BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas-aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut. Laporan keuangan ini sering juga dinyatakan produk
akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan
dalam pengambilan keputusan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 1.3 par.07 laporan keuangan
yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini: 1.
Neraca, 2.
Laporan laba rugi, 3.
Laporan perubahan ekuitas, 4.
Laporan arus kas, dan 5.
Catatan atas laporan keuangan.
1. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukkan keadaan keuangan secara sistematis dari perusahaan pada saat tertentu dengan
cara menyajikan daftar aktiva, utang, dan modal pemilik perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan dalam neraca,
a. perusahaan menyajikan asset lancar terpisah dari asset tidak lancar dan
kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Asset lancar disajikan
menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.
b. perusahaan harus menggunakan informasi jumlah setiap asset yang akan
diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
c. apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi
perusahaan yang dapat di identifikasi dengan jelas, maka klasifikasi maka asset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat yang membedakan asset bersih sebagai modal kerja dengan asset yang
digunakan untuk operasi jangka panjang. Neraca terdiri dari 3 unsur: Aktiva, Hutang, dan Modal.
a. Pengertian aktiva
Aktiva merupakan manfaat ekonomi yang di peroleh pada masa yang akan datang, atau penguasaan sumber ekonomi oleh entitas tertentu sebagai hasil dari
transaksi atau kejadian masa lalu.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian aktiva menurut Yusuf 1999 : 22 menerangkan “aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam
satuan uang.”
Menurut Sugiri dan Sumiyana 1996 : 12 menerangkan “aktiva ialah
manfaat ekonomi dimasa mendatang yang cukup pasti,yang diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa
lampau.” Aktiva secara garis dapat diklasifikasikan atas aktiva lancar dan aktiva tidak
lancar. Standar Akuntansi Keuangan membedakan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar dengan beberapa syarat.
Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut: 1
diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan,
2 dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan
diharapkan agar direalisir dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca,
3 berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi sebagai
aktiva tidak lancar. Dalam neraca aktiva lancar disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya yaitu
aktiva yang paling likuid sampai aktiva yang paling tidak likuid. Aktiva lancar biasanya terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang,
persediaan dan biaya dibayar dimuka. Sedangkan aktiva tidak lancar atau aktiva tetap ialah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relative permanen yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Menurut PSAK No.16 aktiva tetap ialah:
“Aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau lebih dulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
kegiatan normal perusahaan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.”
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk, seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan ,dan lain-lain.
b. Pengertian hutang kewajiban
Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang akan datang dengan memberikan harta atau jasa kepada pihak lain dimasa
yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian dimasa yang sudah terjadi.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 49b
“Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.” Definisi hutang kewajiban menurut FASB
“
Kewajiban diartikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi dimasa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk
mentransfer asset atau menyediakanmenyerahkan jasa kepada kesatuan lain datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.”
Universitas Sumatera Utara
SFAC No. 6 mendefinisikan hutang sebagai berikut :
”
Liabilities are probable future sacrifices of economic benefit arising from fresent obligationsof a particular entity to transfer asset or provide services to orther
entities in the future as a result of past transactions or events”. Sama hal-nya dengan aktiva, kewajiban juga mempunyai klasifikasi yaitu :
kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar. c.
Modal ekuitas Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga entity
setelah dikurangi kewajibannya dalam perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan modal pemiliknya sendiri sedangkan dalam perusahaan perseorangan
perlu dibedakan antara modal disetor dengan modal dari pendapatan retained earning.
Defenisi modal menurut APB Statement No.4 yaitu “owner’s equity is the interest of owner of an enterprise which is the excess of an enterprise’s asset
overits liabilities “.
Defenisi modal menurut SFAC No.6 yaitu “equity or net asset is the residual interest in the asset of an entity that remains after deducting its
liabilities”.
Berikut ini penulis menyajikan sebuah contoh penyusunan neraca perbandingan perusahaan jasa, neraca perusahaan dagang yang datanya diambil
dari ilustrasi pada PT. XYZ yang penulis tampilkan pada hal.10 tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1
Contoh neraca perusahaan jasa
PT. XYZ NERACA
PER 31 DESEMBER 2010 AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 15.000.000
Bank 45.000.000
Deposito 100.000.000
Piutang usaha 60.000.000
Piutang wesel 10.000.000
Perlengkapan 3.000.000
Biaya dibayar dimuka 5.000.000
Pajak dibayar dimuka 30.000.000
Investasi jangka panjang
Saham 30.000.000
Obligasi 50.000.000
Jumlah aktiva lancar dan investasi JK panjang 321.000.000
Aktiva tetap
Tanah 200.000.000
Bangunan 300.000.000
Peralatan kantor 50.000.000
Kendaraan
20.000.000 Furniture
10.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
580.000.000
Total aktiva
901.000.000 Hutang Lancar
Hutang usaha 81.000.000
Hutang biaya 8.000.000
Hutang pajak 2.000.000
Hutang bank 50.000.000
Uang muka penjualan 10.000.000
Jumlah hutang lancer 151.000.000
Hutang jangka panjang
Hutang bank 100.000.000
Hutang hipotik 100.000.000
Jumlah hutang jangka panjang 200.000.000
Ekuitas
Modal Pemilik 550.000.000
Jumlah modal 550.000.000
Jumlah kewajiban dan modal 901.000.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2
Contoh neraca perusahaan dagang PT. XYZ
NERACA PER 31 DESEMBER 2010
AKTIVA Aktiva lancer
Kas 15.000.000
Bank 45.000.000
Deposito 50.000.000
Piutang dagang 60.000.000
Piutang wesel 10.000.000
Persediaan barang dagang 53.000.000
Biaya dibayar dimuka 5.000.000
Pajak dibayar dimuka 3.000.000
Jumlah aktiva lancer 241.000.000
Aktiva tetap
Tanah 200.000.000
Bangunan 300.000.000
Kendaraan 50.000.000
Peralatan kantor 20.000.000
Furniture 10.000.000
Jumlah aktiva tetap 580.000.000
Total aktiva 821.000.000
Hutang lancer
Hutang dagang 81.000.000
Hutang biaya 8.000.000
Hutang Pajak 2.000.000
Hutang bank 50.000.000
Uang muka penjualan 10.000.000
Jumlah hutang lancer 151.000.000
Hutang jangka panjang
Hutang bank 30.000.000
Hutang hipotik 40.000.000
Hutang Obligasi 50.000.000
Jumlah hutang jangka panjang 120.000.000
Ekuitas
Modal usaha 400.000.000
Laba ditahan 150.000.000
Jumlah modal 550.000.000
Total kewajiban dan ekuitas 821.000.000
Universitas Sumatera Utara
Dari kedua contoh neraca diatas dapat disimpulkan perbedaan antara neraca perusahaan jasa dan neraca perusahaan dagang. Perusahaan jasa adalah
perusahaan yang kegiatan ekonominya menjual dalam bentuk jasa. Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan Travel, Salon, dan Asuransi. Sedangkan
perusahaan dagang adalah Perusahaan yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya Giant, Hypermart dan Hero. Sedangkan perbedaannya pada neraca
adalah Neraca pada perusahaan jasa tidak menampilkan akun Persediaan barang dagang.
Berikut ini penulis menyajikan sebuah ilustrasi penyusunan neraca perbandingan yang datanya diambil dari ilustrasi pada PT. ABC yang penulis
tampilkan pada hal.13,tabel 2.3.
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3
Neraca perbandingan PT. ABC
PT. ABC Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2010 dan 2009 2010 2009
kenaikan Penurunan
Aktiva
Kas 97.500
26.000 71.500
Piutang Usaha 74.000
65.000 9.000
Persediaan 172.000
180.000 -3.000
Tanah 80.000
125.000 -45.000
Bangunan 260.000
200.000 60.000
Akum. Peny.bangunan -65.300
-58.300 -7.000
Total Aktiva 618.200 537.700
80.500 Kewajiban
Utang Usaha 43.500
46.700 -3.200
Utang beban 26.500
24.300 2.200
Utang pajak penghasilan 7.900
8.400 -5.00
Utang deviden 14.000
10.000 4.000
Utang Obligasi 100.000
150.000 -50.000
Total Kewajiban 191.900
239.400 47.500
Ekuitas Pemegang Saham
Saham Biasa 144.000
96.000 48.000
Laba Ditahan 282.300
202.300 80.000
Total Ekuitas pemegang saham 426.300 298.300
128.000
Total Kewajiban dan Ekuitas pamengan-
618.200 537.700 80.500
Saham
Universitas Sumatera Utara
2. Laporan laba rugi