4.3 Pengujian Kerapatan Papan Komposit
Hasil pengujian kerapatan papan komposit ditunjukkan pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Uji Kerapatan Papan Komposit
Sampel PPd-g-MA
g
KKS
g
BPO
g
PP
g
DVB g
Ρ gcm
3
1 10
80 2
10 0,7838
2 10
80 2
10 5
0,8128 3
10 80
2 10
10 0,8434
4 10
80 2
10 15
0,8685 5
10 80
2 10
20 0,8910
Berdasarkan hasil pengujian kerapatan papan komposit, nilai kerapatan dapat dilihat pada diagram batang yang ditunjukkan pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Grafik Nilai Kerapatan Papan Komposit gcm
3
Kerapatan ρ papan komposit semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah divinilbenzena. Hal ini menunjukkan adanya interaksi divinilbenzena dengan
papan komposit dengan cara mengisi rongga-rongga yang ada Tobing, 2011.
0,7838 0,8128
0,8434 0,8685
0,891
0,72 0,74
0,76 0,78
0,8 0,82
0,84 0,86
0,88 0,9
Spesimen I Spesimen II
Spesimen III Spesimen IV
Spesimen V
ρ g
c m
3
Sampel
Nilai kerapatan papan partikel komposit yang dihasilkan berkisar antara 0,7838 – 0,891 gcm
3
. Kerapatan papan komposit pada penelitian ini telah memnuhi standar mutu SNI 03-2105-2006 yaitu berkisar antara 0,4 -
0,9 grcm
3
.
4.4 Pengujian Kadar Air Papan Komposit
Hasil pengujian kadar air papan komposit ditunjukkan pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Hasil Uji Kadar Air Papan Komposit
Sampel PPd-g-MA
g
KKS
g
BPO
g
PP
g
DVB g
Kadar Air
1 10
80 2
10 5,88
2 10
80 2
10 5
5,56 3
10 80
2 10
10 3,45
4 10
80 2
10 15
5,09 5
10 80
2 10
20 5,16
Berdasarkan hasil pengujian kadar air papan komposit, diperoleh nilai kadar air yang dapat dilihat pada diagram batang yang ditunjukkan pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Grafik Kadar Air Papan Komposit
5,88 5,56
3,45 5,09
5,16
1 2
3 4
5 6
7
Spesimen I Spesimen II
Spesimen III Spesimen IV
Spesimen V
K a
d a
r A
ir
Sampel
Data di atas menunjukkan papan komposit tanpa penambahan divinilbenzena memiliki kadar air yang paling tinggi bila dibandingkan dengan papan
komposit dengan penambahan divinilbenzena. Papan partikel dengan perbandingan divinilbenzena yang lebih sedikit memiliki kadar air yang lebih tinggi dibandingkan
papan partikel dengan perbandingan divinilbenzena yang lebih banyak. Hal ini disebabkan divinilbenzena yang lebih banyak akan menutupi rongga sel KKS lebih
merata sehingga tidak mudah terhidrolisis. Dan apabila semakin banyak serbuk KKS yang digunakan mengakibatkan pori-pori papan partikel semakin besar sehingga akan
menyerap air lebih banyak. Serbuk KKS merupakan selulosa yang mempunyai gugus hidroksil sehingga mudah menyerap air.
Kadar air juga dipengaruhi oleh kerapatan, papan partikel dengan kerapatan tinggi memiliki ikatan antara molekul partikel dengan molekul divinilbenzena yang
kuat sehingga molekul air sulit mengisi rongga yang terdapat dalam papan partikel karena telah terisi dengan molekul divinilbenzena Tobing, 2011.
Kadar air yang didapatkan berkisar antara 3,45 – 5,88 . Tingginya kadar air ini juga tidak terlepas dari kandungan air yang terkandung dalam selulosa. Namun,
kadar air yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu SNI 03-2105-2006 yang itu tidak lebih tinggi dari 14.
4.5 Pengujian Pengembangan Tebal Setelah Direndam Air