STUDI KASUS KLUB SEPAK BOLA PERSIS SOLO TAHUN 2006 - 2011

SKRIPSI

Oleh : PANDY SETIAWAN NIM. K4608031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Pandy Setiawan NIM : K 4608031 Jurusan/Program Studi : JPOK/ PENJASKESREK

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “STUDI KASUS KLUB SEPAK BOLA PERSIS SOLO TAHUN 2006 – 2011” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 4 Juli 2012 Yang membuat pernyataan

Pandy Setiawan

TAHUN 2006 - 2011

Oleh : PANDY SETIAWAN NIM. K4608031

Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 4 Juli 2012

Pembimbing I

Drs.H.Sunardi, M.Kes NIP. 19581121 199003 1 004

Pembimbing II

Drs.Agus Mukholid, M.Pd NIP. 19640131 198903 1 001

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua

: Drs. Waluyo, M.Or

.......................... Sekretaris

: Waluyo, S.Pd, M.Or

.......................... Anggota I

: Drs. H. Sunardi, M.Kes

.......................... Anggota II : Drs. Agus Mukholid, M.Pd

Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si NIP 19660415 199103 1 002

Pandy Setiawan. STUDI KASUS KLUB SEPAK BOLA PERSIS SOLO TAHUN 2006 – 2011. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejarah Klub Sepak Bola Persis Solo. (2) keadaan organisasi dan managemen Klub Sepak Bola Persis Solo. (3) pelatih, program latihan dan atlet Klub Sepak Bola Persis Solo. (4) keadaan sarana dan prasarana Klub Sepak Bola Persis Solo. (5) anggaran dana yang dikelola oleh Klub Sepak Bola Persis Solo. (6) prestasi yang dicapai oleh Klub Sepak Bola Persis Solo.

Bentuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan strategi studi kasus terpancang tunggal yaitu sasaran yang akan diteliti sudah dibatasi dan ditentukan serta terpusat pada satu lokasi yang mempunyai karakteristik tersendiri. Sumber data yang digunakan adalah sumber benda, tempat, peristiwa, informan, dan dokumen. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian, dimana peneliti memilih informan yang dipandang mengetahui permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya. Dalam penelitian ini, untuk mencari validitas data digunakan dua teknik trianggulasi yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif, yaitu proses analisis yang bergerak diantara tiga komponen yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Persis Solo berdiri tahun 1923 dengan nama Vorstenlandche Voetbal Bond (VVB) atas usulan Soemokartiko kemudian diganti dengan Persatuan Sepakbola Indonesia Surakarta (PERSIS). (2) Keadaan organisasi dan manajemen Persis Solo sudah memiliki unsur yang baik dan melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya. (3) Pelatih yang dimiliki Persis Solo adalah seorang yang berkompeten dalam bidang olahraga dan rencana latihan dibuat secara terprogram dan atlet fokus dalam latihan. (4) Persis Solo telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai yaitu memiliki stadion Manahan untuk pertandingan, stadion Sriwedari untuk latihan, mess atlet dan pelatih, kantor sekretariat dan balai Persis. (5) Pada tahun 2006-2007 Persis Solo masih ditopang oleh dana APBD Pemkot Surakarta. Tetapi setelah itu sudah lepas dari dana tersebut, sehingga sumber dana yang diperoleh dari sponsor, kerja sama dengan pihak swasta, sumbangan dari pemerintah atau swasta yang tidak mengikat dan dari dewan penyatun yayasan, dsb. (6) Prestasi yang dimiliki Persis Solo setiap tahunnya berbeda-beda. Prestasi Persis Solo dipengaruhi oleh pemain-pemain yang berkualitas yang sangat berhubungan dengan adanya dana yang dimiliki.

Simpulan penelitian ini adalah PERSIS telah meiliki unsur-unsur yang memadai sebagai sebuah klub sepak bola. Tetapi yang menjadi kendala adalah kekurangan dana yang menghambat prestasi serta program kerja dari PERSIS

Pandy Setiawan. STUDY CASE OF PERSIS SOLO FOOTBALL CLUB IN YEARS 2006 TO 2011. Thesis. Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March. July 2012.

This study aims to determine: (1) History of Persis Solo Football Club. (2) The state of organization and management of Persis Solo Football Club. (3) Coaches and athletes training program of Persis Solo Football Club. (4) The state of facilities of Persis Solo Football Club. (5) Budget funds managed by Persis Solo Football Club. (6) Achievement attained by Persis Solo Football Club.

The methodology of this research was qualitative descriptive. On this research used a single fixed case study which the object would be observed has limited and centralized on certain location which has special characteristics. The data sources used were the source object, places, events, informants and documents. The technique of collecting data used were observation, interviews, and documents analysis. The technique of sampling used was purposive sampling is getting sampling based on the purpose of the research, the place where the researcher choose informant who know the issues deeply and can be trusted. In this research used two triangulation techniques to find out the validity of the data namely triangulation data and triangulation method. Technique of analyzing data used was interactive analysis which the analysis process that moves between three components there was data reduction, data presentation and verification or inference which took place in a cycle.

Based on this research can be concluded: (1) Persis Solo was established in 1923 under the name Vorstenlandche Voetbal Bond (VVB) on a proposal Soemokartiko then replaced with the Football Association of Indonesia (EXACTLY) Persis Solo was the first football club in Surakarta. (2) The state of organization and management of Persis Solo already has elements of good and perform tasks according to their field. (3) Coach owned Persis Solo was a competent in the field of sport and exercise plan created programmatically and athletes focus on training. (4) Persis Solo already has adequate infrastructure that is Manahan international stadium for the match, the stadium Sriwedari to exercise, athletes and coaches’s mess, secretariat offices and halls Persis. All these facilities can be utilized to the maximum extent possible. (5) In the year 2006-2007 Persis Solo was supported by the municipal budget funds Surakarta. But after it was out of the fund, so the source of the funds obtained from the sponsor, in collaboration with the private sector, donations from governments or private non-binding and of the council foundation, etc... (6) Performance Persis Solo held every year is different. Persis Solo achievements are influenced by the quality players that are highly correlated with the presence of their own funds. If the player will take a quality course, will spend the greater. But with the quality players that will create

a pretty good accomplishment.

 Kewajiban kita hanya dua, berusaha semaksimal mungkin, dan selebihnya kita

serahkan kepada yang diatas #

 Motivasi paling sederhana adalah mimpimu sendiri. (Sonnya K.A) #

 Allah akan selalu merangkulmu jika kamu manusia kuat dan pantang menyerah

(Penulis) #

 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap (Q.S-Insyirah 6-8).#

 Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh. (Penulis) #

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :  “Bapak dan Ibu”

Yang selalu mendo’akan, memberikan semangat, membelajarkan arti tetang kehidupan, bapak ibulah yang membuat saya dapat berjalan sejauh ini dan bapak ibulah yang selalu menginspirasi kehidupan saya.

 “ Putri Nugrahaningsih dan Alicia Chelsea Ali” Terimakasih kakakku dan keponakanku karena selalu memberikan

dukungan, perhatian, dan semangat

 “My Spirit Oct’, “Sonya .K.A”

Orang yang selama ini di belakangku memberikan dorongan semangat

dan motivasi.

 “Teman Seperjuanganku Penjas 2008 ” Terimakasih sahabat-sahabatku sampai kapanpun saya tidak akan melupakan kaliyan semua, kebaikan, perjuangan, semangat, canda tawa, kebersamaan kita akan aku ukir dalam kehidupanku.

 “Ino, Shomad, Andhica, Bayu, Prabowo, Bastian, Heiradhika, Prima,

Ayik, Anang, Dkk.”

Terimakasih kawan atas semangat, perjuangan, dan kerjasamanya.

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu dan, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “STUDI KASUS KLUB SEPAK BOLA

PERSIS SOLO TAHUN 2006 – 2011 ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs.H.Sunardi, M.Kes., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs.Agus Mukholid, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Pimpinan PERSIS Solo, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Sapto Joko Purwadi, S.Pd., selaku pengurus PERSIS Solo yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

8. Pelatih PERSIS Solo yang telah bersedia untuk berpatisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Seluruh Pemain PERSIS Solo yang telah berkenan membantu dan 9. Seluruh Pemain PERSIS Solo yang telah berkenan membantu dan

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Gambar Halaman

Bentuk-bentuk Gambar Organisasi..……………………………. Lapangan Sepak Bola……………………………………….. Alur Kerangka Berpikir……………………………………… Teknik Analisa Data………………….……………………… Prosedur Penelitian………………………………………..... Alur kerja manajemen..............................................................

14

34

39

55

56

68

Tabel Halaman

Waktu Penelitian..............................……………………………. Daftar Pelatih Persis Solo Dari Tahun 2006-2011.................. Prestasi Persis Solo tahun 2006-2011………………………..

41

69

76

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Data Informan........................................................................... Hasil Wawancara...................................................................... Daftar Nama Pemain................................................................ Foto Penelitian.......................................................................... Peraturan Organisasi Pengurus Cabang PSSI Surakarta.......... Hasil Musyawarah Cabang 1 PSSI Surakarta ) PERSIS SOLO....................................................................................... Pengajuan Judul........................................................................ Validasi Proposal Skripsi.......................................................... Permohonan Ijin Menyusun Skripsi......................................... Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan............................................................................... Permohonan Ijin Research / Try Out........................................ Permohonan Ijin Research / Try Out........................................ Surat keterangan Observasi......................................................

85

86

96 102 109

126 146 147 148

149 150 151 152

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa globalisasi sekarang ini olahraga sangat penting bagi manusia. Bukan hanya untuk kesehatan tapi juga menggalang kebersamaan antar kelompok serta semangat persatuan. Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam diri manusia terdapat dua aspek, yaitu aspek jasmani dan aspek rohani. Bila kedua aspek tersebut tumbuh dan berkembang secara selaras dan seimbang maka, akan timbul kehidupan yang harmonis antar keduanya. Keselarasan kehidupan jasmani dan rohani pada manusia dapat dicapai dengan melakukan olahraga. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta stress.

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dan yang sangat populer di dunia. Istilah yang diberikan kepada sepak bola bervariasi. Untuk negara Inggris menyebut sepak bola dengan football, sementara untuk beberapa wilayah lain menyebutnya dengan soccer. Sedangkan pada negara Latin menyebutnya dengan istilah futbol atau futebol. Di Skandinavia menyebut sepak bola dengan bahasa Jerman yaitu fussball dan dengan bahasa Belanda adalah voetbal. Bagi orang Italia permainan ini disebut dengan calcio (Agus Salim, 2008:9-10).

Menurut Eric G. Batty (1986:4) “ Sepak bola adalah sebuah permainan sederhana, dan rahasia dari permainan sepak bola yang baik adalah melakukan Menurut Eric G. Batty (1986:4) “ Sepak bola adalah sebuah permainan sederhana, dan rahasia dari permainan sepak bola yang baik adalah melakukan

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun. Dalam perkembangannya. Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah-daerah di seluruh Indonesia. Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam perkembangannya, PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat kongres FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952

PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. [16] Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19, dan U-23).

PERSIS Solo merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Surakarta. PERSIS Solo mempunyai kelompok pendukung/suporter yang bernama Pasoepati (Pasukan Soeporter Paling Sejati) dan PERSIS Solo adalah tim kebanggan saya.PERSIS Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Awal berdirinya tidak langsung menggunakan nama PERSIS Solo, melainkan masih bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB), semacam perserikatan sepak bola. Dan pada tahun 1928, Vorstenlandsche Voetbal Bond resmi berganti nama menjadi PERSIS Solo.

PERSIS Solo adalah raksasa sepak bola Indonesia pada masa lalu, PERSIS

Devisi 3. PERSIS kembali hadir di kancah sepak bola Indonesia sejak tahun 2006. Pada musim 2006 PERSIS berhasil menjadi runner up ketika bermain di Divisi Satu Liga Indonesia. Atas prestasi ini PERSIS promosi ke Divisi Utama pada musim kompetisi 2007-2008. Divisi Utama Liga Indonesia adalah kompetisi tingkat 2 dalam Liga Indonesia, di bawah Liga Super Indonesia. Sebelum tahun 2008, Divisi Utama adalah kompetisi tingkat teratas.

Dalam perkembangan dan prestasi yang diraih oleh PERSIS Solo tidak terlepas dari peran manajemen, pengurus organisasi, pelatih serta kempuan dari atlet sendiri serta sarana dan prasarana yang mendukung. Sistem manajemen dan kepengurusan suatu organisasi nantinya akan mempengaruhi kematangan dalam perkembangan klub yang ada dibawah organisasinya. Pola latihan dan strategi yang diterapkan oleh pelatih juga memiliki peran yang sangat penting khususnya performa altet dalam pertandingan yang dilakukan oleh PERSIS Solo. Selain menyusun program latihan, strategi dan taktik pemain pelatih juga perlu melakukan evaluasi setelah latihan atau pertandingan. Serta selalu meningkatkan pengetahuan atlet secara teoritis maupun praktek (Sudjarwo, 1995:9). Banyak faktor secara ekstern dan intern yang mempengaruhi perkembangan klub PERSIS Solo. Oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian untuk menggali informasi yang berguna untuk meneliti faktor-faktor tersebut.

Dari beberapa permasalahan diatas penulis berusaha untuk meneliti tentang perkembangan dan eksistensi Klub sepak bola kebanggaan warga Solo ini selama 5 tahun terakhir. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Studi Kasus Klub Sepak Bola Persis Solo Tahun 2006-2011”

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah Klub Sepak Bola Persis Solo?

2. Bagaimana keadaan organisasi dan managemen Klub Sepak Bola Persis Solo?

3. Bagaimana pelatih, program latihan dan atlet Klub Sepak Bola Persis Solo?

4. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana Klub Sepak Bola Persis Solo?

5. Bagaimana anggaran dana dan sumber dana yang dikelola oleh Klub Sepak Bola Persis Solo?

6. Bagaimana prestasi yang dicapai oleh Klub Sepak Bola Persis Solo?

C. Tujuan Penelitian

Dengan perumusan masalah diatas maka dapat diperoleh suatu tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui :

1. Sejarah Klub Sepak Bola Persis Solo

2. Keadaan organisasi dan managemen Klub Sepak Bola Persis Solo

3. Pelatih, program latihan dan atlet Klub Sepak Bola Persis Solo

4. Keadaan sarana dan prasarana Klub Sepak Bola Persis Solo

5. Anggaran dana dan sumber dana yang dikelola oleh Klub Sepak Bola Persis Solo

6. Prestasi yang dicapai oleh Klub Sepak Bola Persis Solo

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya tentang Klub sepak bola Persis Solo.

b. Dengan penelitian membrikan masukan dan sumbangan kepada pembaca supaya dapat digunakan sebagai tambahan bacaan dan sumber data dalam

2. Manfaat Praktis

a. Memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

b. Untuk memberikan bahan masukan dan sumbangan kepada pihak terkait dalam mengembangkan klub sepak bola Persis Solo.

c. Sebagi referensi bagi pemecahan permasalahan yang relevan dengan penelitian ini.

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Sepak Bola

a. Pengertian Sepak Bola

Sepak bola, menurut pendapat beberapa ahli dan berbagai displin ilmu adalah sebagai berikut:

1) Sepak bola adalah olah raga permainan beregu, dilapangan menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri dari 11 pemain berlangsung selama 2x45 menit, kemenangan ditentukan oleh selisih gol yang masuk ke gawang lawan (kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).

2) Sepak bola adalah sebuah permainan yang sederhana, dan rahasia permainan sepak bola yang baik ialah melakukan hal-hal sederhana dengan sebaik-baiknya (Eric C Batty, 1986:5).

3) Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua buah regu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan mengolah bola dengan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan seluruh bagian atau anggota badannya dengan kaki atau tangannya ( Soekatamsi, 2000:11).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan pengertian sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu, yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Permainan ini dimainkan dalam dua babak, setiap babak lamanya 45menit dengan waktu istirahat 15 menit yang dipimpin oleh wasit dan dibantu oleh hakim baris, setiap pelanggaran ada sangsinya. Oleh karena itu pemain diharapkan memelihara sportivitas. Regu yang paling banyak memasukkan bola ke gawang lawan adalah pemenangnya.

Perkembangan sepak bola semakin menunjukkan sisi positifnya dalam membangun mental dan fisik masyarakat. Sepak bola menjadi ajang pembuktian jati diri serta media kompetisi yang sehat antar masyarakat.

Karena perkembangan ini, kemudian sering diselenggarakan pertandingan-pertandingan dengan mempertemukan dua tim untuk membuktikan pihak mana yang terbaik. Meski dengan ketentuan-ketentuan permainan masih terformat dalam bentuk yang sederhana.

Formasi atau bentuk ketentuan modern dari permainan sepak bola dimulai pada abab ke-19 di inggris. Ketika itu para kalangan muda terpelajar di sekolah-sekolah umum dan universitas, seperti Universitas Cambridge, london memperkenalkan permainan sepak bola dengan menggunakan format dan peraturan sebagaimana permainan sepak bola yang kita kenal sekarang. Peraturan ini terkenal dengan nama “Cambridge rules of football”. Di luar sekolah dan universitas sepak bola timbul dan berkembang dengan pasal, tetapi tidak mau menggunakan peraturan yang sudah ada. Pada tanggal 26 oktober 1863 perkumpulan-perkumpulan yang ada diluar sekolah dan universitas mendirikan sebuah badan yang disebut “ The Football Associations”. Badan ini menyusun peraturan permainan sepak bola pada tanggal 8 desember 1863, sehingga timbullah permainan sepakbola modern, yang dalam perkembangannya mengalami perombakan- perombakan sangat pesat. Jadi dikatakan bahwa sepak bola modern berasal dari inggris.

Pada abab ke-20 sepak bola telah menjadi olahraga paling digemari di dunia. Beberapa negara telah menyelenggarakan pertandingan setingkat turnamen yang melibatkan beberapa tim nasional negara-negara yang bergabung dalam satu kawasan seperti turnamen sepak bola untuk kawasan Britania Raya yang diikuti oleh tim inggris, Skotlandia, Irlandia dan Wales. Demikian halnya yang diselenggarakan di kawasan eropa tengah yang melibatkan tim negara Jerman, Austria dan Hongaria.

ide untuk membentuk badan sepak bola dunia. Setelah dilakukan pertemuan dan perundingan dari beberapa negara maka badan sepak bola dunia berdiri pada tahun 1904. Badan itu bernama “ Federation International de Football Associations” disingkat FIFA yang bermarkas di kota Zurich, Swiss.(Agus Salim, 2008).

c. Perkembangan Sepak Bola di Indonesia

Organisasi sepak bola di Indonesia yang menangani adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ( PSSI). PSSI ini berdiri pada 19 April 1930 di Jogjakarta. Pada awal berdirinya PSSI sendiri adalah singkatan dari Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. Kemudian dalam konggres PSSI di Solo tahun 1950, PSSI diubah menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan Ir. Soeratin Sosrosoegondo tercatat sebagai ketua umum pertama.

Pada masa awal setelah berdirinya PSSI, yakni pada tahun 1936 juga berdiri satu badan yang mengurusi olahraga di Indonesia. Badan ini bernama NIVU ( Nederlandsh Indische Voetbal Unie) yang merupakan badan olahraga sepak bola yang di dukung oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah masa pendudukan Balatentara Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan, oleh pemerintahan Indonesia ditetapkan bahwa PSSI adalah badan resmi olahraga sepakbola di tanah air pada tahun 1949. Selanjutnya PSSI tercatat sebagai anggota FIFA pada tanggal 1 November 1952 dan menjadi anggota konfederasi Sepakbola Asia (AFC) pada tahun yang sama ( Agus Salim, 2008).

d. Perkembangan Sepak Bola di Surakarta

Sepak bola juga berkembang di daerah-daerah seperti di kota Surakarta. Berikut ini merupakan perkembangan Sepak Bola di Surakarta yang diuraikan oleh Bambang Ari Wibowo (dalam

42289401175380e8dc9bb0afd, diunduh pada 3 Maret 2012): Sejarah lahirnya PSSI tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) atau Perserikatan Sepak Bola di Solo zaman Hindia Belanda. Vorstenlandsche Voetbal Bond juga dikenal sebagai pelopor dunia persepakbolaan di Indonesia, karena didirikan sebelum bermunculannya klub-klub sepak bola. Kala itu jelas PSSI belum lahir. Pada 1923 VVB didirikan oleh Sastrosaksono dari Klub Mars serta RNg Reksodiprojo dan Sutarman dari Klub Romeo.

Kemudian pada 1928 oleh Soemokartiko nama VVB diganti menjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo (Persis). Solo membuktikan rasa nasionalismenya dengan berani menggunakan kata Indonesia kali pertama sebagai nama klub kesebelasan lokal. Hal ini juga tidak terlepas dari peran PB X yang saat itu mendukung baik langsung maupun tidak langsung perkembangan kebangkitan nasional yang ditandai dengan banyak berdirinya organisasi-organisasi sosial dan politik di Kota Solo.

2. Organisasi

a. Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan bentuk kerja sama antara manusia yang terikat suatu ketentuan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Prof.Dr.SP. Siagian, M.P.A dalam A.P. Pandjaitan (1992:1). Mengemukakan organisasi adalah : “ Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang berkerja bersama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.” Sedangkan menurut Prof. Dr. Prajuri Atmosudirdjo dalam A.P. Pandjaitan (1992) organisasi adalah “ Struktur tata pembagian kerja & struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai Organisasi merupakan bentuk kerja sama antara manusia yang terikat suatu ketentuan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Prof.Dr.SP. Siagian, M.P.A dalam A.P. Pandjaitan (1992:1). Mengemukakan organisasi adalah : “ Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang berkerja bersama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.” Sedangkan menurut Prof. Dr. Prajuri Atmosudirdjo dalam A.P. Pandjaitan (1992) organisasi adalah “ Struktur tata pembagian kerja & struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai

Berdasarkan pengertian organisasi yang diuraikan diatas, A.P. Pandjaitan (1992) menguraikan ciri-ciri organisasi sebagai berikut :

a. Adanya suatu kelompok orang;

b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lai saling berkaitan yang merupakan kesatuan kegiatan;

c. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan tenaganya;

d. Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan;

e. Adanya suatu tujuan, (the idea of goals) (hlm.2).

b. Prinsip-prinsip Organisasi

Prinsip organisasi menurut A.P. Pandjaitan (1992:2) adalah sebagai berikut :

1) Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas.

Organisasi di bentuk atau disusun atas dasar adanya tujuan. Tidak ada organisasi yang tidak mempunyai tujuan. Misalnya:

a) Organisasi kekuasaan (negara) dibentuk untuk mencapai tujuan negara/nasional

b) Organisasi olah raga, dalam hal ini KONI, dibentuk untuk mencapai tujuan agar dalam bidang olah raga tercapai prestasi yang setinggi- tingginya.

c) Organisasi siswa Intra Sekolah (OSIS) dibentuk untuk melatih siswa berorganisasi.

Bahwa seseorang hanya menerima perintah atau komando dan bertanggung jawab terhadap seseorang atasanya.

3) Prinsip pertanggungjawaban Dalam menjalankan tugasnya, bawahan harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasanya. Sekalipun demikian atasnya tidak dapat menghindarkan pertanggungjawabannya atas segala kegiatan/perbuatan yang dilakukan oleh bawahannya.

4) Prinsip pembagian kerja Setiap orang mempunyai kemampuan yang terbatas dalam melakukan segala macam pekerjaan. Oleh karena itu pembagian pekerjaan berarti bahwa kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaan harus dikhususkan secara sempurna. Kegiatan ini harus ditentukan secara jelas demi keefektifan dalam pencapaian tujuan organisasi

5) Prinsip kepemimpinan. Sekalipun susunan organisasi telah ditentukan, wewenang telah dilimpahkan kepada setiap orang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi, perlu adanya kemampuan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan orang lain, sehingga mereka bertindak dan berperilaku sebagaimana diharapkan, terutama bagi tercapainya tujuan yang diinginkan.

c. Organisasi Olahraga

Menurut J.S. Husdarta, (2009) kegiatan olahraga, termasuk juga penjas yang mengandung misi untuk mencapai tujuan pendidikan, memerlukan manajemen yang baik. Kegiatan olahraga semakin berkembang dalam corak yang semakin beragam. Aneka motif mulai tumbuh sesuai pula dengan kebutuhan manusia dalam kaitannya dengan olahraga. Ada motif yang bertujuan hanya untuk memenuhi dorongan berafiliasi atau memperoleh pergaulan yang luas, dan ada pula motif untuk memperoleh kekuasaan, dan masih banyak lagi motif lainnya.

manajemen. Karena dalam kegiatan itu terdapat sejumlah faktor yang harus dikelola. Kegiatannya melibatkan beberapa komponen meliputi:

1) Tujuan: termasuk prioritas.

2) Manajemen: termasuk koordinasi.

3) Fasilitas: tempat untuk menyelenggarkan kegiatan.

4) Sumber belajar: sumber pendukung bagi kelangsungan program.

5) Program : pengalaman belajar yang harus disediakan.

6) Pelatih/guru: berfungsi sebagai fasilitatir dan manajer perubahan perilaku.

7) Siswa/ atlet: subjek yang menjadi pelaku dan sekaligus mengalami pemberian pengalaman belajar.

8) Kendali mutu: berkaitan dengan evaluasi dan riset.

9) Supervisi: pengendalian mutu, dan terkait pula dengan unsur leading.

10) Biaya: konsekuensi logis dari semua kebutuhan. Organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat khusus sebagai organisasi olahraga, sehingga dapat terwujud organisasi olahraga yang sehat, baik dan berjalan dengan lancar. Di indonesia ada lebih dari 30 cabang organisasi olahraga dari beberapa macam cabang satu dengan yang lain berbeda-beda sehingga diperlukan wadah untuk menampung aspirasi setiap organisasi dan sebagai induk organisasi olahraga adalah komite Olahraga Nasional Indonesia atau disebut KONI pusat ini membawahi dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi olahraga di Indonesia. Kalau sudah ada induk organisasi maka akan terjalin kerjasama yang baik antar organisasi olahraga baik di tingkat daerah maupun pusat.

Organisasi Olahraga Sepakbola menjadi induk organisasi yang berada di daerah adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia sering disebut PSSI.

Dalam sebuah organisasi harus dibentuk struktur organisasi setelah terbentuk lalu dimasukkan ke dalam bagan organisasi untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab setiap orang dan juga memperjelas jabatan setiap kegiatan. Ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang hal di atas:

1) Delton E.Mc Ferland : struktur organisasi adalah pola jaringan berhubungan antara bermacam-macam jabatan dan para pemegang jabatan.

2) Richard A. Johnson, Fermout E. Kast dan J.E Rousseuzweig : struktur organisasi adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktifitas di dalam organisasi.

3) John Pfiffiner dan Owen Lane : struktur organisasi adalah hubungan antara pegawai dan aktifitas mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, dimana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan- pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya.

Tiga batasan tentang organisasi di atas, dapat di simpulkan bahwa struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang yang masing- masing mempunyai peran dalam satuan yang utuh.

Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang di tunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang susun menurut kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi tertentu, yang satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang dan tanggung jawab. Dalam organisasi menurut Henry G. Hodges dalam Hani Handoko ( 1984) mengemukakan empat bentuk bagan organisasi:

1) Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak di gunakan, karena

sederhana, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti.

2) Bentuk vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan 2) Bentuk vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan

Gambar 1. Bentuk-bentuk bagan Organisasi

e. Unsur-unsur Organisasi

Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur atau unit pejabat yang menduduki suatu bidang tertentu. Unsur-unsur organisasi tersebut mempunyai tugas tertentu sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu sama lainnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik

Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi menurut T.Hani Handoko (1984) yaitu : 1) Pengurus; 2) Anggota; 3) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART); 4) Rencana Kerja; 5) Anggaran Belanja.

Organisasi pada cabang olahraga sepak bola merupakan suatu wadah yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya, khususnya dalam cabang olahraga sepakbola. Di dalam organisasi sepakbola diharapkan akan terjadi hubungan yang hirarki antara pengurus, pelatih dan pemain. Sehingga ketiga tersebut dapat saling bekerja sama dalam menjalankan tugasnya, maka tujuan yang ingin dicapai akan terwujud. Sepakbola di Indonesia terorganisasi dalam suatu wadah dengan nama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).

Kompetisi yang diselenggarakan PSSI didalam negeri terdiri dari:

1) Divisi utama, divisi satu, divisi dua, diikuti klub sepakbola dengan berstatus amatir.

2) Divisi tiga yang diikuti oleh sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.

3) Kelompok umur usia 15, 17, 19, 23 pemain yang berstatus amatir.

4) Sepakbola wanita dan futsal.

Adapun struktur organisasi PSSI meliputi:

1) Di tingkat pusat dibentuk pengurus pusat.

2) Di daerah tingkat I Propinsi dibentuk pengurus daerah.

3) Di daerah Tingkat II Kabupaten/ Kota Administratif dibentuk pengurus cabang.

Dalam organisasi cabang olahraga sepakbola terdapat unsur-unsur :

1) Pengurus

Sebagai unsur yang terpenting dalam mengelola organisasi, wajar apabila pengurus dituntut untuk betul-betul meresapi keberadaannya, artinya mereka mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya organisasi. Dimana maju dan mundurnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuannya dalam mengelola organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus ditempatkan pada bagian dalam sturktur organisasi sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-

dilimpahkan. Susunan pengurus dalam organisasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi itu sendiri. Dalam Anggaran Rumah Tangga ART PSSI dijelaskan mengenai struktur dan fungsi organisasi yang menjelaskan tentang struktur kepengurusan sebagai berikut: a) Ketua Umum; b) Wakil Ketua Umum; c) Ketua Harian; d)Sekjen; e) Wakil Sekjen; f) Bendahara; g) Wakil Bendahara; h) Ketua Bidang Litbang; i) Ketua Bidang Pengawasan; j) Ketua Pembinaan/pimpro; k) Ketua Bidang Usaha/Dana; Ketua Bidang Perlengkapan; l) Ketua Bidang Pendidikan dan Latihan; m) Ketua Bidang Luar Negeri.

2) Anggota

Selain pengurus unsur yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi adalah anggota dalam organisasi adalah pemain. Dengan demikian diantara pengurus dengan anggota merupakan unsur penting dalam organisasi yang harus dapat menciptakan dan mewujudkan suatu kerjasama yang baik, agar aktifitas yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar.

Dalam penerimaan anggota masing-masing organisasi mempunyai prosedur dan persyaratan penerimaan sendiri-sendiri. Demikian juga untuk menjadi anggota dalam organisasi cabang olahraga sepakbola, dibutuhkan pemain-pemain yang memenuhi syarat dari cabang olahraga yang bersangkutan.

3) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

Semakin banyak anggota dalam organisasi, semakin banyak pula permasalahan yang timbul. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, suatu organisasi mempunyai peraturan yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan landasan pokok untuk memudahkan pelaksanakan kegiatan dalam Semakin banyak anggota dalam organisasi, semakin banyak pula permasalahan yang timbul. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, suatu organisasi mempunyai peraturan yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan landasan pokok untuk memudahkan pelaksanakan kegiatan dalam

4) Rencana Kerja

Kegagalan berorganisasi dapat pula terjadi pada organisasi cabang olahraga sepakbola, dimana dapat timbul karena tidak jelasnya rencana kerja yang digunakan dalam organisasi tersebut.

Hendaknya rencana anggaran kerja yang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai dan disusun secara periodik serta jelas, sehingga setiap pengurus dan anggota organisasi tidak mengalami kesulitan dalam memahami dan melakukan yang akan dilaksanakan.

5) Anggaran Belanja

Anggaran Belanja merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana kerja yang telah disusun dalam organisasi olahraga sepakbola, menyusun Anggaran Belanja harus disesuaikan dengan keadaan yang sedang terjadi di dalam organisasi. Anggaran Belanja yang dibuat hendaknya bersifat realistis, luwes, kontinyu dan harus mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi tetapi dapat berubah sesuai dengan keadaan, serta jangan sampai Anggaran Belanja yang dibuat tidak sesuai dengan perhitungan yang sudah direncanakan karena kalau salah dalam perhitungannya dapat fatal akibatnya.

g. Manajemen

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit karena dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sarana-sarana dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit karena dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sarana-sarana dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak

Ada baiknya dikutipan tentang manajemen dari beberapa ahli yang dirangkap oleh Subagio Hartoko, Dalimin dan Soemarno (1998:4):

1) DR.Sp. Siagian, MPA : Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain.

2) Drs. The Liang Gie : Manajemen itu sebagai tindakan-tindakan atau proses menggerakkan tindakan dalam usaha kerjasama manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.

3) GR Terry : Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan melalui atau menggunakan kegiatan orang lain. Batasan-batasan manajemen di atas satu dengan yang lain tidak sama, akan tetapi mempunyai unsur-unsur atau karakteristik yang sama, yaitu :

1) Adanya tujuan yang telah ditetapkan.

2) Tujuan itu ditetapkan melalui orang lain.

3) Diperlukannya bimbingan dan pengawasan. Dr.Hadawi Nawawi dalam buku Manajemen Olahraga Karya Subagio Hartoko, Dalimin dan Sumarno (1998) manajemen dibedakan menjadi dua yaitu adanya manajemen administrasi dan manajemen operasional.

1) Planning atau perencanaan,

2) Organization atau pengorganisasian,

3) Direction atau pengarahan,

4) Controlling atau pengawasan,

5) Communication atau komunikasi.

Manajemen operasional meliputi bagian-bagian:

1) Tata usaha.

5) Hubungan masyarakat.

h. Administrasi

Administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan atau sekelompok orang untuk mendayagunakan sumber-sumber dana, fasilitas, ide-ide dan orang-orang yang tergabung dalam suatu unit kerja atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga lebih efektif dan efisien.

Dalam organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disusun dan diatur agar mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Agar hasil tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena membantu dalam penyelenggaraan kegiatan. Sedangkan administrasi yang dikutip dari Soemarno, Dalimin dan Subagio Haartoko (1998), adalah sebagai berikut :

1) John M. Griffuer : Administrasi dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan materi untuk mencapai tujuan yang dicapai.

2) Sondang P. Siagian : Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu 2) Sondang P. Siagian : Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu

Dari pengertian administrasi diatas maka perlu unsur-unsur administrasi antara lain:

1) Sekelompok manusia, dua orang atau lebih

2) Proses kerjasama dengan rangkaian kegiatan yang menyeluruh dan intergral.

3) Tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.

4) Pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

5) Pendayagunaan sumber personil dan material.

i. Kepemimpinan

Beberapa pengertian kepemimpinan para ahli dalam buku Soemarno, Dalimin, Subagio Hartoko (1998):

1) Peterseon dan Flowman. Kepemimpinan adalah proses kejiwaan untuk memberi bimbingan kepada pengikut-pengikutnya.

2) Prof. Selo Soemarjan Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, sehingga dengan kemampuan sendiri membuat seperti apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

Organisasi merupakan perkumpulan beberapa orang yang mempunyai tujuan tertentu, dan beberapa orang tersebut ada yang dinamakan pemimpin. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab kepada pengurus lainnya. Sehingga kepemimpinan yang solid adalah kepemimpinan yang berwibawa terhadap orang lain karena nilai-nilai pribadinya. Orang-orang yang akan mengikuti dengan senang hati penuh kepercayaan karena kepribadiannya merupakan jaminan.

Dalam setiap cabang olahraga sangat perlu diadakan pengarahan dalam lapangan atau sering disebut dengan pembinaan atlet. Peran ilmu pengetahuan dan pemanfaatan teknologi dalam bidang olahraga telah terbukti memberikan kontribusi yang cukup besar. Oleh karena itu sistem pembinaan olahraga harus dilakukan melalui pendekatan ilmiah dan upaya untuk memajukan atau menyempurnakan atlet agar dapat berprestasi dengan baik.

Karakteristik utama dari pembinaan olahraga prestasi, selalu berorientasi jauh kedepan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya menuju ke taraf internasional. Perencanaan tersebut dapat dikembangkan dengan baik, apabila ditunjang dan ditumbuhkan dalam suatu sistem pembinaan mantap, yang diorganisasikan untuk pembinaan olahraga secara terpadu dan kesinambungan (Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin ,1996).

Aspek-aspek yang terkait dalam pembinaan olahraga menurut Soeharsono yang dikutip Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996):

1) Aspek Olahraga Menyangkut permasalahan: a) Pembinaan Fisik; b) Pembinaan Teknik; c) Pembinaan Taktik; d) Kematangan Bertanding; e) Pelatih; f)Program Latihan dan Evaluasi.

2) Aspek Medis Menyangkut permasalahan; a) Fungsi organ tubuh meliputi : jantung, paru-paru, syaraf, otot, indera dan lainnya; b) Gizi; c) Cidera; d) Pemeriksaan Medis.

3) Aspek Psikologi Menyangkut permasalahan : a) Ketahanan Mental; b) Kepercayaan Diri; c) Penguasaan Diri; d) Disiplin dan Semangat juang; Ketenangan, Ketekunan, dan Kecermatan; e) Motivasi.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas, maka untuk penanganan pembinaan olahraga diperlukan pakar-pakar yang berkualitas sesuai dengan bidangnya, yaitu : pakar dibidang keolahragaan, pakar dibidang psikologi Berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas, maka untuk penanganan pembinaan olahraga diperlukan pakar-pakar yang berkualitas sesuai dengan bidangnya, yaitu : pakar dibidang keolahragaan, pakar dibidang psikologi

a. Pembinaan Atlet

Pembibitan atlet merupakan upaya untuk menemukan individu- individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang tinggi dikemudian hari. Jika mengevaluasi dan menganalisa dalam berbagai kejuaraan dunia, menunjukkan bahwa atlet tertentu yang cocok untuk olahraga tertentu, memiliki potensi fisik yang handal, memiliki kemampuan teknik dan taktik yang baik dan memiliki pengalaman dalam berbagai kompetisi.

Ada baiknya sebelum membina atlet lebih lanjut, atlet diberikan kesadaran bahwa prestasi puncak tidak akan tercapai bila atlet tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mencapainya. Mesikupn faktor-faktor yang lain sebagai faktor pendukung mempunyai sumbangan atau peranan yang sangat penting, tetapi sumbangan terbesar datang dari atlet itu sendiri menurut soeharsono dalam buku Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin ( 1996:92). Diperkirakan sumbangan tersebut adalah sebagai berikut:

Dari atlet sekitar

: 60-70%

Faktor penunjang lain : 30-40% Pembinaan yang dilakukan secara sistematik, tekun dan