahan lembab

g. Tahan gores

h. Daya pantul sinar tidak lebih dari 30%

a. Keramik tile

b. Granit

c. Marmer

d. Wood laminated

e. Temperated glass

f. Marmer

Museum

a. Efisiensi

penggunaan

bahan

b. Aktifitas pengunjung

c. Lay out

d. Bentuk ruang

e. Fungsi ruang

f. Besaran ruang

g. Sistem sirkulasi

h. Akustik

i. Dapat menampung pola penataan

ruang

dan

a. Mempunyai

sifat

akustik

b. Desain

dapat memberikan arahan

c. Tahan lama

d. Mudah

perawatan

dan pembersihan

e. Kuat

menahan

beban

f. Tidak licin

g. Tahan lembab

a. Keramik tile

b. Granit

c. Stone/batu c. Stone/batu

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

furniture yang dinamis

h. Tahan gores

i. Daya pantul sinar tidak lebih dari 30%

Merchandise Store

a. Efisiensi

penggunaan

bahan

b. Aktifitas pengunjung

c. Lay out

d. Bentuk ruang

e. Fungsi ruang

f. Besaran ruang

g. Sistem sirkulasi

h. Akustik

i. Dapat menampung pola penataan

ruang

dan

furniture yang dinamis

a. Mempunyai

sifat

akustik

b. Desain

dapat memberikan arahan (guidance)

c. Tahan lama

d. Mudah

perawatan dan pembersihan

e. Kuat

menahan

beban

f. Tidak licin

g. Tahan lembab

h. Tahan gores

i. Daya pantul sinar tidak lebih dari 30%

a. Keramik tile

b. Granit

c. Wood laminated

d. Parquet

Cafe

d. Efisiensi

penggunaan bahan

e. Aktifitas

pengunjung

f. Lay out

g. Bentuk ruang

h. Fungsi ruang

i.

Besaran ruang

menampung pola penataan

a. Mempunyai

sifat

akustik

b. Desain

dapat memberikan arahan

c. Tahan lama

d. Mudah perawatan dan pembersihan

e. Kuat menahan beban

f. Tidak licin

g. Tahan lembab

h. Tahan gores

i. Daya pantul sinar tidak lebih dari 30% i. Daya pantul sinar tidak lebih dari 30%

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

ruang dan furniture yang dinamis

b.Dinding Analisa Penggunaan Material Dinding

Ruang

Dasar Pertimbangan

Kriteria Bahan

Alternatif Bahan Sekretariat dan Office

a. Lay out

b. Pola lantai

c. Potensi luar ruang

d. Bentuk ruang dan

rencana bukaan

e. Dinding sebagai

pembatas visual, pelindung cuaca, pengatur sirkulasi udara, pendukung estetik

f. Akustik

g. Mendukung

fleksibilitas ruang

h. Mendukung suasana ruang

i. Fungsi ruang

a. Mendukung akustik

agar suara dari luar ruangan tidak masuk ke dalam ruang .

b. Tahan lama

c. Tahan gesek

d. Mudah perawatan

e. Tahan terhadap

perubahan suhu dan kelembaban

f. Mendukung fleksibilitas ruang

a. Gypsumboard

b. Karpet wall to wall

c. Partisi kayu

d. Kaca

Museum

a. Lay out

b. Pola lantai

c. Potensi luar ruang

d. Bentuk ruang dan

a. Mendukung akustik

agar suara dari luar ruangan tidak masuk ke dalam ruang .

a. Gypsumboard

b. Karpet wall to wall

c. Partisi kayu c. Partisi kayu

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

rencana bukaan yang ada

e. Dinding sebagai

pembatas visual, pelindung cuaca, pengatur sirkulasi udara, pendukung estetik

f. Akustik

g. Mendukung fleksi- bilitas ruang

h. Mendukung suasana ruang

i. Fungsi ruang

b. Tahan lama

c. Tahan gesek

d. Mudah perawatan

e. Tahan terhadap

perubahan suhu dan kelembaban

f. Mendukung

fleksibilitas ruang

d. Kaca

Merchandise Store

a. Lay out

b. Pola lantai

c. Potensi luar ruang

d. Bentuk ruang dan

rencana bukaan yang ada

e. Dinding sebagai

pembatas visual, pelindung cuaca, pengatur sirkulasi udara, pendukung estetik

f. Akustik

g. Mendukung fleksi- bilitas ruang

h. Mendukung suasana ruang

a. Mendukung akustik

agar suara dari luar ruangan tidak masuk ke dalam ruang .

b. Tahan lama

c. Tahan gesek

d. Mudah perawatan

e. Tahan terhadap

perubahan suhu dan kelembaban

f. Mendukung

fleksibilitas ruang

a. Gypsumboard

b. Partisi kayu

c. Kaca

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

i. Fungsi ruang

Cafe

a. Lay out

b. Pola lantai

c. Potensi luar ruang

d. Bentuk ruang dan

rencana bukaan yang ada

e. Dinding sebagai

pembatas visual, pelindung cuaca, pengatur sirkulasi udara, pendukung estetik

f. Akustik

g. Mendukung fleksi- bilitas ruang

h. Mendukung suasana ruang

i. Fungsi ruang

a. Mendukung akustik

agar suara dari luar ruangan tidak masuk ke dalam ruang .

b. Tahan lama

c. Tahan gesek

d. Mudah perawatan

e. Tahan terhadap

perubahan suhu dan kelembaban

f. Mendukung

fleksibilitas ruang

a. Gypsumboard

b. Partisi kayu

c. Kaca

c.Langit-langit Analisa Penggunaan Material Langit-langit / Ceiling

Ruang

Dasar Pertimbangan

Kriteria Bahan

Alternatif Bahan Sekretariat dan Office

a. Lay out

b. Konsep lantai dan

dinding

c. Fungsi ruang dan

a. Mendukung syarat

akustik

b. Mempunyai kuat

yang dapat dukung

a. Acoustic board

b. Gypsum board b. Gypsum board

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

aktifitas

d. Struktur serta

konstruksi atap

e. Ketinggian titik

lampu dan rencana instalasi

f. Akustik

g. Mendukung pada

suasana ruang

konstruksi listrik

c. Ringan

d. Tahan lama

e. Mudah perawatan

f. Memiliki nilai

estetis

g. Tahan terhadap

perubahan suhu

c. Multiplek

d. Lumbersserin

Museum

a. Lay out

b. Konsep lantai dan

dinding

c. Fungsi ruang dan

aktifitas

d. Struktur serta

konstruksi atap

e. Ketinggian titik

lampu dan rencana instalasi

f. Akustik mendukung

pada suasana ruang

a. Mendukung syarat

akustik

b. Mempunyai kuat

yang dapat dukung konstruksi listrik

c. Ringan

d. Tahan lama

e. Mudah perawatan

f. Memiliki nilai

estetis

g. Tahan terhadap

perubahan suhu

a. Acoustic board

b. Gypsum board

c. Multiplek

d. Lumberssering

Merchandise Store

a. Lay out

b. Konsep lantai dan

dinding

c. Fungsi ruang dan

aktifitas

d. Struktur serta

konstruksi atap

e. Ketinggian titik lampu

dan rencana instalasi

f. Akustik mendukung

a. Mendukung syarat akustik

b. Mempunyai kuat

yang dapat dukung konstruksi listrik

c. Ringan

d. Tahan lama

e. Mudah perawatan

f. Memiliki nilai estetis

a. Acoustic board

b. Gypsum board

c. Multiplek

d. Lumberssering d. Lumberssering

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

pada suasana ruang

g. Tahan terhadap

perubahan suhu

Cafe

a. Lay out

b. Konsep lantai dan dinding

c. Fungsi ruang dan aktifitas

d. Struktur serta konstruksi atap

e. Ketinggian titik lampu dan rencana instalasi

f. Akustik mendukung pada suasana ruang

a. Mendukung syarat

akustik

b. Mempunyai kuat

yang dapat dukung konstruksi listrik

c. Ringan

d. Tahan lama

e. Mudah perawatan

f. Memiliki nilai estetis

g. Tahan terhadap

perubahan suhu

10. PENGISI RUANG

Furniture menggunakan beberapa macam material seperti kayu, stainless, dsb. Desain furniture yang digunakan adalah simpel, ringan, dan sedikit ornamen menyesuaikan tema kontemporer.

Bentuk dan warna sesuai dengan konsep dan tema dari perancangan . Warna biru tetap menjadi dominan dalam perancangan kali ini, karena dapat menciptakan suasana dari klub sepakbola Arema Indonesia FC itu sendiri. Selain itu, agar warna tidak monoton, warna –warna lain akan diaplikasikan terutama warna-warna soft sebagai pendukung tema kontemporer. Bentuk yang digunakan menggunakan bentuk-bentuk yang simpel dan aman bagi pengunjung dan pengelola.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

11. SISTEM INTERIOR

a. Pencahayaan Analisa Pencahayaan Ruang

Ruang

Kriteria Analisa

Alternatif Sistem Sekretariat dan Office

pengoperasiannya  Tidak memerlukan perawatan

khusus  Dapat digunakan di berbagai

tempat, keadaan, waktu dan model yang sesuai dengan perancangan yang diinginkan

 Dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhan benda yang memerlukan cahaya

 Pencahayaan Alami  Pencahayaan Buatan

Museum

 Tidak memerlukan bahan dan

pengoperasiannya  Tidak

memerlukan

perawatan

khusus  Dapat digunakan di berbagai

tempat, keadaan, waktu dan model yang sesuai dengan perancangan yang diinginkan

 Dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhan benda yang memerlukan cahaya

 Pencahayaan Alami  Pencahayaan Buatan  Pencahayaan Alami  Pencahayaan Buatan

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

Merchandise Store

 Tidak memerlukan bahan dan

instalasi khusus dalam pengoperasiannya

 Tidak memerlukan perawatan khusus

 Dapat digunakan di berbagai tempat, keadaan, waktu dan model yang sesuai dengan perancangan yang diinginkan

 Dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhan benda yang memerlukan cahaya

 Pencahayaan Alami  Pencahayaan Buatan

Cafe

 Tidak memerlukan bahan dan

instalasi khusus dalam pengoperasiannya

 Tidak memerlukan perawatan khusus

 Dapat digunakan di berbagai

tempat,

keadaan, waktu dan model yang sesuai dengan perancangan yang diinginkan

 Dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhan benda yang memerlukan cahaya

 Pencahayaan Alami  Pencahayaan Buatan

b. Penghawaan b. Penghawaan

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

Analisa Penghawaan Ruang

Ruang

Kriteria Analisa

Alternatif Sistem Sekretariat dan Office

 Tidak memerlukan bahan dan

pengoperasiannya  Mudah dalam pengoperasiannya  Mampu memberikan derajat

kelembaban sesuai dengan yang diinginkan pada suatu tempat

 Penghawaan Buatan

Museum

 Tidak memerlukan bahan dan

pengoperasiannya  Mudah dalam pengoperasiannya  Mampu memberikan derajat

kelembaban sesuai dengan yang diinginkan pada suatu tempat

 Penghawaan Buatan

Merchandise Store

 Tidak memerlukan bahan dan

pengoperasiannya  Mudah dalam pengoperasiannya  Mampu memberikan derajat

kelembaban sesuai dengan yang diinginkan pada suatu tempat

 Penghawaan Buatan

Cafe

 Tidak memerlukan bahan dan

pengoperasiannya  Mudah dalam pengoperasiannya  Mampu memberikan derajat

kelembaban sesuai dengan yang diinginkan pada suatu tempat

 Penghawaan Alami  Penghawaan Buatan  Penghawaan Alami  Penghawaan Buatan

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

c. Akustik Dalam sistem akustik, sumber bunyi dari suatu kegiatan (manusia atau mesin) akan menimbulkan dampak yang enak didengar atau tidak enak didengar (gaduh / bising). Kebisingan mempunyai pengaruh dalam kenyamanan fisik suatu wadah kegiatan (bangunan) yang tingkat kebisingannya berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga untuk mengantisipasinya perlu tinjauan konsep perencanaan dan perancangan arsitektur yang memperhatikan akustik.

12. SISTEM KEAMANAN

a. Dari Ancaman Kebakaran Suatu perancangan yang baik tentunya memperhatikan masalah keamanan dari segi fisik bangunn dan terutama yang menyangkut kenyamanan pengunjung dari hal-hal yang mengganggu serta membahayakan jiwa seseorang. Maka diperlukan sarana peralatan yang berhubungan dengan keamanan yang dapat diletakkan paada titik utilitas bangunan. Peralatan tersebut dapat berupa :

1) Hidran air : pipa dengan kran air dimana tersedia selang dan alat semprot air dengan lampu kontrol guna mengantisipasi kebakaran.

2) Sprinklers : alat kran air yang dipasang dengan jarak tertentu dihubungkan dengan pipa air diatasnya, dipasang satu sistem dengan heat detektor, sehingga jika kondisi panas dengan suhu tertentu atau 2) Sprinklers : alat kran air yang dipasang dengan jarak tertentu dihubungkan dengan pipa air diatasnya, dipasang satu sistem dengan heat detektor, sehingga jika kondisi panas dengan suhu tertentu atau

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

terjadi kebakaran alat tersebut otomatis menyemprotkan air

3) Tabung gas berisi gas CO 2 atau obat kimia anti api yang dilengkapi dengan alat penyemprot ( liquid foam )

4) Tersedia sign keluar ruangan dan kapak merah apabila diperlukan untuk memecah dinding kaca

b. Dari Ancaman Kejahatan Manusia Dasar pertimbangan :

1) Sistem operasionalnya yang mudah dan memiliki kemampuan tinggi untuk melindungi bangunan

2) Tidak mengganggu penampilan bangunan

3) Bentuk dan luasan bangunan

4) Jenis sistem yang digunakan :

a. Sistem CCTV (Close Circuit Television), adalah yang digunakan untuk memantau atau memonitor kegiatan yang sedang berlangsung dengan menggunakan camera TV sebagai alat monitoring

b. Sistem door and exit control Merupakan sistem dengan pemakaian pintu sebagai alat untuk mengatasi bahaya yang datang dari luar bangunan. Pintu-pintu yang berhubungan dengan luar bangunan diberi dan diawasi oleh seperangkat alat pendeteksi elektronik.

13. SISTEM ORGANISASI RUANG

Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang sesuai dengan fungsi Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang sesuai dengan fungsi

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC, maka orgaanisasi ruang harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Pengelompokan ruang sesuai dengan pengelompokan kegiatan pengunjung.

2. Tingkat efisiensi ruang yang cukup.

3. Pengaturan tingkat kebisingan untuk menciptakan suasana relaksasi.

4. Sirkulasi antar ruang yang nyaman dan terarah. Alternatif pengorganisasian ruang

Organisasi Ruang

Keuntungan

Kerugian

a) Linier

 Mudah

menyesuaikan

kondisi  Sirkulasi jelas dan terarah  Pencapaian mudah  Adanya hirarki ruang

 Kurang efisien, dan butuh banyak ruang  Tidak ada orientasi

utama

dari semua

ruang  Tidak

ada pengelompokan

dan pemilahan

kegiatan berdasarkan

sifat fungsi kegiatan

 Terpusat

 Memiliki pusat / orientasi

kegiatan  Bersifat stabil  Pencapaian ke titik ter-

tentu mudah & langsung  Efisiensi tinggi

 Arah sirkulasi terpusat

pada

satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

 Radial

 Perpaduan antara organi-

sasi linier dan radial  Menghasilkan pola dinamis  Pencapaian ke titik tertentu

mudah dan langsung

 Arah sirkulasi terpusat

pada

satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang

 Cluster

 Dapat menerima ruang –

bentuknya  Luwes dan dapat mene-

perubahan langsug tanpa mempengaruhi

karakter-

nya

 Tidak ada orientasi utama pada ruang  Kontrol visual kurang

baik

Dari keempat alternatif di atas, penulis menggunakan organisasi ruang radial pada bangunan utama, sedangkan pada bangunan museum menggunakan oraganisasi ruang linear.

14. SISTEM SIRKULASI

Terdapat beberapa jenis sistem sirkulasi, yaitu:

1. Linier Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu deret ruang-ruang. Di samping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

2. Radial Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkermbang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersarna.

3. Spiral (berputar) Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah

4. Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang Saling berpotonqan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.

5. Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

6. Komposit (gabungan) Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya membuat kombinasi dari pola-pola di atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan atau kamar, serta tempat untuk sirkulasi vertikal berupa tangga-tangga, landaian, dan elevator. Semua bentuk titik pusat ini memberikan kejelasan jalur pergerakan melalui bangunan dan menyediakan kesempatan untuk berhenti sejenak, beristirahat, dan menentukan orientasi. Untuk menghindari timbulnya orientasi yang Membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

Gambar IV. 2 Ilustrasi Pola sirkulasi

Sumber : cing 2000, hal 221

Berdasarkan beberapa alternatif dalam sistem sirkulasi di atas, penulis menggunakan sistem sirkulasi radial pada bangunan utama, dan linear pada Berdasarkan beberapa alternatif dalam sistem sirkulasi di atas, penulis menggunakan sistem sirkulasi radial pada bangunan utama, dan linear pada

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

bangunan museum.

15. POLA HUBUNGAN ANTAR RUANG

16. ZONING DAN GROUPING

Pada prinsipnya penentuan zoning dan grouping berdasarkan atas pertimbangan sifat dari kegiatan dan kepentingannya. Untuk menentukan kelompok dari suatu ruang yang harus diperhatikan adalah :

a. Sirkulasi pengunjung, pemain, teknisi dan pengelola.

b. Pola pencapaian aktifitas didalam ruang.

c. Tingkat kegunaan dan sifat ruang.

d. Tingkat privasi, keamanan dan kenyamanan. Kriteria penentuan tersebut dengan pertimbangan Zona Publik

a. Untuk umum

b. Mudah dicapai oleh pengunjung

c. Tingkat ketenangan rendah. Zona Semi Publik

a. Mudah dicapai

b. Diperuntukkan bagi pemain dan teknisi

c. Tingkat ketenangan cukup

d. Efisiensi tinggi d. Efisiensi tinggi

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

Zona Privat

a. Digunakan bagi pengelola, pemain, dan teknisi

b. Mudah dicapai oleh pengelola, pemain dan teknisi

c. Tingkat ketenangan tinggi Zona Servis

a. Sebagai area pelayanan

b. Mudah dicapai dari luar

c. Sebagai pendukung fasilitas utama

d. Mudah dalam pengawasan

e. Tidak menggunakan fasilitas utama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144

B. KEPUTUSAN DESAIN