Kayu Kelapa Sawit Polimer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kayu Kelapa Sawit

Kayu kelapa sawit Elaeis guineensis jacq merupakan limbah padat yang dihasilkan oleh industri perkebunan kelapa sawit. Tumbuhan dari orde Palmales, famili Palmaceae, subfamily Cocoideae. Adapun komponen – komponen yang terkandung di dalam kayu kelapa sawit dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Persentase komponen-komponen yang terkandung dalam kayu kelapa sawit Komponen Kandungan Air Abu SiO 2 Lignin Hemiselulosa α-selulosa Pentosa 12,05 2,25 0,48 17,22 16,81 30,77 20,05 Sumber : Nasution, D. Y, 2001 Kayu kelapa sawit mempunyai kandungan selulosa dan lignin yang rendah, kandungan air dan NaOH yang dapat larut lebih tinggi dibandingkan kayu karpet dan ampas tebu. Semakin ke atas dan ke dalam, kandungan air dan parenkim semakin tinggi sedangkan kerapatannya menurun. Kadar air KKS segar sekitar 65 dan kerapatannya dari 0,2 – 0,6 gcm 3 dengan kerapatan rata-rata 0,37 gcm 3 Lubis, 2005.

2.2 Polimer

Kita hidup dalam era polimer, dimana plastik, serat, bahan pelapis, bahan perekat, karet, protein, dan selulosa merupakan istilah umum dalam perbendaharaan kata modern, dan semuanya adalah bagian dari dunia kimia polimer yang menakjubkan. Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang yang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani dimana poly yang berarti “banyak”, dan mer yang berarti “bagian”. Makromolekul merupakan istilah yang sinonim dengan polimer. Polimer sintesis dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer Stevens, 2001. Bahan yang dewasa ini disebut dengan polimer sebenarnya telah dikenal sejak permulaan kebudayaan manusia baik sebagai bahan makanan, maupun bahan keperluan perlindungan, perumahan, pakaian, transportasi dan sebagainya Wirjosentono, 1994. Polimer tinggi adalah molekul yang mempunyai massa molekul besar. Polimer tinggi terdapat di alam benda hidup, baik binatang maupun tumbuhan, mengandung sejumlah besar bahan polimer dan dapat juga disintesis di laboratorium. Polimer alam, seperti halnya selulosa, pati, dan protein, telah dikenal dan digunakan manusia berabad-abad lamanya untuk keperluan pakaian dan makanan, sedangkan industri polimer merupakan hal yang baru. Polimer tinggi kadang-kadang disebut makromolekul adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan kesatuan berulang itu setara aau hampir setara dengan monomer, yaitu dasar pembuat polimer Cowd, 1991.

2.3 Polimerisasi

Dokumen yang terkait

Pembuatan Komposit Terbiodegradasikan Dari Polipropilena, Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida Dan Pati Biji Cempedak

2 67 64

Karakterisasi Papan Partikel Dari Polipropilena Termodifikasi Maleat Anhidrida Dengan Serbuk Bambu Betung (Dendrocalamus)

10 67 69

Karakterisasi Komposit Terbiodegradasikan Dari Polipropilena, Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida Dan Tepung Biji Durian

1 6 71

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

4 17 82

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 13

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 2

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 7

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 18

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 1 3

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 11