JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP GOVERNMENT GUARANTEE ON KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

44. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP 44. GOVERNMENT GUARANTEE ON KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (lanjutan)

(continued)

berharga yang diterbitkan, pinjaman antar derivatives and other contingent liabilities such as bank, pinjaman yang diterima,

bank guarantees, standby letters of credit, swaps/hedges/futures, derivatif dan kewajiban

performance bonds and other liabilities except the kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby

subordinated loan and liabilities to directors, letters of credit, performance bonds dan

commissioners and related parties. kewajiban sejenis selain pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Based on the joint decrees No. 32/46/KEP/DIR Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN

and No. 181/BPPN/0599 of the Directors of Bank No. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599

Indonesia and the Chairman of IBRA dated tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan

May 14, 1999, the term of the above guarantee tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya

had been automatically extended for another six untuk jangka waktu enam bulan berikutnya.

months. In 2001, the joint decrees of the Directors Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama

of Bank Indonesia and the Chairman of IBRA were Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN

replaced by Bank Indonesia regulation dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia

No. 3/7/PBI/2001 and Decree No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN

No. 1035/BPPN/0401 of the Chairman of IBRA. No. 1035/BPPN/0401. Selanjutnya, pada

Furthermore, in 2001, the Chairman of IBRA tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat

issued Decree No. SK-1036/BPPN/0401 that Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang

provides for specific operational guidance in mengatur petunjuk pelaksanaan khusus

respect of the Government’s guarantee on the mengenai jaminan Pemerintah terhadap

obligations of commercial banks (Note 47c). kewajiban pembayaran bank umum (Catatan 47c).

45. PENGELOLAAN RISIKO

45. RISK MANAGEMENT

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha In line with its business growth, the Bank Bank dihadapkan pada risiko-risiko bisnis

encounters business risks, which are sometimes perbankan yang kadang-kadang sulit dihindari

difficult to avoid and could result to losses. Risk dan bahkan dapat menimbulkan kerugian bagi

management is needed to prevent losses that Bank. Manajemen risiko diperlukan guna

exceed the Bank’s absorption ability and mencegah terjadinya kerugian yang melebihi

eventually affect the Bank’s ability to continue as a daya serap Bank atas kerugian yang terjadi

going concern.

atau yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

Penerapan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Implementation

Sebagai bagian dari penerapan corporate As part of its implementation of good corporate governance tersebut, Bank dalam hal ini Divisi

governance, the Bank through its Management Manajemen Risiko bekerjasama dengan Unit

Risk Division in cooperation with its System and Kepatuhan dan Sisdur telah menyusun Code

Procedures and Compliance Unit has prepared a of Conduct sebagai panduan untuk seluruh

Code of Conduct to serve as guidance for all of jajaran Bank dalam berhubungan dengan

the Bank’s personnel on how to interact with nasabah, rekan usaha dan pemasok. Code of

customers, business partners and vendors. The conduct tersebut secara tegas menyebutkan

code of conduct clearly states that all of the Bank’s bahwa seluruh jajaran Bank tidak

employees are not allowed to receive gifts from

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

45. RISK MANAGEMENT (continued)

Penerapan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Implementation (lanjutan)

(continued)

diperkenankan untuk menerima hadiah dari customers or other parties that would be nasabah atau pihak lainnya yang dapat

considered as conflict of interest. The code of menimbulkan benturan kepentingan. Code of

conduct also include guidance on the prevention of conduct tersebut juga ditujukan untuk

misuse of authority and information. mencegah kemungkinan penyalahgunaan wewenang dan informasi.

Selain itu, Bank juga telah menyusun Prinsip- Furthermore, the Bank established Corporate prinsip Corporate Governance yang

Governance Principles which represent merupakan peraturan, kaidah dan kebijakan

regulations, principles and policies that should be Bank yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran

complied with by all Bank employees, to maintain bank untuk menjaga tanggung jawab dan

responsibility and undeviated work, and at the kelurusan bekerja, sekaligus mendorong

same time motivate the employees to perform kinerja Bank secara efektif dan efisien, guna

effectively and efficiently, to produce continuous menghasilkan nilai ekonomi yang

economic value for the stockholders and berkesinambungan bagi pemegang saham

stakeholders using the guidelines of justice, dan stakeholders lainnya dengan berpedoman

principles, transparancy, accountability and pada prinsip-prinsip keadilan, transparansi,

responsibility .

akuntabilitas, responsibilitas yang berkesinambungan.

Bank juga melakukan penerapan, koordinasi The Bank also applied, coordinated and monitored dan memonitor kepatuhan terhadap peraturan

compliance with anti-money laundering and “Know anti pencucian uang di Indonesia dan prinsip

Your Customer” regulations in Indonesia in ”Know Your Customer” sesuai peraturan Bank

accordance with Bank Indonesia directives, held Indonesia, mengadakan pelatihan secara

regular trainings for employees, and prepared the reguler kepada pegawai, dan menyiapkan

reports required by the institutional authorities in laporan yang disyaratkan oleh pihak yang

Indonesia.

berwenang.

Sistem Pengawasan Intern

Internal Control System

Untuk menjaga dan mengamankan agar To maintain and safeguard the Bank’s operational kegiatan operasional Bank berjalan sesuai

activities in accordance with the Bank’s internal dengan kebijakan intern Bank, peraturan Bank

policies, Bank Indonesia Regulations, and other Indonesia, dan peraturan perundangan yang

laws and regulations, the Bank established a ada maka Bank memiliki Sistem Pengawasan

system of internal controls (under the supervision Intern (dalam hal ini pembina sistemnya

of the Internal Audit Division) that are risks based adalah Divisi Pengawasan Intern) yang

(Risk Based Audit) which covers inherent and mencakup kegiatan Pengawasan Melekat dan

functional controls and are intended for: Pengawasan Fungsional yang didasarkan atas risiko (Risk Based Audit), dan dimaksudkan agar:

a. Tercipta ketaatan kepada kebijakan, a. Adherence to policies, rules and regulations peraturan dan ketentuan yang berlaku

(compliance).

(compliance).

b. Tercipta tingkat kehematan sumberdaya

b. Attainment of level of efficiency in the use of yang optimal dan efektivitas hasil yang

resources and effectivity of work maksimal (konstruktif).

(constructive).

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

45. RISK MANAGEMENT (continued)

Sistem Pengawasan Intern (lanjutan) Internal Control System (continued)

c. Rekomendasi yang telah diberikan dapat

c. Recommendation provided could be used as dimanfaatkan sebagai penyempurnaan

improvement in order to achieve the dokumen dalam rangka pencapaian

objectives (consultative). tujuan (konsultatif).

Manajemen Risiko

Risk Management

Bank menghadapi risiko-risiko khususnya The Bank is exposed to specific risks in connection yang berhubungan dengan transaksi seperti

with the deposit-taking and lending business, penarikan dana simpanan dan penyaluran

management of receivables/financing portfolio, and piutang/pembiayaan, pengelolaan portofolio

the environment within which the Bank operates. piutang/pembiayaan dan lingkungan dimana Bank melakukan kegiatan usaha.

Tujuan dari manajemen risiko yaitu untuk The Bank’s goal in risk management is to ensure menjamin bahwa Bank dapat memahami,

that the Bank identify, measure and monitor mengukur, dan memonitor berbagai macam

various risks that arise, and ascertain compliance risiko yang terjadi, serta memastikan bahwa

with policies and procedures to control those risks Bank mematuhi kebijakan dan prosedur untuk

as long as it is reasonable and executable. To mengendalikan risiko-risiko tersebut

support its implementation, the Bank has compiled sepanjang layak dan dapat dilaksanakan.

policies and guidance for risk management that Untuk mendukung pelaksanaan tersebut Bank

are relevant with the Bank’s condition and telah menyusun kebijakan dan pedoman

continuously reviews and improves these policies manajemen risiko sesuai dengan kondisi Bank

and procedures in order to meet international dan terus menelaah dan menyempurnakan

standards (Basel II).

kebijakan serta prosedur agar sesuai dengan standar internasional (Basel II).

Divisi Manajemen Risiko memiliki tugas dan The Risk Management Division’s duties and fungsi untuk mengidentifikasi, memperkirakan,

function is to identify, assess, monitor and control memonitor dan mengendalikan risiko utama

main risks in accordance with policies and sesuai dengan kebijakan dan prosedur serta

procedures and ascertain that policies are being memastikan bahwa kebijakan tersebut telah

consistently and appropriately implemented. The diterapkan dengan tepat dan konsisten. Divisi

Risk Management Division is composed of Manajemen Risiko terdiri dari Bagian Sistem

Information System Department, Financing Risk Informasi Risiko, Bagian Manajemen Risiko

Management Department, Risk Management Pembiayaan dan Bagian Kebijakan

Policy Department and Non-Financing Risk Manajemen Risiko dan Manajemen Risiko Non

Management. The Risk Management Division is Pembiayaan. Divisi Manajemen Risiko berada

under the supervision of the director who is di bawah pengawasan Direktur yang

responsible for risk management, compliance and bertanggung jawab atas manajemen risiko dan

systems and procedures.

kepatuhan dan sistem dan prosedur.

Risiko-risiko yang harus dikelola oleh Bank Risks that should be managed by the Bank are dapat dikelompokkan dalam risiko-risiko yang

grouped into risks that can be quantified and risk dapat dikuantifikasi dan risiko-risiko yang

that cannot or is difficult to be quantified. tidak dapat atau sulit dikuantifikasi.

Risiko yang dapat dikuantifikasi merupakan Quantifiable risks are risks that can be expressed risiko yang dapat dinyatakan dalam besaran

in terms of amount using a methodology that has angka dengan menggunakan metodologi yang

been validated. This will be used as the basis to telah melalui proses validasi. Besaran risiko

determine the operational limit of the Bank. tersebut menjadi dasar penentuan limit

Quantifiable risk includes financing, market and operasional Bank. Termasuk dalam kelompok

liquidity risk.

risiko yang dapat dikuantifikasi ini adalah risiko pembiayaan, risiko pasar dan risiko likuiditas.

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

45. RISK MANAGEMENT (continued)

Manajemen Risiko (lanjutan) Risk Management (continued)

Risiko yang tidak dapat dikuantifikasi Risks that cannot be quantified (qualitative risk) (kualitatif) walaupun tidak dinyatakan dalam

are not expressed in quantitative measures but besaran kuantitatif, akan tetapi sangat

have material impact and require special attention berpengaruh serta memerlukan perhatian

from management. These risks are managed yang seksama dari manajemen. Risiko ini

through the development of strong corporate dikelola melalui pengembangan perusahaan

culture and effective internal control system that is budaya yang kuat dan sistem internal kontrol

continuously being monitored and updated. yang efektif yang secara terus menerus

Operational risk is classified as unquantifiable or memonitor dan melakukan update terhadap

difficult to quantify.

kebijakan dan prosedur operasional dari aktivitas dan transaksi bank. Termasuk dalam kelompok risiko yang tidak dapat atau sulit dikuantifikasi ini adalah Risiko Operasional.

46. INFORMASI TAMBAHAN

46. ADDITIONAL INFORMATION

a. Berdasarkan perhitungan manajemen a. As of December 31, 2003 and 2002, the pada tanggal 31 Desember 2003 dan

Bank’s capital adequacy ratios were 20.87% 2002 Bank memiliki rasio kecukupan

and 39.29%, respectively. modal (CAR) sebesar masing-masing 20,87% dan 39,29%.

b. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan b. As of December 31, 2003 and 2002, the 2002 Bank memiliki rasio aktiva produktif

Bank’s non-performing earning assets to total yang diklasifikasikan non-performing

earning assets ratios were 2.00% and 2.64%, terhadap total aktiva produktif masing-

respectively.

masing sebesar 2,00% dan 2,64%.

c. Rasio piutang/pembiayaan yang c. The ratio of non-performing receivables and diklasifikasikan non-performing terhadap

financing to total receivables and financing as total piutang/pembiayaan yang diberikan

of December 31, 2003 and 2002 were 2.90% adalah sebesar 2,90%, dan 3,45%

and 3.45%, respectively. masing-masing, 31 Desember 2003 dan 2002.

d. Dalam laporan Batas Maksimum d. Based on the Bank’s Legal Lending Limit Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank

(BMPK) report to Bank Indonesia as of Indonesia pada tanggal 31 Desember

December 31, 2003 and 2002, there were no 2003 dan 2002 tidak terdapat piutang,

receivables, other receivables and financing piutang lain-lain dan pembiayaan yang

facilities which did not comply with the legal tidak memenuhi ketentuan BMPK.

lending requirements.

47. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

47. SUBSEQUENT EVENTS

a. Berdasarkan keputusan para Pemegang

a. Based on the minutes of the stockholders’ Saham tanggal 7 Januari 2004 yang

annual general meeting held on January 7, diaktakan dalam Akta Pernyataan

2004 which was covered by notarial deed Keputusan Rapat No. 20 tanggal

No. 20 dated January 15, 2004 of Notary of

15 Januari 2004 Notaris Efran Yuniarto, Efran Yuniarto, SH, the stockholders: S.H., para pemegang saham menetapkan hal-hal sebagai berikut:

Memberhentikan dengan hormat Accepted the resignation of Akmal Aziz Akmal Aziz dari jabatannya sebagai

from his position as director effective direktur terhitung mulai tanggal

January 19, 2004 due to expiration of his

19 Januari 2004 dikarenakan masa

duty.

jabatannya telah berakhir.

Mengangkat:

Appointment of:

Ogi Prastomiyono sebagai direktur Ogi Prastomiyono as director Abdul Rachman sebagai komisaris

Abdul Rachman as commissioner Djakfarudin Junus sebagai Djakfarudin Junus as commissioner

komisaris

Bank telah melaporkan hal tersebut diatas The Bank has reported the above-mentioned kepada Bank Indonesia melalui suratnya

matters to Bank Indonesia through its letter No. 6/023/DIR tanggal 16 Januari 2004.

No. 6/023/DIR dated January 16, 2004. Bank Indonesia melalui suratnya

Bank Indonesia through its letter No. 6/207/DpG/DPbs tanggal 21 Januari

No. 6/207/DpG/DPbs dated January 21, 2004 2004 telah menyetujui pengangkatan Ogi

approved the appointment of Ogi Prastomiyono sebagai Direktur

Prastomiyono as Compliance Director. Bank Kepatuhan. Selanjutnya Bank Indonesia

Indonesia through its letter No. 6/4/DpG/Dpbs melalui suratnya No. 6/4/DpG/DPbs

dated February 10, 2004 approved the tanggal 10 Februari 2004 telah menyetujui

appoinment of Abdul Rachman and pengangkatan Abdul Rachman dan

Djakfarudin Junus as Commissioners. Djakfarudin Junus sebagai komisaris.

b. Pada tanggal 29 Februari 2004 rasio b. As of February 29, 2004, the Bank’s penting Bank (tidak diaudit) adalah

significant ratios (unaudited) are as follows: sebagai berikut:

(1) Rasio kecukupan modal (CAR): (1) Capital Adequacy Ratio (CAR) : 18.86% 18,86% (2) Posisi Devisa Neto (PDN): 10,34%

(2) Net Open Position (PDN): 10.34% (3) Rasio pembiayaan yang (3) Financing ratio classified as non

diklasifikasikan non performing 3,05%

performing 3.05% (4) Rasio aktiva produktif yang (4) Earnings assets ratio classified as non diklasifikasikan non performing 2,03%

performing 2.03%

47. SUBSEQUENT EVENTS (continued) (lanjutan)

47. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

c. Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban

c. Government Guarantee on Obligations of Pembayaran Bank Umum

Commercial Banks

Berdasarkan Keputusan Presiden Based on Decree No. 15/2004 dated No.15/2004 tanggal 27 Februari 2004,

February 27, 2004 of the President of the tentang pembubaran dan penghentian

Republic Indonesia concerning the dissolution tugas BPPN, dan Keputusan Menteri

of IBRA and Decree No. 84/KMK/.06/2004 Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal

dated February 27, 2004 of the Ministry of

27 Februari 2004, Pemerintah Republik Finance of the Republic of Indonesia, the Indonesia mendirikan Unit Pelaksana

Government of the Republic of Indonesia Penjaminan Pemerintah sebagai institusi

established a new institution to implement the baru pengganti BPPN yang berfungsi

government guarantee, as replacement for melanjutkan program penjaminan

IBRA (Note 44).

Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum (Catatan 44).

d. Pada tanggal 9 Maret 2004 Bank dengan

d. On March 9, 2004, the Bank in its letter suratnya No. 6/105/DIR kepada Bank

No. 6/105/DIR submitted a proposal for the Indonesia menyampaikan proposal

repayment of the subordinated loan from pelunasan pinjaman subordinasi dengan

Bank Indonesia, under the following terms cara sebagai berikut:

and conditions:

(1) Pokok pinjaman subordinasi sebesar (1) Principal loan amounting to Rp32,000,000 Rp32.000.000 dilakukan pelunasan

will be repaid in full on November 30, dipercepat secara sekaligus pada

2008.

tanggal 30 November 2008.

(2) Bank Syariah Mandiri menyerahkan (2) Bank Syariah Mandiri will provide jaminan fisik berupa aktiva tetap

collateral in the form of premises and tertentu.

equipment.

48. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

48. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Management Bank bertanggungjawab The management of the Bank is responsible for terhadap penyajian laporan keuangan

the preparation of the accompanying financial terlampir yang diselesaikan pada tanggal

statements that were completed on March 11,

11 Maret 2004.

2004.