dalam menilai bagaimana perusahaan mengelola kas-nya di masa yang akan datang dan juga bertujuan dalam memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.
2. Manfaat laporan arus kas
Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen memakai
laporan ini untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan deviden, dan mengevaluasi imbas dari keputusan-keputusan kebijakan pokok yang menyangkut
investasi dan pendanaan. Bagi para pemakai laporan keuangan lain, informasi ini berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator
jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.2 2002 : part.3 :
“Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masuk depan future cash flow dari berbagai perusahaan.”
G. Peranan Analisis Laporan Arus Kas Bagi Manajemen
Manajemen sebagai pengelola perusahaan setiap saat selalu diharapkan pada pengambilan keputusan yaitu memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif
yang ada. Untuk memilih alternatif terbaik maka dituntut kemampuan manajemen untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari masing–masing alternatif.
Selanjutnya dipilih alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada dengan
Universitas Sumatera Utara
resiko terkecil dan diharapkan akan memberikan manfaat terbaik bagi perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dikenal dengan beberapa model, yaitu :
1. Rational model :dimana model ini lebih menekankan rasio atau akal
sehat bukan berdasarkan perasaan. 2.
Behavior model : dimana model ini digunakan apabila rasional model tidak dapat digunakan karena adanya keterbatasan rasional sehingga
alternatif yang dipilih adalah alternatif yang minimal tingkat kepuasannya.
3. Irrational model : Dimana dalam model ini keputusan dibuat secara cepat
tanpa pertimbangan yang lebih mendalam. Faktor ketidakpastian, kompleksitas lingkungan, dinamika masyarakat,
persaingan, keterbatasan sumber daya, dan resiko. Untuk dapat memperkecil faktor – faktor tersebut maka dibutuhkan analisa yang tepat terhadap masing –
masing alternatif yang ada. Seorang investor, misalnya, harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan untuk dapat mengambil keputusan apakah
ia akan tetap melakukan investasi, memperbesar nilai investasinya atau bahkan harus menghentikannya sama sekali. Demikian juga halnya dengan kreditur dalam
mempertimbangkan pemberian kredit terhadap perusahaan – perusahaan yang mengajukan permohonan kredit.
Pemakai utama laporan keuangan adalah pihak eksternal, seperti investor dan kreditur, namun manajemen sebagai pihak internal juga tetap membutuhkan
laporan keuangan sebagai salah satu sumber informasi. Manajemen menjadikan laporan keuangan sebagai alat evaluasi terhadap kinerjanya selama satu tahun
Universitas Sumatera Utara
apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu menganalisa laporan keuangan manajemen dapat terbantu dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang
dihadapi perusahaan. Salah satu analisa yang dianggap sangat penting bagi pihak eksternal dan
manajer adalah analisa terhadap laporan arus kas. Baik pihak eksternal maupun manajer sama – sama berkeyakinan bahwa laporan arus kas mampu menyajikan
informasi yang handal mengenai arus kas bersih yang sebenarnya pada periode berjalan. Dengan menganalisa laporan arus kas maka seorang investor akan dapat
mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola, merencanakan serta mengendalikan arus kas masuk dan keluar suatu perusahaan dimasa yang lalu,
termasuk kemampuan dalam membayar deviden di masa yang akan datang. Sedangkan bagi kreditur dengan menganalisa laporan arus kas maka akan dapat
diperkirakan bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan mengembalikan perusahaan.
Analisa laporan arus kas selama beberapa periode dibutuhkan untuk mengamati perilaku arus kas yang berulang dan dapat meramalkan kemungkinan
serta frekuensi arus kas yang tidak berulang. Arus kas yang berulang, misalnya pembelian aktiva tetap dan pembelian saham obligasi, harus dikelompokan
sedemikian rupa agar dapat membantu pemakai dalam meramalkan arus kas yang akan datang.
Analisa laporan arus kas merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengambil keputusan dan penyusunan anggaran-anggaran perusahaan terutama
anggaran kas. Misalnya pada saat perusahaan membutuhkan dana tambahan,
Universitas Sumatera Utara
biasanya manajemen mempunyai dua alternatif yaitu meminjam ke bank atau menjual aktiva tetap yang ada. Sebelum mengambil keputusan maka manajemen
harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Apabila yang dipilih alternatif pertama maka harus diperhitungkan bagaimana kira-kira kemampuan perusahaan
untuk membayar cicilan pinjaman beserta bunganya dimasa yang akan datang. Setelah dilakukan analisa ternyata perusahaan mampu membayar cicilan pinjaman
beserta bunganya maka manajemen tentunya akan memutuskan untuk meminjam ke bank, namun apabila terjadi sebaliknya maka manajemen akan memilih
alternatif yang kedua yaitu menjual aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Setiap pemegang saham selalu mengharapkan deviden yang besar namun
besarnya deviden tergantung pada kemampuan dan kebijakan perusahaan. Dalam menentukan berapa besarnya deviden yang akan dibagikan pada tahun berjalan
maka manajemen dapat menggunakan analisa laporan arus kas sebagai alat bantu dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan. Ada beberapa faktor yang
menjadi dasar pertimbangan manajemen dalam memutuskan pembayaran deviden, seperti kas yang tersedia, kesempatan dan tujuan perusahaan dalam hal perluasan
modal, kebijakan perusahaan mengenai pembiayaan perusahaan eskternal dan kemampuan perusahaan memperoleh dana dari luar.
Selain membantu manajemen dalam mengambil keputusan, manajemen juga menganggap laporan arus kas lebih meyakinkan dalam mengukur kinerja
perusahaan di bandingkan dengan laporan laba rugi menurut dasar akrual. Sebagai contoh, suatu perusahaan mengalami penurunan laba bersih sementara laporan
arus kasnya menunjukkan kenaikan arus kas bila dibandingkan dengan tahun yang
Universitas Sumatera Utara
lalu. Setelah dianalisa ternyata pada tahun berjalan terjadi penurunan piutang dalam jumlah yang besar dimana sebagian dari piutang tersebut merupakan
penjualan kredit tahun sebelumnya. Penurunan kredit tersebut menunjukkan bahwa manajemen telah memperbaiki kinerjanya yaitu melaksanakan sistem dan
prosedur penagihan piutang dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian adalah CV. Karya Pratama Indonesia yang beralamat di Jalan Gatot Subroto No. 110 Pondok Batu Sarudik Tapanuli
Tengah.
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif, yaitu dengan cara menguraikan tentang sifat – sifat dan keadaan sebenarnya dari suatu objek
penelitian.
C. Jenis Data
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian yang memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh penulis. Data primer yang penulis kumpulkan dari perusahaan adalah berupa hasil
wawancara. 2.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut diolah seperti :
a. Sejarah perusahaan dan aktivitas perusahaan
b. Struktur organisasi perusahaan
c. Laporan keuangan perusahaan
d. Data lain yang relevan dengan perusahaan
Universitas Sumatera Utara