HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengendalian kadar glukosa pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 sebelum pemberian air rebusan jambu biji putih
Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2 tinggi > 126 mg/dL sebanyak 8 orang (100%). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 16 responden seluruh kadar gula pada kelompok perlakuan 8 responden dan kelompok kontrol 8 responden tinggi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar glukosa darah, antara lain: usia, olahraga dan diet atau pola makan. Faktor usia mempengaruhi naik turunnya kadar glukosa darah.Pada usia terlalu muda atau anak-anak sangat sulit dilakukan ketika dirumah, sekolah, atau ditempat lain perlu ada bantuan orang tua atau guru ikut serta dalam pengaturan glukosa darah, pasien dengan usia lanjut juga sulit mengatur dietnya, apalagi dengan komplikasi strok dan jantung. Pola makan yang tidak teratur akan menaikkan kadar glukosa darah, setelah makan satu sampai dua jam gula darah akan naik mencapai angka tertinggi.Olah raga dan aktivitas semua gerak dan olah raga akan menurunkan kadar glukosa darah, olah raga mengurangi resistensi insulin sehingga kerja insulin lebih baik dan mempercepat pengangkutan glukosa masuk kedalam sel untuk kebutuhan energi.
Diabetes mellitus tipe 2 memiliki 2 masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Pada pasien DM tipe 2, terdapat kelainan pada pengikatan reseptor dengan insulin. Kelainan ini dapat disebabkan oleh jumlah reseptor pada membran sel berkurang atau akibat ketidaknormalan reseptor insulin intrinsik. Ketidaknormalan reseptor dapat mengganggu kerja insulin sehingga timbul kegagalan sel beta dalam memproduksi jumlah insulin yang beredar dan tidak memadai untuk mempertahankan kadar gula darah.
2. Kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 seteleh mendapatkan air rebusan jambu biji putih
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien Diabetes mellitus tipe 2 yang diberi air rebusan jambu biji putih sebagian besar yaitu 8 responden mengalami penurunan yang tinggi, 1 responden penurunan sedang, dan 1 responden penurunan rendah. Kelompok yang tidak diberi air rebusan jambu biji hanya 6 orang yang mengalami penurunan.
Menurut Bruner dan sudarth (2001), tentang diit pada diabetes mellitus bisa menggunakan jambu biji putih karena mengandung pektin. Pectin yang ada didalam jambu biji putih akan membentuk gel dilambung dan bentukan gel dalam traktus gastrointestinal. Gel ini akan memperlambat pengosongan lambung. Hal tersebut menyebabkan penurunan waktu penyerapan glukosa di usus halus sehingga penyerapan kadar glukosa darah meningkat secara perlahan. Peningkatan glukosa didalam darah secara perlahan dapat meningkatkan reseptor insulin sehingga terjadi ikatan insulin dengan reseptor dan menyebabkan mobilisasi GLUT-4 ke membran sel sehingga memudahkan glukosa menembus membran sel dan menyebabkan kadar glukosa didalam darah turun.
Menurut Bruner dan sudarth (2001), tentang diit pada diabetes mellitus bisa menggunakan jambu biji putih karena mengandung pektin. Pektin yang ada di dalam jambu biji putih akan membentuk gel dilambung dan bentukan gel dalam traktus gastrointestinal. Gel ini akan memperlambat pengosongan lambung. Hal tersebut menyebabkan penurunan waktu penyerapan glukosa diusus halus sehingga penyerapan kadar glukosa darah meningkat secara perlahan. Peningkatan glukosa didalam darah secara perlahan dapat meningkatkan reseptor insulin sehingga terjadi ikatan insulin dengan reseptor dan menyebabkan mobilisasi GLUT-4 ke membran sel sehingga memudahkan glukosa menembus membran sel dan menyebabkan kadar glukosa didalam darah turun.
Hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa jambu biji putih sangat baik untuk diit pada penderita diabetes mellitus. Pasien DM tipe 2 yang sering menggunakan air rebusan jambu biji putih akan dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
3. Pengaruh pemberian air rebusan jambu biji putih dengan pengendalian kadar glukosa pada pasien DM tipe 2
Tabel 1 Pengaruh pemberian air rebusan jambu biji putih dengan pengendalian kadar glukosa pada pasien DM tipe 2 Kadar gula darah
Kontrol Jumlah persentase Jumlah Persentasi Menurun
Perlakuan
6 75% Tetap Naik
2 25% Independent t-test
Hasil uji independen t test adalah (0,028) ≤(0,05) yang artinya ada pengaruh air rebusan jambu biji putih terhadap pengendalian kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan dosis 4g/kgBB di ruang zaal RSI Darus Syifa’ Surabaya.
Penurunan kadar glukosa darah pada setiap responden di RSI Darus Syifa’ Surabaya yang diberi air rebusan jambu biji putih berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, pertama usia, aktifitas, semua gerak badan dan olahraga akan menurunkan kadar glukosa darah, diet atau pola makan. Menurut Dwi Kurniati (2007), penelitian tentang penurunan kadar glukosa darah pada pasien DM dengan hasil 4mg/kg BB tapi dalam penelitiannya tidak disebutkan berapa kadar glukosa yang turun.
Hasil yang diperoleh bahwa dari independent t-test adalah (0,028) ≤(0,05) yang artinya ada pengrauh air rebusan jambu biji putih terhadap pengendalian kadar glukosa darah pada pasien Diabetes mellitus tipe 2. Diit dengan menggunakan bahan herbal yaitu air rebusan jambu biji putih perlu dilakukan untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2, tetapi olah raga juga dapat mengurangi resistensi insulin sehingga kerja insulin lebih baik dan mempercepat pengangkutan glukosa masuk ke dalam sel untuk kebutuhan energi.