HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Faktor Tindakan Ibu Tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) Pada Anak Usia Toddler.
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tindakan Ibu Tentang Angka Kecukupan Gizi di Puskesmas Sekapuk Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Bulan Januari sampai dengan Maret 2012.
Tindakan
Persentase Baik
38 100% Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 38 responden sebagian besar memiliki tindakan
baik yaitu sebanyak 20 responden (52,64%) dan sebagian kecil responden memiliki tindakan kurang yaitu sebanyak 8 responden (21,04%).
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Sikap dapat terwujud menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2003). Tingkatan tindakan secara teoritis adalah: persepsi (perception), respon terpimpin (guided respons), Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Sikap dapat terwujud menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2003). Tingkatan tindakan secara teoritis adalah: persepsi (perception), respon terpimpin (guided respons),
Hasil penelitian faktor pendidikan ibu yang sebagian besar adalah SMA, dan sosial ekonomi orang tua yang normal maka tindakan yang dilakukan ibu sebagian besar baik, dan dilihat dari responden penelitian bahwa yang sebagian besar tindakan baik karena usia ibu masih usia muda sehingga aktif dalam kegiatan sehari-hari dan mudah menangkap informasi.
Suatu tindakan dapat terlaksana dengan optimal diperlukan faktor pendukung yaitu informasi bagi ibu tentang angka kecukupan gizi anak.
2. Status Gizi Anak Toddler Usia (1-3 tahun).
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi Anak Toddler di Puskesmas Sekapuk Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Bulan Januari sampai dengan Maret 2012.
Status gizi
Persentase Lebih
Berdasarkan gambar 2 dapat dijelaskan bahwa dari 38 responden sebagian besar memiliki status gizi baik yaitu sebanyak 27 responden (71,05%), dan sebagian kecil memiliki status gizi buruk yaitu sebanyak 2 responden (5,26%).
Program Posyandu terdapat program penimbangan berat badan anak balita dan penggunaan kartu menuju sehat (KMS) untuk memantau keadaan kehatan dan gizi melalui pwrtumbuhan atas dasar berat badan (Supriasa, 2002). Klasifikasi status gizi sesuai dengan KMS menurut Husaini (2001) dapat dibagi menjadi 4 yaitu: gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, gizi buruk.
Faktor yang mempengaruhi status gizi adalah kondisi sosial ekonomi orang tua yang berkecukupan, pendidikan ibu sekolah menengah atas, usia ibu juga mempengaruhi status gizi anak. Dengan bekal pengetahuan tinggi menyangkut pengetahuan gizi terutama yang berkaitan dengan cara perawatan anak toddler (1-3 tahun), maka anak toddler (1-3 tahun) akan memperoleh asupan gizi yang cukup dan tepat dari ibunya meskipun dari bahan- bahan yang murah. Jika hal tersebut dapat tercapai, maka setiap anak toddler (1-3 tahun) akan terawatt dengan baik dan terpenuhinya kebutuhan gizi anak toddler (1-3 tahun) sehingga pada akhirnya jumlah anak toddler (1-3 tahun) dengan status gizi kurang akan dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
3. Hubungan Tindakan ibu tentang Angka Kecukupan Gizi pada Anak dengan Status gizi pada Anak Toddler (1-3 tahun) Berdasarkan Toddler (1-3 tahun)
Tabel 3 Hubungan Tindakan Ibu Tentang Angka Kecukupan Gizi pada Anak dengan Status Gizi pada Anak Toddler (1-3 tahun) Berdasarkan Toddler (1-3 tahun) di Puskesmas Sekapuk Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik pada Bulan Januari sampai dengan Maret 2012.
No Tindakan
Jumlah % ibu
Status gizi Anak toddler (1-3 tahun)
(1-3 tahun)
2 5,26 27 71,05 7 18,42 2 5,26 38 100 Spearman rank rho r = 0,677
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 38 responden didapatkan bahwa hampir setengahnya yaitu 18 (47,38%) responden memiliki tindakan yang baik dengan memiliki anak toddler (1-3 tahun) dengan status gizi baik, dan sebagian kecil ibu toddler (1-3 tahun) memiliki tindakan kurang mempunyai anak toddler (1-3 tahun) dengan status gizi buruk yaitu 5,26% (2 responden).
Hasil uji statistik Spearman Rank di dapatkan nilai ρ = 0,000 dimana H1 di terima, artinya ada hubungan antara tindakan ibu tentang angka kecukupan gizi dengan status gizi pada anak usia toddler (1-3 tahun). Di dapat pula r = 0,677 berarti tingkat keeratan hubungan dikatakan kuat. Ini berarti bila tindakan ibu toddler (1-3 tahun) ditingkatkan maka status gizi anak toddler akan semakin baik.
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan dihitung atas dasar kecukupan tingkat fisiologis, dengan demikian untuk tingkat produksi dan penyediaan pangan perlu diperhitungkan proporsi kehilangan bahan pangan yang terjadi dari tingkat produksi sampai ketingkat konsumsi. AKG yang dianjurkan diharapkan diperoleh dari makanan, bukan dari pil atau preparat yang lainnya (Muhillal dkk, 1993).
Hasil penelitian ini menunjukkan bukti bahwa tindakan ibu anak toddler (1-3 tahun) tentang angka kecukupan gizi anak toddler (1-3 tahun) dengan pengetahuan dan sikap yang baik yang telah dimiliki oleh ibu anak toddler (1-3 tahun) akan memberikan efek terhadap status gizi anak toddler (1-3 tahun). Tindakan yang tepat dan sesuai prosedur pemberian gizi anak toddler (1-3 tahun) secara nyata berhubungan dengan status gizi setiap anak toddler (1-3 tahun).
Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan peran dan tindakan ibu anak toddler (1-3 tahun) dalam upaya perawatan anak toddler (1-3 tahun) dan meningkatkan status gizi anak toddler (1-3 tahun) diperlukan upaya yang berkesinambungan dari peningkatan pengetahuan , peningkatan sikap positif, yang didukung oleh peran kader kesehatan setempat untuk bekerjasama dengan ibu-ibu anak toddler (1-3 tahun) untuk meningkatkan status gizi anak toddler (1-3 tahun).